Chapter 6 Membelah Langit

1.9K 171 2
                                    

(Pembaca POV)

Ditengah hutan yang lebat, terdapat seorang anak lelaki berusia 12 tahun yang sedang berburu hewan liar. Setelah dia selesai berburu, dia duduk disebuah batu besar dan mulai mengeluarkan kotak makan yang ada ditasnya.

"Hey Aria"

[Ada apa Master?]

"Aku ingin bertanya, kemampuan dari dunia lain itu sesuai dengan ingatanku kan? Maksudnya itu, Aku kan sering baca novel, komik dan nonton anime. Berarti kekuatan dari karakter yang aku ingat bisa aku miliki secara instan kan?"

[Benar Master, tetapi untuk mengaktifkan kekuatan tersebut Master harus ingat cara kerja kekuatan tersebut]

"Hm, cukup mudah ya"

[Betul sekali Master, jika anda memiliki ingatan yang cukup baik maka akan mudah menggunakan kekuatan tersebut]

"Kalo begitu, adakah kekuatan Saitama dari manga One Punch Man? Cara kerja kekuatannya cukup simple sehingga aku bisa menggunakannya dengan leluasa"

[Tentu saja Master, apakah anda ingin membelinya?]

"Boleh, aku ingin mencoba kekuatan baru yang sangat kuat"

[Baik Master mohon tunggu sebentar.......Pembelian Sukses, anda mendapat kekuatan super tanpa batas]

"Oh, disini disebut kekuatan super ya... memang benar sih itu kekuatan super"

[Master]

"hm?"

[Saya menduga kekuatan itu terlalu kuat, jadi saya mohon saat anda ingin mencoba kekuatan tersebut dengan penuh jangan diarahkan kesembarang tempat]

"Kau bisa membaca pikiranku ya? Baiklah, aku akan mencobanya kelangit saja. Seharusnya aku hanya tinggal memukulnya saja kan? Mari kita coba seberapa kuat pukulan serius Saitama"

Setelah mengatakan hal tersebut, anak lelaki tersebut menaruh kembali bekal makannya kemudian mengepalkan salah satu tangannya dan mendorong tangannya kearah langit seperti sedang meninju. 

Seketika muncul sebuah gelombang angin yang besar menembus menuju langit hingga mencapai Atmosfer Bumi. Semua yang menghalangi gelombang angin itu nasibnya mengilang tanpa tersisa.

Bukan hanya gelombang angin saja, suara yang sangat besar juga muncul hingga menyebabkan telinga seluruh orang hampir pecah. Gelombang serta suara tersebut terlihat dan terdengar hingga mencangkup beberapa pulau. Semua orang panik dengan apa yang sedang terjadi, sedangkan semua orang yang berada di pulau yang dihinggapi anak lelaki tersebut terpental kemana-mana dan bahkan bangunan dipulau tersebut mulai hancur berkeping-keping.

Ada orang yang pingsan karena efek suara gelombang tersebut dan ada orang yang bertahan tetapi hampir pingsan. Untung saja hanya ada beberapa luka berat yang terjadi dipulau tersebut dan tidak ada korban jiwa. Semua bangunan hancur, hewan yang tinggal disana hampir mati, penduduk terluka parah, dan orang yang menyebabkan itu semua hanya tersenyum bahagia dengan apa yang dilakukannya.

[Master, anda benar-benar buruk. Banyak sekali orang yang terluka oleh serangan Master tetapi master tersenyum bahagia]

"hahaha, tidak kusangka akan seukat ini" bocah lelaki tersebut tertawa tetapi terbata-bata dan dia saat ini sedang berdiri disebuah kawah dengan diameter sepanjang 100m dan sedalam 40m. 

Tanah tempat anak lelaki tersebut hancur karena tidak kuat menahan serangan yang dilontarkan anak lelaki tersebut. Semua kehidupan yang berada didekat anak itu menghilang seperti tidak pernah ada sebelumnya, semuanya hancur! tidak ada yang tersisa.

"Sepertinya aku harus menyegel kekuatan ini. Hey Aria, apakah kau bisa menyegel sebuah keterampilan?"

[Bisa Master, aku bisa menyegel kemampuan Master sesuai yang diinginkan Master. Jika Master ingin melepaskan segel tersebut, Master hanya perlu memberitahuku dan aku akan melepaskan segel itu dalam sekejap]

"Baguslah kalau begitu, aku ingin menyegel kekuatan ini sampai menyisakan 10% dari penggunaan kekuatan serius nya"

[Baik Master penyegelan dimulai mohon tunggu sebentar...............Penyegelan Berhasil]

"hn, seharusnya sekarang tidak apa-apa"

Setelah kejadian itu, anak lelaki itu pulang kerumahnya. Sesampainya dia disana, yang dia lihat bukanlah rumahnya, yang dia lihat saat ini hanya kedua orang tuanya yang penuh luka dan puing-puing bangunan berserakan dimana-mana.

Anak lelaki tersebut mendatangi kedua orang tuanya dan kedua orangtuanya mendekati anaknya untuk memeriksa apa dia baik-baik saja. Mereka terkejut karena tidak ada luka di anak mereka, semua orang dan binatang terluka tetapi seorang anak kecil berusia 12 tahun tidak terluka?

Para penduduk yang melihat anak itu tidak terluka mulai curiga dan menganggap dialah yang menyebabkan kejadian tersebut. Tetapi anak lelaki itu menyangkalnya dengan alasan dia berlindung disebuah goa dan "Kenapa anak lelaki berusia 12 tahun bisa menyebabkan hal seperti itu?".

Semua penduduk pulau yang awalnya mencurigai bahwa dialah yang menyebabkan kejadian tersebut mulai tidak mencurigainya lagi. Pada akhirnya mereka semua percaya dengan alasan anak kecil tersebut terutama alasan mengenai, mana mungkin anak berusia 12 tahun menyebabkan hal tersebut?. Sekuat apapun dirinya, tidak mungkin dia bisa menyebabkan hal yang luar biasa itu.

Kejadian itu akhirnya hanyalah dianggap sebagai bencana alam oleh penduduk pulau tersebut, dan perlahan lahan mulai dilupakan.

Satu hal lagi, kawah tempat berdirinya anak lelaki tersebut akhirnya menjadi sebuah danau karena hujan.

I'm Back: Looked For The Future Pirate KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang