Kobaran api terlihat begitu menerangi bagian sisi hutan dekat tebing tempat dimana bangunan kosong milik seorang Cho Kyuhyun berada. Dengan duduk diam bersandar pada kursi, Kyuhyun terlihat menatap nyala api yang berada tidak terlalu jauh di hadapannya. Menghisap sebatang rokok di tangannya, sesekali, Kyuhyun juga akan mengernyitkan keningnya karena menahan bau yang sebenarnya masih cukup aneh menyapa hidungnya. Tak lama dari itu, Kyuhyun mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Kang Ji Wook, ia yang baru sampai di dekat Kyuhyun langsung menundukkan kepalanya memberi hormat pada Kyuhyun.
"Hoejangnim, mobil anda sudah siap. Apa anda akan kembali ke Seoul saat ini juga?" tanya Ji Wook. Kyuhyun terlihat berpikir sebentar sampai akhirnya dirinya berdiri dari duduknya dan melempar sisa rokoknya ke arah kobaran api di depannya.
"Aku akan kembali sekarang, kau tidak perlu ikut, aku akan menyetir sendiri. Lemparkan ke laut setelah apinya padam, bersihkan tuntas, jangan sampai ada yang tertinggal," terang Kyuhyun yang secara otomatis mendapat anggukan mengerti dari Ji Wook.
Kyuhyun segera melangkah menjauh diikuti Ji Wook yang mengekor dibelakangnya. Beberapa anak buah Kyuhyun memberi hormat ketika Kyuhyun berjalan melewati mereka yang memang ditugaskan berdiri di beberapa titik lokasi di daerah sekitar bangunan maupun di dalam ruang lingkup bangunan kosong ini untuk berjaga-jaga.
***
Ini sudah hampir tengah malam, Na Rae masih betah bersedekap tangan sambil menatap keluar jendela hunian megah ini dari kamar Ji Hyun. Ya, sudah selarut ini tapi sang pemilik rumah belum juga nampak batang hidungnya. Yang terlihat di kedua matanya saat ini hanyalah kegelapan malam, jangan lupakan bulan dan bintang yang menghiasi langit malam dan juga beberapa orang yang sedang berpatroli menjaga rumah ini. Dan lagi, ada beberapa orang bayangan yang berhasil Na Rae tangkap berada di tempat persembunyiannya. Tentu saja mereka adalah tambahan orang untuk menjaga tempat ini, takut-takut jika ada pencuri yang mungkin saja memiliki kemampuan dengan level tertinggi mampu menembus pertahanan rumah dan menyerang orang-orang yang tinggal di dalam sini.
Entah kemana perginya sang pemilik rumah sekaligus ayah dari anak manis yang saat ini sedang tertidur lelap sambil memeluk boneka olaf di atas ranjang tidak jauh dari tempat Na Rae berdiri sekarang. Na Rae menghela napas panjang dan memilih untuk kembali mendekat ke arah Ji Hyun dan duduk pelan di dekatnya. Na Rae akui, Ji Hyun terlihat sangat damai dalam tidurnya. Seulas senyuman manis terbit di wajah Na Rae kala memandangi wajah Ji Hyun yang memang terlihat seperti ayahnya itu. Tangan Na Rae terulur menyentuh poni rambut Ji Hyun dan menyingkirkannya ke samping karena menutupi sebagian mata dengan bulu mata yang lentik itu.
"Ji Hyun-ah, bagaimana dirimu bisa terlihat begitu manis, hmm? Bagaimana bisa imo tidak merasa gemas setiap kali melihatmu," ucap Na Rae pelan seperti bisikan yang amat ia yakini tidak akan sampai mengganggu tidur Ji Hyun.
Cklekk
Na Rae terdiam beberapa detik sampai akhirnya ia menolehkan kepalanya dan menatap ke arah lorong kamar Ji Hyun, ia menunggu beberapa saat sampai terlihat dengan jelas, sang pemilik rumah yang akhirnya menunjukkan batang hidungnya itu. Terlihat Kyuhyun yang masih mengenakan setelan kantor itu melangkah ke arah Na Rae dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Tapi berbeda dengan Na Rae, wanita itu malah menyipitkan kedua matanya menatap ayah Ji Hyun itu seolah menunjukkan tatapan kesal penuh selidik.
Kyuhyun yang sudah berada di dekat Na Rae dan Ji Hyun kini ikut duduk di ranjang Ji Hyun, di tatapnya wajah damai putrinya yang sedang tertidur lalu beralih menatap Na Rae yang masih memperlihatkkan tatapan tak bersahabatnya pada Kyuhyun. Kyuhyun masih mempertahankan senyumannya, tangan kanannya terulur kebelakang kepala Na Rae dan menariknya mendekat sehingga Kyuhyun bisa mendaratkan kecupan di puncak kepala Na Rae dan juga kecupan singkat di bibir Na Rae. Meskipun Na Rae menunjukkan tatapan tak bersahabatnya, Na Rae sama sekali tidak menolak perlakuan Kyuhyun padanya yang sialnya memang Na Rae rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissing In The Moonlight
Fanfiction"Wah, sungguh diluar dugaan. Kau benar-benar mengerahkan seluruh anak buahmu hanya untuk menemukan orang yang menciummu saat kegelapan sedang melanda seluruh kota. Kenapa? Kau ingin aku menciummu lagi?" -Song Na Rae- "Kenapa kau bisa menyimpulkannya...