Tin...
Tin...
Tin...
Novan mengklakson semua pengendara yang berada didepan mobilnya, membuat berbagai umpatan serta makin kasar tertuju pada lelaki itu karena telah membuat kegaduhan dijalan Raya yang tengah macet parah.
"Minggir sialan!!!" maki Novan kepada dua perempuan cabe-cabean yang dari tadi terus menghalangi jalannya, sambil berteriak tidak tahu malu meminta username instagramnya.
"Mati aja lo berdua!" kesal Novan lalu tanpa berpikir panjang lagi menaikkan kecepatan mobilnya hingga perempuan yang tadi mengganggu dirinya itu jatuh terserempet body mobilnya, tanpa merasa perduli sedikitpun Novan tetap mengendarai mobilnya meninggalkan dua perempuan yang sudah terjatuh mengenaskan ditengah-tengah jalan Raya itu.
Oh ayolah, untuk apa juga Novan berbaik hati menolong orang yang sudah mengganggu perjalanannya. itu hanya hal sepele yang Novan lakukan untuk memberi pelajaran kepada manusia-manusia minus akhlak yang tidak tau malu seperti dua perempuan tadi.
"Body tepos gak ada isinya gitu segala dipamerin!" gerutu Novan, masih merasa kesal sendiri.
"Sial! gara-gara tuh dua anj*ng betina, gue jadi ketinggalan jauh sama Alin!!" Novan memukul setir mobil merasa marah, bagaimana tidak? suami mana yang tidak akan kebakaran jenggot jika istrinya pulang berdua dengan laki-laki lain, mana pakek segala peluk-pelukan lagi.
"Awas aja tuh si David, pengen tak hih juga tuh kepalanya!!"
Membayangkan Alin yang memeluk pinggang David tanpa diminta membuat hati Novan kepanasan, bagaimana tidak? selama menjadi suami Alin, gadis itu bahkan tidak pernah memeluknya seperti saat tadi dia memeluk David.
Sumpah demi alex kalau bukan karena takut geng Alvaros terpecah belah karena keegoisannya sebagai pemimpin, Novan pasti sudah membunuh David dan membuang mayat lelaki itu di gorong-gorong tengah kota agar menjadi tontonan gratis bagi khalayak umum. kejam memang tapi mau bagaimana lagi, dia sudah benar-benar merasa gila karena Alin.
Setelah uring-uringan tidak jelas sendirian, akhirnya Novan sampai juga dirumah Alin. melihat motor aerox milik David yang terparkir dihalaman rumah gadis itu, membuat Novan yakin bahwa lelaki itu pasti sedang mengambil kesempatan untuk modus berlama-lama dengan istrinya.
"Ngapain pakek dikunci segala sih nih pintu? pasti tuh si dugong mau ngapa-ngapain istri gue didalem?!" tebak Novan, kemudian tanpa ingin membuang-buang waktu lagi lelaki itu mencongkel jendela dan melompat masuk dari situ.
Novan berjalan pelan tanpa menimbulkan suara sedikitpun, dia ingin memergoki apa yang sedang diperbuat David dengan istrinya dan akan menjadikan itu sebagai alasan untuk memberikan David pelajaran sampai kaki serta tulang tangannya patah.
Saat sudah lelah mengelilingi seluruh penjuru rumah Alin, Novan melihat David dan gadis itu sedang duduk berdua dikursi besi panjang yang berada ditaman belakang rumah. dari ekspresi wajah mereka, Novan yakin jika keduanya tengah membicarakan sesuatu hal sangat serius.
"Nguping sabi lah ya!" gumam Novan lalu berjalan mengendap-endap untuk menguping pembicaraan David dan Alin dari balik tembok dapur yang berada dibelakang mereka berdua.
"Gue gak bisa bohongin perasaan gue, gue pernah terlalu Cinta sama dia tapi dia gak pernah sadar akan hal itu. sekarang setelah semuanya udah hampir selesai, dia maksa gue untuk kembali, dia juga bilang kalo sekarang dia udah Cinta sama gue. tapi semua itu udah percuma sekarang! gue udah terlalu muak sama dia, sekarang cuma ada rasa benci gue yang jauh lebih besar dari pada rasa Cinta itu sendiri" Novan mengernyitkan dahinya bingung, tidak mengerti apa yang Alin maksud, dan siapa yang sedang mereka berdua bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENOVAN (END)
RomanceRenovan Dafa Septian & Alina Syafa Damara Dua orang asing yang tiba-tiba terikat dalam sebuah pernikahan. Novan yang memiliki sifat dingin dan tak tersentuh, kadang merasa bahwa Alin adalah penghambatnya untuk menikmati masa-masa remajanya. sementar...