Kabur

8.7K 678 25
                                    

Vote berkurang 😥 membuat semangat ini semakin down... mencoba untuk tetap menulis, menyelesaikannya karena bagi saya ini tanggung jawab yang harus di selesaikan meski ada niat untuk menarik cerita ini dan menghapusnya. (Sudahi curhat mu author! Syukuri apa yang ada)
.
.
.
.
.
Selamat membaca 🤗 ada typo Tolong kasih tau.
.
.
.

Risha terbangun, ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ini saatnya ia kabur, ia harap Radit sudah tidur, ia harap ia bisa pergi dari rumah itu.

Risha duduk sebentar, mengumpulkan tenaganya. Setelah cukup lama duduk, Risha melangkah menuju lemari, ia ingin mencari lampu senter untuk membantunya, di luar sana sangat gelap, ia tidak bisa berjalan tanpa penerang.

"Ya Allah semoga ada." Satu persatu pintu lemari ia buka.

Ia menemukan jaket hitam dan langsung memasangnya. Cuaca diluar sana dingin, apalagi setelah hujan, setidaknya dengan jaket itu bisa menghangatkan tubuhnya.

"Alhamdulillah." Risha tersenyum melihat benda yang ia cari ada di depannya. Risha mengambilnya lalu menyalakan, ternyata masih berfungsi.

"Ini salah satu cara Allah memudahkan ku untuk keluar dari sini. Terima kasih ya Allah." Risha langsung menuju jendela kamar.

Membukanya dengan pelan agar tidak menimbulkan suara, lampu pun belum ia nyalakan.

Betapa terkejutnya Risha saat ia menyadari dirinya sedang ada di hutan. Kiri kanan muka dan belakang di kelilingi oleh pohon. Takut, tapi ia harus pergi juga.

"Bismillah."

Akhirnya ia berhasil keluar dari rumah itu, bahkan Risha tidak tahu di mana ia sekarang. Tujuannya adalah meminta tolong pada orang lain.

"Di mana ini? Kemana harus aku melangkah? bahkan rumah orang pun tidak ada. Ya Allah, masih adakah kesempatan untuk hamba kembali ke keluarga hamba. Tolong Risha ya Allah." Risha berjalan tertatih-tatih. Entah, ia pun tidak tahu kemana ia akan pergi dan yang pasti pergi jauh dari tempatnya tadi.

Risha terus berjalan menjauh dari rumah itu. Ia sangat ketakutan, bermodal nekat dan yakin ia melangkah tanpa tujuan. Tengah malam ada di hutan, berjalan tanpa arah. Keadaan sangat mencekam, hanya ada kegelapan yang menyeramkan.

"Ya Allah, tolong hamba." Risha terus berdoa. Ada banyak hal yang ia takutkan, takut bertemu dengan hewan yang ada di hutan dan takut bertemu dengan sosok gaib dan ia harap ia tidak bertemu salah satu dari mereka. Apa yang terjadi hari ini adalah hal yang buruk dalam hidupnya, hal yang ia harap tidak terjadi lagi.

"Astaghfirullah ... Astaghfirullah..."

Suara burung hantu membuat Risha merinding, membuatnya ketakutan.

Di tengah hutan, Risha menemukan gubuk kecil. Ia mengucap syukur, ia bisa tinggal di sana menunggu sampai hari siang. Ia tidak sanggup untuk melanjutkan perjalanannya dalam kegelapan malam.

Gubuk itu terkunci, ia tidak bisa masuk. Tapi, setidaknya ia bisa tidur di teras gubuk itu, menunggu hari siang.

"Bismillahirrahmanirrahim, ya Allah lindungi hamba." Risha merebahkan tubuhnya di kayu. Melipat kedua tangannya di dada agar terasa hangat.

Tidak mudah memejamkan mata dan tertidur di tempat yang terbuka. Suara anjing menggonggong dan suara lainnya membuatnya ketakutan. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain berdoa dalam hatinya, memohon pertolongan dan agar hatinya tenang.

***

Sinar cahaya matahari mengusik tidurnya. Risha tersenyum bahagia karena hari sudah siang. Ini saatnya ia mencari rumah warga dan bantuan. Lama-lama di hutan Radit bisa menemukannya karena ia belum terlalu jauh dari rumah itu.

Risha Dan Misi (Tamat)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt