1. Gue itu-Selatan

1.1K 57 5
                                    

Hoaaamm

Gadis dengan rambut berantakan itu melenguh panjang, sambil merentangkan kedua tangannya.

"Gue hidup sampe sekarang karena gue adalah orang yang spesial, bukan kaleng kaleng atau bahkan sekedar melengkapi bumi yang disebut satu satunya planet dengan kehidupan"

Kalimat yang selalu diucapkan ketika tersadar dari tidurnya. Anggap saja kalimat motivasi.

"Selaaa cepetan bangun, bumi berputar nggak nungguin elo doang ya"

Suara bising itu suara yang paling mengesalkan menurutnya.

Selesai bersiap ia mengambil tas merah bata kesukaannya. Dan menuruni anak tangga dengan seragam dan muka yang ditekuk.

"Apaan sih Lo ganggu gue aja Tan.Te" ucap gadis itu dengan menekankan kata Tante.

"Kita masih bisa dikatakan sebaya ya, cuma selisih satu tahun kurang aja"

"Tetep aja, Lo adeknya mama jadi gue tetep manggil Lo tante "

"Hiss udah cepetan sarapan kita berangkat" ucapnya sambil menggibas gibaskan tangannya disamping kepala.

***

"Setaann"

Gadis itu menoleh ke sumber suara.

"Apaan si Lo jelek banget manggil gue gitu"

"Ih ini tu panggilan terestetik, selatan- setan-"

"Kupret"

Yah, Selatan nama gadis itu. Selatan Shaletta Aneska.

"Eh cepet masuk kelas yuk, tugas gue belum selesai nih" keduanya lalu beranjak menuju kelas mereka.

***

"Eh Re, ulangan Lo dapet berapa?"

"90, lebih bagusan punya Lo Tan" Rea menjeda kalimatnya sebentar.

"Tapi lebih bagusan yang dikelas sebelah hihihi"

"Hah kelas sebelah? Siapa?"

"Ck Tara, namanya Tara. Dia dapet 98 hampir hampir sempurna kan?"

"Anak baru itu?"

"Kita ini udah kelas akhir ya, dia pindah kesini kita PTS waktu kelas 10 Tan. Dan Lo masih ngatain dia dengan embel embel 'anak baru' hehh"

"Pokoknya yang nggak ikut kita MPLS ya namanya anak baru ah, repot banget sih Lo"

Rea memicingkan matanya,

"Saingan baru dapetin hatinya Bu Mei nihh" sorak Rea mengompori.

Sela menatap Rea dengan tatapan mengintimidasi. Rea yang menyadari tanduk Sela mulai keluar hanya meringis memamerkan giginya.

"Good luck ya dear, belajar yang lebih rajin lagi, masih ada 14 mapel lain sayangg. Ya walaupun gue tau Lo nggak pernah belajar selain mapelnya Bu Mei"

"Hessah diem, jangan bikin gue mikir ya gue tuh kalo mikir dikit bawaannya mules tau"

"Okee deh gue cabut duluan ya, mau ngapel hihihihihi" Ucap Rea dengan cengingisan

"Sono, sono Lo! gue liat pacar Lo habis jalan Ama cewek kemarin sore gandengan lagi pas pulang boncengannya sambil pelukan"

Rea menatap ke depan fokus, tidak bisa dibiarkan. Rea langsung keluar dari kelasnya dengan langkah yang berat dan keras.

"Seru nih bakalan, hah nggak papa ya kan katanya sahabat itu menghibur saat sedih" ucap Sela dengan tangan disedekapkan didepan dadanya sambil tersenyum jahil.

***

-UTARA DAN SELATAN-

UTARA DAN SELATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang