18

1.7K 242 3
                                    

Choi Siwon membanting gelas yang ada di meja pribadinya. Ia menatap kesal layar komputer yang menampilkan tanda Loading yang sudah terjadi sejak beberapa menit lalu. Ia sedang berusaha untuk mendownload data-data pribadi negara. Tapi sayangnya ada yang berhasil menghalangi sinyalnya sehingga sekarang proses downloading itu terhambat.

"Kenapa ini bisa terjadi!" Kesal Siwon duduk pada kursi kebesarannya.

"Maaf tuan. Tapi kami sedang berusaha keras sekarang ini. Bahkan nona Eunha sudah turun tangan sendiri" kata salah satu anak buah Siwon sambil membungkuk takut-takut pada Siwon.

Siwon mengacak rambutnya gusar. Kenapa rencananya bisa berantakan seperti ini. Ia sudah merencanakan hal ini sejak lama. Bahkan sebelum ia sesukses sekarang. Ia mati-matian belajar dengan giat dan akhirnya bisa sesukses sekarang hanya untuk rencana ini. Tapi kenapa semua tidak berjalan sesuai dengan kehendaknya.

.

.

.

.

Yerim sedang berlari menyusuri lorong yang seakan tak berujung. Ia menghentakkan kakinya frustasi.

"Padahal sudah coba ku hafalkan denahnya saat perjalanan. Kenapa aku bisa langsung lupa. Dasar pikun kau Kim Yerim!" Kesal Yerim pada dirinya sendiri.

"Berhenti"

Yerim menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Oh Sehun menatapnya datar. Tak berselang lama tiba-tiba banyak pria dengan berbagai macam senjata mengerubungi Yerim.

Yerim mencoba tenang. Ia adalah agen profesional yang sering dihadapkan dengan situasi semacam ini. Jadi dia tahu bagaimana caranya tenang di situasi yang gawat seperti ini.

"Apa kau berencana menangkap ku yang sangat manis ini?" Tanya Yerim dengan gaya centilnya yang jika Lisa melihatnya pasti akan langsung ditendang.

"Bukankah sudah jelas nona" bukan Sehun yang menjawab tapi pria yang ada di belakang Yerim.

Para pria itu maju mendekati Yerim. Tapi mereka terkejut saat Yerim langsung saja berlari ke arah Sehun dan memeluk pria itu.

"Setidaknya jika kalian ingin menangkap ku. Kalian harus good looking dulu. Aku tidak mau kecantikan ku ternodai oleh muka-muka jelek dan dekil seperti kalian" kata Yerim sambil menunjuk random wajah para pria itu. "Setidaknya biarkan pria tampan ini yang menangkap ku. Aku akan jauh lebih tenang. Soalnya kecantikan ku in-"

Sret

"Akh!"

Yerim memekik saat tangannya langsung saja dipelintir Sehun. Pria itu menahan kedua tangan Yerim di belakang tubuh perempuan itu. Dan ia tak lupa mengambil senapan Yerim dan membawanya dengan satu tangannya yang bebas.

"YA! Setidaknya kau lembut padaku! Padahal aku tak melawan!"

"Diam saja" kata Sehun datar. Ia lelah menghadapi perempuan satu ini. Salah satu anak buahnya mengikat tangan Yerim dengan sedikit keras. Membuat Yerim lagi-lagi berteriak.

"Hei! Aku ini perempuan kalau kau lupa! Lembutlah sedikit!"

Sehun langsung saja mendorong Yerim. Sedangkan sepanjang jalan Yerim mengomel hal tidak jelas. Bisa-bisanya dia diperlakukan seperti ini. Mereka tidak tahu apa kalau dia ini adalah anak konglomerat tajir melintir di Korea Selatan.

.

.

.

.

Brak

Lisa langsung saja menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya. Ia tersenyum puas. Tak ia sangka ada orang yang bisa membuatnya kesulitan seperti ini. Lisa bangkit dan melemaskan bahunya yang baru saja terbentur tembok.

"Tak ku sangka kau hebat juga" kata Lisa.

Eunha tersenyum meremehkan. "Apa kau takut sekarang?"

Lisa mendecih. "Sayangnya rasa takut ku sudah ku buang sejak beberapa bulan yang lalu. Jadi aku tidak punya rasa takut sekarang. Apalagi menghadapi wanita ular seperti mu"

"Kau bermulut besar untuk seseorang yang amatiran" balas Eunha membuat Lisa mati-matian menahan amarahnya.

Lisa memang mengakui bahwa kemampuan Eunha berada di atasnya. Tapi meskipun ditampar dengan fakta itu. Lisa adalah Lisa. Seorang agen Blackvelvet yang sangat benci kekalahan. Yang ada di kamus seorang Lalisa Manoban adalah kemenangan. Apapun itu yang harus ia dapatkan adalah kemenangan. Tidak ada hal lain selain kemenangan.

Lisa kembali memasang kuda-kuda. Sedangkan Eunha nampak sangat tenang. Sepertinya perempuan itu sudah menyadari bahwa kemampuan Lisa masih di bawahnya. Dan mengalahkan Lisa adalah hal yang pasti bisa dia lakukan. Tapi sepertinya ia tak mau terburu-buru. Ia sangat menikmati bertarung dengan perempuan berdarah Thailand itu.

"Mari kita lihat sejauh mana kemampuan mu itu bitch" kata Eunha tersenyum meremehkan.

Lisa kembali melancarkan serangan dan dengan mudah pula Eunha menangkis maupun menghindari serangan Lisa. Meskipun mereka memiliki aliran bela diri yang berbeda. Tapi semua ilmu bela diri memiliki satu kesamaan. Yaitu menyerang dan bertahan. Dan bagi yang bisa beradaptasi. Kemenangan adalah hal yang mudah.

.

.

.

.

Wendy dan Jisoo kewalahan. Musuh mereka tak berkurang sama sekali. Sedangkan amunisi mereka sudah menipis. Rose masih berusaha keras untuk mengacaukan sinyal download di komputer milik Choi Siwon.

"Sedikit lagi. Jebal~" mohon Rose terus berdoa dalam hati. Mereka harus bisa menggagalkan rencana dari Choi Siwon. Jika tidak negara ini benar-benar dalam masalah besar.

Brak

"Angkat tangan!"

"ROSE" teriak Wendy.

Bugh

Wendy langsung saja diringkus ketika dia lengah. Rose mengangkat kedua tangannya saat sebuah pistol ditodongkan tepat di depan keningnya. Jisoo juga dipaksa menyerah.

Para pria itu mengikat tangan tiga perempuan itu dan menyita senjata mereka. Bahkan salah satu pria langsung saja menghancurkan laptop milik Rose.

Dengan mata berkaca-kaca Rose menatap laptopnya yang sudah hancur tak berbentuk. Laptop itu sangat penting baginya. Laptop itulah yang menemaninya menjalankan misi sejak pertama kali ia bergabung ke dalam Blackvelvet. Tapi sayangnya laptop itu sudah hancur.

.

.

.

.

Tbc

Blackvelvet Agen'sWhere stories live. Discover now