"Akhirnya sampai juga!" Cila menyenderkan tubuhnya disofa."Capek?" Tanya Rara kepada Aksa.
"Pegel dikit."
"Nanti aku pijitin." Ujar Rara. Mulai sekarang, ia akan membiasakan dengan kata aku kamu. Karena dirasanya lo gue terlalu gak sopan untuk sepasang suami istri.
"Gak usah."
"Gakpapa. Ayah sama bunda mau kemana?"
"Beli makanan, pada laper kan?" Jawab ayah.
"Iya, laper banget. Yang banyak ya yah." Jawab Cila.
"Kalian dirumah aja, gausah keluar!"
"Iya bun." Jawab Rara.
Rara ikut duduk disamping adeknya untuk melepas kepenatan. Ia menatap Aksa yang tengah memainkan ponselnya.
"Kakak gabut gak? Mau main truth or dare?"
"Boleh tuh." Aksa mendekati Rara dan menggenggam tangannya. "Kamu mau kan?"
"Boleh."
"Buat kak Aksa, truth or dare?"
"Truth."
"Satu sampai sepuluh, berapa besar cinta kakak sama kak Ara?"
Aksa melirik Rara dan tersenyum."Dengerin ya dek. Gak ada angka yang bisa menilai seberapa besar cinta kakak ke kak Ara."
Rara membelalakkan matanya, ia tak bisa menahan senyumnya. Antara senang dan geli bercampur jadi satu.
Cila terkekeh geli mendengar jawaban dari kakak iparnya. Ia mengambil bantal kecil dari sofa untuk menutup wajahnya. "Huaa! Sosweet."
"Lanjut gak nih?" Tanya Rara yang kini tengah bersender didada Aksa. Bayangkan sendiri. Aksa dibelakang Rara, dan Rara nyender didada Aksa? Aubdixgsjs gatau lagi.
"Giliran kak Aksa."
"Truth or dare?"
"Truth."
Aksa mengusap perut rata Rara dengan tersenyum jahil. "Udah siap ada Aksa Junior disini, hm?"
"Hayolo, jawab kak! Udah siap bikinin adek ponakan hm?"
"Udah, kenapa hm?"
"Kak Aksa, sikatt!" Pinta Cila yang mendapat anggukan dari Aksa.
"Truth or dare dek?"
"Truth."
"Lagi deket sama siapa?"
"Gak ada. Kelihatan banget mau ngehina."
Rara terkekeh geli melihat raut wajah adeknya. Rara melingkarkan tangan Aksa diperutnya dan memeluk tangannya. "Lanjut."
"Truth or dare kak?" Tanya Cila.
"Truth."
"Kak Rara, kenapa kakak harus uwu kek gitu didepan adek? Apakah itu sopan?"
"Halal mah bebas."
Aksa terkekeh mendengar jawaban sang istri. Ia mencium pucuk kepalanya dan mengusap-usap perutnya.
"Nyesel aku nanya kayak gitu."
"Truth or dare?" Tanya Rara mendongak menatap Aksa.
"Dare."
"Besok ajak aku jalan-jalan, oke?"
"Oke."
"Ikut." Rengek Cila.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐚𝐛𝐲
Teen Fiction[ FOLLOW DULU BARU BACA!! ] TINGGALIN JEJAK VOTE AND COMMENT YA GAYSS. Perjodohan? Ya, itulah yang tengah Rara alami. Tepat satu tahun selepas neneknya meninggal, ia harus menerima perjodohan dengan laki-laki yang ternyata teman satu kelasnya sekali...