24. Utara?

93 14 0
                                    

Selatan sedang menggoreng tahu untuk menemani makan malam kali ini, sambil menghangatkan opor ayam yang ia buat tadi siang menjelang sore saat baru pulang dari kampus. Sedangkan Utara menunggu Selatan dimeja makan sambil memainkan ponselnya.

"Tan, kayaknya besok nggak usah masak buat makan malem"

"Loh kenapa?"

"Aku ada acara sama temen ekskul kampus"

"Ohh gitu iya deh, acaranya jam berapa? Besok dari kantor langsung kesana apa pulang dulu?"

"Pulang dulu acaranya habis isya"

Selatan menganggukkan kepalanya, ia ingin dikenalkan dengan teman teman Utara. Ia sampai saat ini belum ada teman akrab, Rea sendiri satu satunya teman akrabnya berbeda fakultas sangat jarang sekali bertemu. Selatan memutuskan untuk tidak mengikuti ekstrakulikuler apapun Dan organisasi apapun, karena Selatan sudah harus seimbang Dalam membagi waktunya. Ia lebih memilih belajar sendiri atau mengurus kostan nya.

"Pulangnya jam berapa?"

"Nggak tau belum pasti, tidur aja dulu."

"Oh iya, ini udah matang. Gimana Cobain keasinan atau hambar enggak?"

"Nggak, lumayan."

"Makasih" Selatan senang mendapatkan pujian dari Utara. Entah bisa dimasukkan pujian atau tidak, tetapi lebih baik daripada tanggapannya kemarin malam.

***

Setelah Selatan membereskan peralatan makannya dan mengerjakan tugas untuk besok. Selatan kini membereskan peralatan untuk kekampus, supaya paginya tidak terlalu buru buru.

Selatan menyusul berbaring diatas ranjang bersama Utara yang entah kapan sudah terlelap. Selatan tersenyum menyugar rambut Utara dengan lembut. Kemudian Ada pergerakan dari Utara, tangannya melingkar diatas perut Selatan menjadikan Selatan sebagai gulingnya.

Selatan terperangah lalu sedetik kemudian, ia tersenyum manis kembali menyugar rambut Utara dengan lembut. Dan Utara, sama sekali tidak terusik.

"Kamu jangan berubah ya Ta"

***

"Selataan cepet nanti telat" teriak Utara yang sudah siap dengan segala perlengkapan kampusnya.

Selatan menghampiri Utara dengan terbirit birit. Lalu mengucapkan maaf Dan langsung menaiki motor bersama Utara untuk pergi kuliah.

Selatan semalam tiba tiba merasa tidak enak badan, badannya terasa panas, perutnya penuh. Kalau saja Hari ini tidak Ada kuis bahasa Inggris Selatan tidak akan pergi kuliah.

Tapi tetap saja Utara yang tidak peka, tidak menyadari mata Selatan yang sayu. Tangan dan dahinya pun terasa panas saat menyalimi tangan Utara.

"Heh nglentuk aja lo"

"Ah elo lagi"

"Ye ni anak Kan Kita satu kelas saban ada kelas pelajaran ya pasti ketemu lah"

Selatan diam, tidak mood untuk menanggapi ocehan Fahri Kali ini.

"Lo sakit ya?"

"Nggak tau, nggak enak badan"

"Terus ngapain lo berangkat selain mau ngasih contekan ke gue?"

"Ya gue ngerasa masih bisa aja buat dateng kuliah. Jangan harap lo gue kasih contekan"

"Bakso deh"

"Enggak"

"Batagor"

"Enggak ya"

"Siomay bandung"

Selatan terlihat menimang dipilihan terakhir.

UTARA DAN SELATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang