6

2.7K 294 0
                                    

Lagi-lagi tempat seperti ini, batin Yerim dengan wajah muram. Ingatannya tentang pria berengsek itu melintas di kepalanya tanpa aba-aba. "Shit" gumam Yerim pelan.

Joy dan Lisa sudah tahu alasan dengan wajah Yerim yang seperti ini. "Teringat sesuatu heh?" Tanya Joy dengan nada menggoda.

"Tidak" jawab Yerim cuek.

"Pasti sedang memikirkan pria tampan dan seksi yang telah menorehkan sebuah tanda cinta di leher mulus mu" timpal Lisa membuat Yerim refleks menyentuh lehernya yang terdapat bekas Love-bites dari pria itu.

Melihat reaksi Yerim, Lisa dan Joy malah terkekeh dan saling tos. Memang menggoda adik kecil mereka itu adalah hal yang menyenangkan. Seulgi dan Irene hanya menggelengkan kepala pelan. Tak lama akhirnya mereka sampai di sebuah pintu hitam di bagian terdalam gedung itu. Pintu itu dibuka oleh seorang penjaga dan terlihatlah sebuah tangga menuju ke bawah. Mereka menuruni tangga itu dan mendapati suasana gemerlap layaknya tempat perjudian pada umumnya.

"Tak ku sangka ternyata minimarket ini menyembunyikan tempat seperti ini di bawah tanah" kata Joy yang memandang takjub tempat perjudian itu.

"Ini untuk melindungi mereka dari polisi" kata Seulgi menjawab.

"Kita berpencar. Joy dan Seulgi kalian di atas. Aku, Lisa dan Yerim ke bawah" kata Irene di angguki yang lainnya. Joy dan Seulgi langsung berpencar. Joy di kanan dan Seulgi di kiri. Irene, Lisa dan Yerim menuruni tangga sampai di ujungnya, mereka berpencar tetap dengan akting natural agar tidak ada yang mencurigai mereka.

"Apa kau berharap bertemu pria seksi itu Yerim-ah?" Tanya Joy random. Sepertinya perempuan itu bosan hanya berkeliling tanpa mendapatkan sesuatu.

"What the hell? You're question is so weird" balas Yerim yang jadi kesal sendiri.

"Fokus Joy" peringat Irene.

"Aku sudah fokus eonnie. Hanya saja aku sama sekali tak melihat pria bernama Oh Sehun itu"

Irene menghembuskan nafasnya. Ia juga belum menemukan pria yang sedang mereka cari. Apa informasi yang ia temukan salah? Tapi itu tidak mungkin. Ia dan Wendy memiliki banyak informan yang terpercaya. Mana mungkin salah.

"Arah jam sepuluh" kata Seulgi yang membuat keempat temannya langsung menoleh ke arah jam sepuluh. Di sana berjalan memasuki ruangan seorang pria dengan jubah khas seorang petarung berwarna merah. Pria itu shirtless menampilkan dada bidang dan perut sixpack yang terlihat begitu menawan.

"That's Oh Sehun" kata Seulgi yang akhirnya menemukan target mereka yang muncul dengan sendirinya.

"Handsome" gumam Lisa tanpa sadar saat melihat pria bernama Sehun itu membuka tudung kepalanya dan mengacak rambutnya yang hitam legam.

"Focus Lisa little bitch" kata Joy yang mendengar kata-kata Lisa yang malah mengagumi pria yang menjadi incaran mereka itu.

"Don't say that to me. You want to die?"

"Focus everyone" kata Irene penuh penekanan.

"Tapi memang benar. Pria itu jauh lebih tampan dari yang ada di foto" kata Joy tanpa sadar sudah bersandar di pagar pembatas dan melihat pria itu yang berada di lantai bawah.

"Go to hell Joy" kesal Lisa pada Joy.

Tak lama seorang pria lain datang dengan jubah berwarna biru. Pria itu melepas dan melempar jubah birunya menampilkan tubuhnya yang besar dan kekar dengan banyak tato. Sehun juga melakukan hal yang sama hanya saja dia lebih anggun. Ia membuka jubah merahnya dan memberikannya kepada asistennya. Terdapat sebuah tato bergambar burung gagak di lengan kanannya. Tubuh Sehun walaupun lebih kecil tapi tak memungkiri bahwa tubuhnya sangat bagus dan proporsional.

