20

1.8K 238 4
                                    

"Itu memang tujuan utama ku. Selain uang. Aku ingin negara ini hancur. Negara yang sudah membuat kedua orang tuaku meninggal karena kesalahan yang tidak mereka lakukan" kata Choi Siwon membuat para anggota Blackvelvet terdiam.

"Choi Jungseok dan Kim Hani. Mereka dihukum mati memang karena kesalahan mereka. Mereka bekerja sama dengan jaringan terorisme yang berpusat di Gwangju" kata Irene tenang.

"Itu bohong. Mereka adalah relawan yang baik hati dan suka menolong. Mereka bahkan rela meninggalkan anak mereka demi membantu sesama yang sedang dalam kesulitan" bantah Choi Siwon.

"Tapi kenyataannya memang kedua orang tua mu lah yang bersalah. Mereka berhasil membeberkan rahasia pertahanan negara pada jaringan teroris itu. Hingga membuat negara ini pernah di ambang kehancuran. Tapi karena kerja sama negara ini dengan beberapa negara tetangga. Akhirnya rencana itu gagal dan negara ini berhasil bertahan meskipun mendapatkan kerugian yang sangat besar" kata Irene menatap Siwon tajam. "Kedua orang tua mu yang bersalah. Mereka pantas mendapatkan hukuman mati atas kejahatan yang mereka buat"

"Bohong!"

"Kau sebenarnya sudah tahu kan. Tapi kau tak mau menerima kenyataan itu. Kedua orang tua mu adalah penjahat"

"Bungkam dia!"

Bugh

"Eonnie!" Pekik Rose, Jisoo dan Joy saat bagian belakang leher Irene di pukul oleh salah seorang pria membuat Irene jatuh berlutut.

"Kau tidak tahu apa-apa tentang orang tua ku" kata Siwon meneguk habis minumannya.

"Tapi apa kau sadar atas dampak dari perbuatan mu itu. Jika negara ini benar-benar hancur, banyak orang yang akan mendapatkan kesulitan. Orang tua dan anak-anak yang tidak bersalah akan menjadi korban. Apa kau tak memikirkan hal itu" kata Wendy yang memikirkan bagaimana nasib dari orang tua dan anak-anak yang sama sekali tak tahu menahu tentang hal ini. Jika negara ini benar-benar hancur. Ia tak bisa membayangkan bagaimana nasib para manusia yang hidup di dalamnya.

"Jangan hanya karena keegoisan mu. Masa depan mereka hancur begitu saja" tambah Wendy sambil menatap dalam Choi Siwon.

Siwon hanya diam tanpa ekspresi. "Itu bukan urusan ku. Aku hidup hanya untuk diriku sendiri. Bukan untuk mengurusi orang-orang yang jelas-jelas tak ku kenal"

"Kau benar-benar iblis sialan! Kau tidak punya hati nurani!" Bentak Jisoo kesal. Ia ingin sekali mencincang tubuh tegap Choi Siwon itu. Apa-apaan yang ada di pikirannya itu.

Siwon hanya tersenyum meremehkan. Ia kembali meminum minuman beralkohol miliknya tanpa memperdulikan tatapan membunuh sembilan perempuan yang ada di hadapannya.

"Tuan!"

Siwon menatap bawahannya yang ia percayakan untuk mengambil semua informasi yang bisa didapatkan oleh God Eye.

"Semua datanya tiba-tiba menghilang" lanjut orang itu.

Siwon langsung saja menggeser orang itu dan melihat lebih jelas layar komputernya yang tiba-tiba menampilkan banyak sekali data yang tiba-tiba hilang dengan sangat cepat.

"Apa yang sedang terjadi?!" Pekik Siwon marah.

Eunha yang melihat itu ikut memperhatikan komputer yang digunakan. Ia langsung saja mencabut flashdisk yang sejak tadi menyala.

"Flashdisk ini?" Tanya Eunha memperhatikan flashdisk itu.

