Musuh Dalam Selimut

29 23 18
                                    

"Aku mau pesan kue seperti kemaren," ucap Setya sopan.

"Baik. Akan saya siapkan." Karyawan itu langsung ke dalam dan mengambil kue.

Setya langsung duduk di meja pojok kiri tempat kemaren ia menaruh cctv. Dengan hati-hati, ia melihat situasi terlebih dahulu. Di saat semuanya aman, ia langsung mengambil cctv di vas bunga itu dan langsung menyimpan di kantong jaketnya.

"Ini Mas kuenya!" teriak salah satu karyawan toko itu.

Setya langsung membayar kue dan pergi dari tempat ini. Saat Setya akan keluar, ia bertemu dengan Angga.

Setya tersenyum ramah pada Angga, "Pak, maaf soal kemaren ya. Saya kembali ingin meminta maaf dan membeli kue yang kemaren sempat jatuh." Setya sedikit membungkukkan badannya. Ia harus bermain cantik kali ini.

"Lain kali cari kebenarannya sebelum melakukan tindakan." Angga menasihati Setya. "Ini sedang saya cari," batin Setya.

Setya tersenyum sebelum keluar dari toko kue milik Angga. Ia langsung masuk ke mobil dan memberitahu pada Koko, Langit dan Bian bahwa ia berhasil.

"Taraaaa!" Setya mengeluarkan cctv dari saku jaketnya.

"Kita berhasil!" teriak Langit.

"Ayo kita jalankan mobilnya. Kita harus liat isi dari cctv itu," kata Koko dengan nada penasarannya.

Setya memasukkan cctv itu kembali ke saku jaketnya dan mulai menjalankan mobilnya.

***

Matahari semakin naik. Sedangkan cacing di perut mereka sudah minta diisi. Setya berhenti di restoran karena ia akan makan terlebih dulu.

"Yeeah! akhirnya kita makan juga!" Ina teriak histeris saat melihat mobil berenti di depan restoran. Ia turun dan mengelus perutnya yang lapar.

"Iya, aku tau kalian lapar. Jadi aku berhenti di sini," ucap Setya. Ia berjalan lebih dulu memasuki restoran itu.

Setelah semua berkumpul di restoran, mereka memilih makanan yang sama agar cepat disajikan. Perut mereka sudah sangat lapar.

Gak butuh waktu lama, makanan mereka sudah tersaji di sana. Ikan nila bakar, sambal hijau, serta masakan lainnya sudah memanggil-manggil perutnya agar segera memakan mereka. Dengan lahap, mereka langsung menghabiskan makanan itu dengan cepat.

***

"Selanjutnya kita akan kemana?" tanya Setya saat sudah selesai makan. Mereka kini berada di luar restoran.

"Melihat isi cctv itu," jawab Gia. Ia emang sangat penasaran dengan cctv itu.

"Kita harus mencari tempat dulu untuk melihatnya." Bian melihat-lihat tempat yang aman agar bisa melihat cctv itu.

"Ke taman aja, di situ aman." Esha mengusulkam untuk ke taman.

"Ke pantai aja, gimana?" usul Ina.

"Gak. Gak. Gak! Pokoknya ke taman!" Ina tertawa mendengar penolak Esha.

"Haha, aku hanya bercanda Es. Ayolah kita ke taman." Ina langsung membuka pintu mobil dan masuk ke mobil diikuti oleh mereka.

***

"Taman ini sangat indah, bukan?" ucap Esha kepada Gia.

Gia menghirup udara segar di taman Lovelia. "Yaaa, sangat indah," kata Gia.

Setya melihat Esha begitu bahagia. Setya bisa menyimpulkan bahwa Esha sangat menyukai taman ini.

Setya langsung mengambil memori yang ada di cctv itu. Ia langsung meletakkn di handphone-nya dan mengisyaratkan yang lain untuk berkumpul.

ESELI [TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now