Part 5

203K 4.2K 495
                                    

Namun mata Gio kembali menatap payudara Cia yang sangat besar, montok dan kencang itu. Gio mengambil posisi agar tidak terlihat oleh Cia. Cia mengangkat tangannya mengelap rambutnya yang basah membuat payudaranya makin tegak menantang.

Gio memegang Juniornya yang semakin mengeras. Ia melihat Cia yang berdiri di depan cermin kemudian mengambil bra merah miliknya. Ia memakai bra merah tersebut kemudian melanjutkan memakai baju oversize serta hotpants. Gio secepatnya kembali menuju ruang keluarga.

Ia duduk disana sambil menutup junironya dengan bantalan sofa. Ia mengeluarkan ponselnya sambil menenangkan jantungnya yang berdegup kencang. Ia mencoba melupakan pemadangan yang baru ia lihat. Tapi pikirannya malah menjadi porno.

Rasanya ia sangat ingin meremas payudara indah itu. Kemudian putting pink yang sangat menggiurkan tersebut pengen sekali ia kulum sesekali ia gigit hingga membuat sipemilik merintih kenikmatan.

Namun ia mengusir pikiran tersebut, ia mengingat kontrak yang ia tanda tangani. Disana jelas terdapat aturan dirinya tidak boleh menyentuh Cia, istrinya. Tidak lama Cia keluar dari dalam kamar. Ia melihat Gio terkejut.

"Kapan lo pulang?"

"Baru aja gue sampe. Ini baru duduk. Kenapa?"

"Oh engga"

"Tuh gue udah beli makan dimeja makan. Lo salin ke piring ya. Gue mau mandi"

Gio beranjak menuju kamar mandi tanpa mendengar jawaban Cia. Ia harus segera mandi untuk meminimalisir ketegangan juniornya. Ia masuk kedalam kamar mandi.

"Shit!" Umpatnya.

Matanya melihat bra dan cd Cia yang semalam ia pakai namun belum ditaruh ditempat kain kotor. Bra dan Cd berwarna cream tersebut sangat mengganggu Gio. Gio menghampiri bra dan cd tersebut. Ia menghidupkan shower agar meminimalisir suara dari dalam kamar mandi.

Gio menggenggan bra tersebut kemudian mencium menikmati aroma payudara Cia. Kemudian Gio menatap cd ditangannya. Ia juga mencium aroma kewanitaan Cia yang tertinggal di cd tersebut.

"Wangi" Gumamnya.

Gio menurunkan celananya hingga juniornya mencuat tegang. Ia mulai menyentuh juniornya sambil terus menciumi cd Cia. Membayangkan betapa nikmatnya jika ia menjilat kewanitaan Cia dan desahan Cia yang keenakan hingga mencapai puncak kepuasan.
***
Sudah sebulan usia pernikahan mereka. Sudah beberapa kali pula orang tua mereka mengunjungi mereka. Seperti dugaan, hal yang dibahas hanya seputar 'cucu'. Bagaimana Cia dan Gio mendapatkak anak jika mereka saja belum berhubungan badan layaknya suami istri.

Malam inu Cia dan Cio sedang berada didalam kamar. Gio yang sedang asik berkutat dengan laptop dan berkas-berkas. Sekarang Gio bekerja di salah satu anak perusahaan dari Leyron Grup. Ia diberikan kepercayaan untuk menjadi direktur oleh papanya.

"Gio"

"Hmm"

"Tadi mama suruh lo antar gue beaok cari buku kuliah. Lusa gue udah mulai masuk kuliah"

"Iya"

"Jam 9 ya"

"Hmm"

Hening. Cia memainkan ponselnya, ia menatap jam yang menunjukkan pukul 19.00. Namun entah mengapa rasa ngantuk telah menyerangnya. Ia mulai memejamkan mata menuju alam tidurnya. Gio masih berkuta dengan berkas hingga 15 menit kedepan. Tiba-tiba Gio merasa lapar.

"Lo mau makan apa?" Tanya nya. Namun tidak ada jawaban.

"Gue mau beli makanan. Lo mau apa?" Lanjutnya. Namun tetap tidak ada jawaban. Ia menghentikan pekerjaannya, kemudian berbalik menghadap Cia.

Ternyata Cia sudah tertidur pulas. Namun ada sedikit pemandangan yang membuat Gio terganggu. Cia yang memakai daster selutut tidak sadar jika dasternya sudah tersingkap. Gio dapat melihat kewanitaan Cia yang tertutupi cd satin berwarna baby pink.

Junior Gio mulai mengeras. Rasanya detik itu juga ia sangat ingin menyentuh sesuatu dibalik cd itu. Gio mengalihkan pandangannya pada ponselnya, pukul 19.15. Ia mengambil ponselnya lalu mengetik sebuah pesan whatsapp.

"Aku kesana sekarang. Pakailah baju sexy"

Send. Gio mengirim pesan singkat tersebut kepada seorang wanita. Wanita tersebut bernama Reta. Sebenarnya alasan Gio bersikap dingin pada Cia dulu saat Cia menerima pernikahan ini adalah Gio telah memiliki kekasih.

Kekasihnya bernama Reta. Gio memang tidak bermaksud serius berhubungan dengan Reta. Namun Reta sangat mengejar dirinya. Hingga Reta rela menjebak Gio hingga berhubungan badan dengannya.

Dari situ Gio berpikir, tidak salahnya menjadikan Reta pelampiasan nafsunya selama Reta bersedia. Namun perbuatan bejat Gio tidak diketahui oleh siapapun. Reta sendiri sudah mengetahui bahwa Gio telah menikah. Namun ia tidak perduli. Selama Gio masih bersamanya, ia tidak mempermasalahkannya.

"Cepatlah datang, aku sudah menginginkanmu"

Jawab pesan singkat Reta. Gio tersenyum memandang ponselnya. Matanya beralih kembali pada kewanitaan Cia yang tertutup cd tipis. Kemudian ia mengambil kunci mobil lalu melajukan mobilnya dikediaman Reta.

Butuh 15 menit perjalanan untuk Gio sampai di apart sederhana milik Reta. Rasanya sudah tidak sabar ia menemukan sarang bagi Juniornya yang terus memberontak. Kini Gio sudah berada didepan kamar apart Reta. Gio mengetuk pintu tersebut.

Cekklekk.

"Loh.... "

*bersambung

JODOH GUE LO!!! Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