KITM ~ 19

913 97 4
                                    

"Kebakaran?"

Hanna yang baru keluar dari kamarnya hendak menuju ke ruang makan kini terkejut dengan apa yang baru saja disampaikan Jang jibsa tentang hal yang terjadi pada perusahaan putranya.

"Bagaimana bisa?" lanjut Hanna bertanya sambil melangkah menuju ke ruang makan utama.

"Jae Sung memberi tahu bahwa yang melakukan ini adalah orang yang sama dengan yang selama ini selalu membuat masalah di perusahaan samonim," jelas Jang jibsa membuat Hanna menghela napas panjang.

"Lalu, bagaimana penyelesaiannya? Apa Kyuhyun masih akan diam saja membiarkannya begitu sampai seterusnya?"

"Ne samonim, hoejangnim sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini, dan seperti biasa pula. Kali ini hoejangnim juga menghadapi situasi ini dengan sangat tenang dan tidak ingin melakukan apapun untuk orang ini,"

"Apa ada sesuatu yang penting ikut terbakar?"

"Hanya beberapa komputer dan mesin fotocopy saja yang terbakar samonim. Kita bisa sedikit bersukur karena pada saat kejadian masih ada beberapa karyawan yang masih berada di sana. Sehingga dokumen atau hal lain yang penting dapat mereka selamatkan lebih dulu,"

"Sungguh?"

"Ne,"

Hanna yang baru sampai di meja makan hanya bisa menghela napas panjang dan memilih untuk segera duduk sementara beberapa pelayan terlihat mempersiapkan sarapan untuk Hanna.

"Hh, sampai saat ini aku masih sering tidak mengerti dengan jalan pikiran putraku sendiri jibsa-nim. Kyuhyun itu terlalu santai jika menanggapi hal-hal serius seperti ini," keluh Hanna membuat Jang jibsa hanya bisa tersenyum lembut.

***

Na Rae mulai terusik dengan keberadaan dua orang pria yang selama beberapa waktu ini mengawasinya itu. Pasalnya, mereka berdua sampai mengikutinya dan Ji Hyun ke taman bermain anak. Na Rae sesekali ikut tersenyum senang saat Ji Hyun yang sedang bermain sendirian menoleh ke arahnya. Sebenarnya ada beberapa anak lain yang juga sedang bermain di sana, tapi Ji Hyun sama sekali tidak terlihat ingin bergabung dengan anak-anak itu. Apa mungkin Ji Hyun anti sosial? Tapi ketika bertemu dengan Ga Young, Se Joon dan Gil Han kemarin Ji Hyun tidak terlihat takut atau menghindar, ia kini hanya bisa menghela napas. Dengan gerakan senormal mungkin, Na Rae mengambil ponselnya dan mulai mencari nomor Gil Han lalu menghubunginya.

Tuttt

"Yeoboseyo nuna, ada apa?"

"Gil Han-ah, kau sudah bangun kan?"

"Nuna, apa kau sedang menyindirku? Aku bangun sangat pagi hari ini karena aku memiliki janji dengan temanku,"

"Bagus kalau begitu, apa sekarang kau senggang? Bisa kau datang taman bermain anak yang ada di dekat Hiils Cafe?"

"Oo, aku sudah senggang, kebetulan sekali saat ini aku juga berada di Hiils Cafe, aku akan sampai kurang dari sepuluh menit,"

"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggumu,"

"Oo,"

Tuttt tuttttt

Na Rae mematikan sambungan telponnya dengan Gil Han dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas slempang yang ia bawa. Lewat ekor matanya, Na Rae masih mendapati dua orang itu yang saat ini sedang berpura-pura saling mengobrol dan menikmati secangkir kopi tidak jauh darinya.

Na Rae tiba-tiba menatap Ji Hyun dengan perasaan was-was, benar, tunggu sebentar. Jika ia mulai menggali pikirannya, ketika Ji Hyun datang dua hari yang lalu, mereka berdua sama sekali tidak pergi seperti saat pertama kali mereka melihat Kyuhyun dan Ji Hyun. Benar, jika mereka berdua tetap mengawasinya bukankah Ji Hyun juga pasti mereka awasi?

Kissing In The MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang