8.

574 50 9
                                    

This is the last story i will write in this fanfic. Terima kasih banyak those of you yang udah bersedia membaca and memvote my abal-abal story. Sekali lagi, many thanks for your love, i love you.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Taehyung berbaring di ranjang apatment miliknya, sedari tadi dia tidak berhenti menangis, dia sangat rindu akan kehadiran Jeon muda yang sudah mencuri hatinya. Ya, untuk kesekian kalinya Taehyung kembali terjatuh pada Jeongguk. Sempat bertanya tentangnya pada kakak sepupu dan sang kakak yang merupakan salah satu kepercayaan Jeongguk namun hasilnya sama. Tidak tahu dan hanya gelengan kepala yang di dapatkan.

Sebagai sahabat yang baik, Jimin dan Seokjin hanya mampu menenangkan, dan memberinya semangat untuknya agar tetap berdiri tegap walaupun hidup tanpa penopang.

Sudah hampir dua pekan, Jeongguk sama sekali tak menampakkan batang hidungnya, ponselnya juga mati ketika Taehyung berusaha menghubungi nya.

Kadang Taehyung merasa kesepian saat malam akan menjelang, Jimin dan Seokjin dengan senang hati menginap di apartment nya, meramaikan isi apartment milik Taehyung dengan suara cempreng Jimin atau suara cerewetnya Seokjin saat memintanya menghabiskan makanan yang dia buat.

Atau terkadang dia sengaja pulang ke rumah orang tuanya saat Jimin atau Seokjin tak bisa menginap, dan kedua orang tuanya selalu menyambut kedatangannya dengan pelukkan hangat dan senyum gembira. Bercerita banyak pada sang kakak, membuat hatinya terasa lega, mendapatkan pelukkan semangat darinya. Walaupun semuanya tidak akan mengembalikan sosok Jeongguk semudah itu.

Seperti saat ini, dia sengaja pulang ke rumahnya dengan mengajak Jimin dan Seokjin. Ibunya bilang, akan mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah mereka.

Taehyung menyambut gembira kabar tersebut. Untuk sejenak dia  melupakan rasa rindunya pada sosok Jeongguk yang sekarang entah berpijak dimana.

Pesta berakhir, Jimin dan Seokjin juga sudah pulang ke tempat mereka masing-masing. Tinggal lah Taehyung yang kembali sendiri, dan ingatan akan si pria Jeon kembali munyeruak di kepalanya.

Termenung di tengah malam lagi, menangis lagi, Taehyung tak suka menjadi seperti ini.

Taehyung kembali ke apartment nya. Hari-hari dia lewati tanpa adanya kehadiran Jeongguk di sisinya. Dia akan pergi ke kampus sendiri, dan terkadang Jimin menjemputnya dan mereka pergi bersama.

*
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
*

Dua tahun berlalu, Taehyung melewati semuanya dengan senyuman palsu yang sering dia tampilkan untuk menutupi kerinduannya akan sosok Jeongguk. Mungkin Jeongguk sudah hidup bahagia bersama Eunha, pikir Taehyung dengan otak kecilnya. Dia tidak mau dan tidak akan pernah menjadi seorang penghancur hubungan orang lain. Cukup hubungannya saja yang orang lain hancurkan.

Kim Taehyung sudah merampungkan masa kuliahnya dengan nilai ipk yang memuaskan. Saat hari kelulusannya tiba, Taehyung yakin bahwa Jeongguk akan datang di hari spesialnya. Hingga tengah malam menjelang, Jeongguk tak kunjung menampakkan wujudnnya di hadapan Taehyung.

Taehyung kembali menangis hari itu, dia benar-benar terpuruk. Tidak tahu apa yang harus dia lakukan, agar membuat Jeongguk kembali padanya lagi.

Beberapa hari berlalu, Taehyung mendapat pekerjaan di sebuah agensi untuk posisi penulis lagu dan komposer. Menyusul Min Yoongi yang memang lebih dulu bekerja disana sebagai komposer dan salah satu rapper dengan nama panggung ‘Suga’ sebab walaupun dia sosok dingin, tapi kulitnya yang putih bersih dan senyumannya yang memang semanis gula.

𝐂𝐥𝐨𝐬𝐞𝐫  || ✔ Where stories live. Discover now