"Tutup mulutmu Lalisa" ingat Seulgi yang melihat Lisa bengong dengan mulut terbuka melihat otot-otot Sehun yang terbentuk sempurna.

"Air liur mu sampai menetes" tambah Irene.

Lisa menutup mulutnya dan menyeka air liurnya yang benar-benar menetes. Joy dan Yerim sudah terkekeh melihat tingkah temannya itu. Lisa jarang-jarang bersikap seperti ini. Oh Sehun benar-benar pria seksi dan menawan hingga membuat Lisa terbengong.

Sehun dan pria bernama Leon itu diperkenalkan oleh sang mc. Orang-orang yang menonton mulai mengajukan taruhan. Setelah sang mc turun Sehun dan Leon bersedia dengan kuda-kuda mereka.

"Game~~~ start!"

Suara penonton makin riuh. Sehun dan Leon mulai bertarung. Walaupun badan Sehun lebih kecil tapi dalam masalah teknik dan kecepatan dia jauh di atas Leon. Jadinya dia sama sekali tak merasakan kesulitan walau harus ia akui pukulan dan tendangan Leon sangat keras. Sehun menunduk dan menendang perut Leon hingga mundur ke belakang. Sehun berdiri dan langsung memberikan pukulan bertubi-tubi di wajah Leon hingga Leon jatuh pingsan dengan luka di seluruh wajahnya.

"The winner is Oh Sehun!!!" Teriak sang mc sambil mengangkat tangan Sehun. Wajah Sehun masih saja datar. "Sekarang kami persilahkan bagi siapa saja yang ingin menantang juara bertahan dan mendapatkan hadiah seratus ribu dollar malam ini" Tidak ada yang merespon. Mereka semua diam. "Baiklah jadi hadiahnya akan diberikan kepada-"

"TUNGGU!"

Semua orang menatap ke sumber suara. Seorang perempuan dengan tubuh ramping mengangkat tangannya. "Aku ingin menantangnya!" Katanya sambil menunjuk wajah Sehun yang tetap datar.

"Apa-apaan kau Lisa?!" Pekik Irene tertahan. Iya perempuan yang menantang Sehun itu adalah Lalisa Manoban sang maniak pertarungan. Apalagi melihat kemampuan bela diri Sehun yang berada di atas rata-rata membuat Lisa makin bergairah untuk bertarung dengan pria itu.

"Setidaknya dengan menghajarnya kita akan lebih mudah membawanya pergi" kata Lisa pelan dengan tatapan mata menatap tajam Sehun.

"Baiklah nona! Silahkan naik!" Perintah mc dan Lisa segera berjalan menuju ring.

"Terserah kau" kata Irene akhirnya.

"Nama anda nona?" Tanya sang mc setelah Lisa memasuki ring dan berdiri berhadapan dengan Sehun.

"Lisa" jawab Lisa singkat.

"Untuk pertama kalinya ada penantang perempuan. Perkenalkan nona Lisa!"

Lisa mengangkat kedua tangannya lalu membungkuk pada para penonton. Semua orang berteriak riuh. Mereka benar-benar menantikan pertarungan ini. Jarang-jarang atau bahkan belum pernah ada seorang perempuan yang mengajukan diri untuk ikut pertandingan sebelumnya. Seulgi dan Joy turun untuk mendekati ring pertarungan. Irene sudah menatap cemas Lisa yang berada di dalam ring. Yerim juga berjalan mendekati ring. Ia akan sangat menantikan pertarungan Lisa. Ia tahu jika Lisa pasti akan memberikan perlawanan keras bagi Sehun.

Grep

Yerim terpekik saat tangannya ditarik dengan kasar membuat tubuhnya terhuyung dan akhirnya dadanya menabrak dada bidang seseorang dengan cukup keras. Yerim membuka matanya dengan sedikit meringis. Matanya langsung membola saat mendapati wajah tampan yang selalu mengisi pikirannya akhir-akhir ini sedang menunjukkan senyum smirk yang begitu menakutkan sekaligus memikat.

"Bertemu lagi manis"

.

.

.

.

Tbc

Blackvelvet Agen'sNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