01. Inspiration

300 74 61
                                    

Seoul, 25 Juli 2018

Park Sunghoon mengacak rambutnya frustasi. Beberapa kali ia mencari kunci chord gitar yang pas untuk not lagunya. Diletakkannya gitar itu, dia bersandar di sofa. Menghembuskan napas pasrah.

Untuk ke sekian kalinya, otaknya tak berjalan lancar. Entah mengapa. Sepertinya dia membutuhkan sedikit hiburan untuk me-refresh otaknya.

Sunghoon butuh inspirasi saat ini, sekarang juga. Dia melirik arloji nya di tangan kanan. Pukul 8 malam, berpikir sejenak. Kemudian, Sunghoon meraih ponsel diatas meja belajar. Menghubungi seseorang.

"Temenin gue pergi ke kampus,"

"Sekarang? Ini udah malem, besok aja,"

"Tunggu diluar, gue ke rumah lo sekarang,"

"Park Sunghoon–"

Lawan bicara belum selesai bicara. Sunghoon sudah memutus sambungan. Jay itu banyak omong, apa tidak bisa anak itu mengiyakan saja. Sunghoon sudah terlanjur badmood.

Segera ia bersiap, mengambil jaket dan meraih kunci mobil di gantungan dekat pintu kamarnya. Tidak lupa, dia juga membawa notebook dan satu bolpoin. Kedua barang itu yang selalu ia bawa kemanapun dimanapun.

"Sunghoon, kamu mau kemana? Ini udah malam."

Sang Ibu melihat putranya menuruni tangga dengan pakaian rapih. Tadinya dia sedang duduk disofa menonton tv, kini ia berdiri menghampiri Sunghoon.

"Keluar sebentar, bosen." Ujar Sunghoon yang diikuti seulas senyum tipis.

"Jangan pulang terlalu larut, ya?"

Sunghoon mengangguk kecil, masih tersenyum. Kemudian berlalu meninggalkan Ibunya.

"Daah, bun!"

Bunda Sunghoon hanya tersenyum. Tak habis pikir dengan anaknya satu itu. Dia mengerti, mungkin Sunghoon membutuhkan sedikit udara segar. Sunghoon sudah bekerja keras untuk semua itu, dan jangan sampai anak laki-lakinya stress.

***

Sesampainya di kampus Jay dan Sunghoon diam sebentar di dalam mobil. Jay melihat ke arah luar sambil bergedik ngeri. Sedangkan Sunghoon, melihat keluar untuk memastikan tidak ada siapapun disana.

"Sunghoon, gila lo?" Ucap Jay tiba-tiba.

"Nggak," Sempat bingung sebentar, Sunghoon langsung menjawab singkat.

Dua detik kemudian, Sunghoon membuka pintu mobil diikuti Jay yang juga keluar. Ternyata, udara diluar terasa dingin walau keduanya sudah memakai jaket.

"Ayo," ajak Sunghoon pada Jay dengan membawa notebook yang tadi ia masukkan ke dalam mobil.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam kampus. Salah satu Universitas di kota Seoul. Sunghoon akhir-akhir ini suka datang ke kampus itu. Hanya sekedar melihat-lihat dan bersantai sambil melihat mahasiswa seni disana.

Jay Park, anak itu tak mengerti pada temannya satu ini. Untuk apa pergi ke kampus malam begini. Apa tidak ada tempat lain? Seperti cafe, restoran, atau bar club.

"Sunghoon, lo mau ngapain disini?"

Sekali lagi Jay bertanya. Sudah berapa kali ia bertanya pada Sunghoon selama perjalanan, namun tetap diabaikan. Keduanya memasuki ruangan yang besar nan luas. Terdapat berbagai macam alat musik disana.

WITH(OUT) : give him back to meWhere stories live. Discover now