"Mengingat sesuatu heh?" Tanya Yerim yang melihat raut terkejut Eunha.

Wanita mungil itu langsung menoleh ke arah Yerim. Dan Yerim langsung saja membalasnya dengan senyum meremehkan. "Flashdisk itu sama dengan sim card yang kau gunakan untuk mencuri teknologi God Eye. Bagaimana? Bukannya sekarang kita impas. Kita sama-sama memiliki pengkhianat. Dan kita sama-sama menggunakan cara yang sama. Menyenangkan bukan bagaimana pada akhirnya kalian termakan oleh rencana kalian sendiri"

"Apa maksudnya ini?!" Bentak Siwon.

Eunha menjatuhkan flashdisk itu dan langsung menginjaknya sampai hancur. "Shit!" Ia beralih menatap tajam Sehun yang sedang melepaskan ikatan tangan Yerim. "Ternyata kau mengkhianati kami, Sehun"

Siwon yang mendengar perkataan Eunha langsung saja menatap Sehun tajam. "Kau berani mengkhianati ku Oh Sehun!"

"Kau yang lebih dulu mengkhianati ku bedebah!" Balas Sehun dingin.

"Apa maksudmu?" Tanya Siwon.

"Jangan pura-pura bodoh. Kami tahu bahwa kau yang telah menyiksa Oh Somi, adik dari Oh Sehun sampai meninggal dunia. Tapi kau berbohong pada Sehun dan memanfaatkan pria tampan ini untuk membantu pencurian mu. Dasar kau benar-benar menyebalkan" kata Yerim menatap Siwon dingin tapi terkesan meremehkan.

"Bagaimana bisa?" Tanya Siwon yang terguncang.

"Kau tidak perlu tahu" jawab Irene yang ikatan tangannya terlepas.

Siwon menatap Irene dan ia lebih terkejut saat seorang pria melepaskan masker dan topinya. Ia mengenali wajah tampan pria itu.

"Jeon Jungkook" kata Siwon terkejut.

"Kau mengenalku ternyata" balas Jungkook menyibakkan rambutnya dan berjalan mendekati Yerim dan tanpa basa-basi merangkul pundak kecil Yerim.

Siwon terancam. Anak buahnya sudah diringkus oleh anak buah Jungkook yang menyamar. Ia sudah sangat terpojok. Tapi ia tak bisa menyerah begitu saja. Ia sudah sampai sejauh ini. Jadi ia tidak boleh menyerah begitu saja.

"Lebih baik kau menyerah Choi Siwon. Serahkan dirimu dan hukuman mu bisa diringankan" kata Irene tenang. Jika ada cara damai ia akan menggunakan cara itu. Ia harus sebisa mungkin menghindari adanya korban jiwa.

Siwon menggeleng. "Jangan berharap. Aku sudah sampai sejauh ini. Aku tidak akan menyerah hanya karena kalian sudah berhasil menggagalkan rencana ku yang satu ini"

Semua terkejut. Rencana ku yang satu ini. Jadi sebenarnya Choi Siwon memiliki beberapa rencana.

Mata Wendy membola saat melihat dokumen yang dikeluarkan Siwon dari dalam tas pria itu.

"Dokumen itu?!" Pekik Wendy mencoba menggapai Siwon tapi terlambat.

Brush

Semua orang menutup mata, hidung dan mulut mereka saat Siwon melemparkan granat asap yang membuat mereka terhenti dan pandangan mereka terblokir. Jungkook bahkan langsung memeluk Yerim untuk melindungi perempuan pujaannya itu.

"Benar-benar menyebalkan!" Pekik Yerim kesal setelah asapnya menghilang.

"Sial!" Kesel Joy memukul tembok.

"Suara helikopter" kata Jisoo berjalan cepat menuju jendela. "Dia akan kabur menggunakan helikopter!"

.

.

.

.

Tbc

Blackvelvet Agen'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang