Toko eskrim - 4

34 7 16
                                    

Dihari yang sama. Pukul 03:15 sore, akhirnya bel pulang berbunyi. Aku berjalan kearah palkiran bersama Delia, Elia, dan Brina. Aku berniat ikut pulang bersama Elia, dan Elia sepertinya tak masalah dengan itu. 

Aku mencoba melupakan perkataan Nugraha tadi, Aku pikir perkataan si jangkung itu hanyalah basa basi. Tapi ternyata tidak, saat berada dipalkiran tiba tiba dia yang sedang menaiki motor vespa hitamnya itu tersenyum kearahku, hendak menyapaku, namun aku buru buru menunduk lalu menggelengkan kepala, aku tak mau teman temanku tau.

Keadaan nya sudah begini, aku tak bisa menolak, jika tetap menolak dia pasti akan terus menggangguku didepan teman temanku, dan aku tak mau itu terjadi. Dengan berat hati akhirnya aku mengalah lalu berkata pada teman temanku, "Eh maaf ya aku kayaknya ada yang kelupaan, aku ada urusan dulu nih. Kalian pulang duluan saja," kataku gugup, namun berusaha kalem.

"Loh kenapa? nanti kamu pulangnya sama siapa? bukannya pamanmu ada urusan?" Brina bertanya.

"Aduh gimana ya, ni urusannya mendadak banget. Aku pulangnya mungkin sama mamang ojek," Aku membuat alasan sambil berusaha terseyum meyakinkan. Laki laki itu masih terduduk diatas vespa hitamnya menatap kearahku, sambil tersenyum tipis.

"Yaudah deh kalo gitu, kami duluan ya Binar!" ucap Elia dengan senyum tipisnya.

"Oke," jawabku, sambil membalas lambayan tangan mereka. Palkiran masih ramai oleh anak anak sekolah. Aku buru buru pergi ke warung buk Tini samping sekolah, dan laki laki itu membuntutiku dari arah belakang. Seperti biasa warung Buk Tini ramai sekali, namun kali ini sepertinya orang yang sedang berkrumun di warung itu orang yang ku kenali, hah teman temannya Nugraha?!

"Ninja vespa datang!" suara itu membuatku tersadar dari lamunan. 

"Yuk!" ajaknya, semangat. Aku hanya mengisyaratkan dengan lirikan mata bahwa disana masih banyak orang yang sedang mengantri di warung Buk Tini. Dia hanya membalas tersenyum, dengan bisik bisik dia berkata "Gapapa mereka teman saya, sudah diseting," sambil mengedipkan sebelah mata.

Aku melotot tak percaya. Semua orang yang tadi sedang ribut mengantri di warung buk Tini itu menatap kearahku Maksudnya kearah Nugraha, lalu mereka tersenyum dan mengacungkan jempol secara bersamaan.

"Nah apa saya bilang? Waktu terus berjalan Binar, dengan kamu bengong begitu waktu kita ke tempat favoritku akan semakin berkurang," ucapnya menyadarkanku dari kebingungan.

"Aku mau mengabari mamaku dulu!" jawabku, lantas dia mengangguk.

"Aku mau mengabari mamaku dulu!" jawabku, lantas dia mengangguk

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jul 05, 2022 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

BinugDonde viven las historias. Descúbrelo ahora