Prolog

141 56 295
                                    

Aku pernah berbisik pada sebuah fakta, bahwa;

"Aku kagum padanya."

Dan nyatanya, itulah yang mampu mengantarku pada sebuah rasa yang salah. Kamu yang kuanggap ada, kamu yang kuanggap nyata, kamu yang kuanggap dekat walau aku sendiri tak tau seberapa erat jarak ini menjerat.

"Ketika rintik pertamamu adalah janji di antara kita, aku yakin bahwa ... kata pertamamu adalah kunci rasa di antara kita."
-dari rintik yang terlalu sering terkutik

Namaku terlihat nyata, dan hati ini terlalu kelu perihal siapa di baliknya. Pantaskah diriku menebaknya? Huft ... nyatanya aku hanya menduga untuk menghindari hati yang sebentar lagi lara.

"Sebenarnya ... aku sadar sejak awal, bahwa itu adalah kau. Tapi, hati ini terlalu kelu perihal kata yang kuharap mampu kau ungkapkan hanya untuk diriku. Hanya diriku."

-Amaya

***
Hai semuanya
Salam hangat dari aku, semoga kalian enjoy ya sama ceritanya.

Jangan lupa pencet ☆ coment juga yow!!!
-salam dari Author jomlo yang doyan nulis keuwuan, padahal dirinya belum merasakan♡

Kata Hujanजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें