04. Pulang

5.2K 339 1
                                    

Selamat membaca💞____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca💞
____


04. PULANG


Prang!!

Aiza terbelalak sempurna. Baru awal masuk rumah, ia langsung disuguhkan keributan dari sang Papa dan sang Bunda. Terlihat Kinan-sang Papa melempar pot bunga tepat kearah tembok di samping Cally-Bunda Aiza. Keduanya saling meneriaki satu sama lain. Dan entah apa yang mereka bicarakan. Aiza sama sekali tidak mengerti.

Tetapi saat ini Aiza tengah merasa ketakutan. Sudah lama Aiza tidak pernah menyaksikan lagi pertengkaran mereka semenjak ia menikah dengan Areska. Lama juga Aiza tak mengunjungi rumah tempat kelahirannya.

Niatnya, setelah pulang sekolah Aiza akan langsung pulang kerumah Areska. Tapi setelah kejadian di rooftop tadi cukup menyakitkan. Dan Aiza ingin menenangkan diri dirumah ini. Sekalian ingin melepas rindu terhadap Kinan dan Cally. Setelah lamanya keluarga kecil ini tidak bertemu.

Tapi liat sekarang. Kedatangan Aiza malah disambut dengan sebuah pertengkaran. Hati kecil Aiza semakin terluka. Aiza ingin merasakan kebahagian bersama orang tercintanya. Seperti dulu, dimana dirinya dan orang tuanya selalu bersama. Selalu menghabiskan waktu untuk saling memberi kebahagiaan. Namun sekarang berbeda. Kebahagian yang mereka buat sudah hilang entah karena apa? Aiza tidak tau masalah dibalik hilangnya kebahagian?

"Papa ... Bunda..." lirih Aiza dengan air mata yang mulai mengalir.

Sungguh Aiza tidak menyukai pemandangan ini. Aiza benci melihat kedua orang tuanya saling bergelut dengan amarah.

"Stop ... Udah Pa, Bun."

Saking takutnya mendengar teriakan mereka. Aiza menutup kedua telinganya dengan telapak tangan. Suara teriakan itu sangat menganggu hati Aiza.

"Papa, Bunda. Hiks..." Isak Aiza. Gadis itu berjonkok dan semakin menekan telapak tangannya yang masih setia menutupi kedua telinganya.

"Stop ... Please! Stop..."

Didekat dapur ada wanita paruh baya yang diketahui adalah salah satu mad dirumah ini. Wanita itu sadar akan kehadiran Aiza. Hanya dia yang sadar. Tentu dia panik, tanpa berpikir panjang, wanita paruh baya itu berlari menghampiri Aiza.

Setelah mendekat, dia langsung memeluk anak majikannya itu.

"Non! Ayo, kita masuk kamar." ujar Wanita baya itu.

Aiza menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan paling sendu yang belum pernah dilihat siapapun. Dulu, mungkin wanita paruh baya itu sering menyaksikan tangisan Aiza akibat dari pertengkaran Kinan dan Cally. Tapi kali ini berbeda, dari matanya seperti tersimpan banyak luka. Jika ditebak, saat ini tangisan Aiza bukan hanya berasal dari pertengkaran Kinan dan Cally. Tapi ada hal lain yang membuat gadis itu semakin terluka.

ARESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang