Part 9

19 11 42
                                    

Haii! semuanya.

Sebelumnya aku minta maaf atas ketypoan dan salah tanda.

insyaallah kedepannya enggak Lagi




Happy Reading 🦋

Didalam Kamar yang dominan warna hitam, dengan cahaya lampu kamar yang meneranginya.

Didalam kamar tersebut ada dua orang yang sedang bermain game online dan satu orang sibuk dengan dunianya sendiri.

"Aldi, di, Kesini lo! susul gua."Ujar Arzi

"Lo, dimana lol."

"Ck. Gua di dekat turret musuh sebelah kanan, Bagian depan. Cepat lo kesini! gua hampir mati nih bantuin!" seru Arzi

"Fine, tunggu Bos dulu." Ujar Aldi

"Oke, Nice. Berhasil dikalahkan para hama." Ujar Aldi bangga.

"Mantap. Tinggal hancurik turretnya." Ucap Arzi

"Dikit, lagi. Hancur nih turret."Ucap Aldi

Sedangkan dengan si Alan lagi termenung dikamar balkon Aldi, But dia sedang galau karena cintanya tidak pernah terbalaskan.

Alan galau disebabkan oleh Nadya yang selalu menolaknya, Tapi dia tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Nadya.

"Huh, Napa ngedapetin Nadya susah banget sih. Padahal kalo cewe lain gua gombalin pada salting, terus ada juga yang nembak gua duluan. Tapi mengapa cewe satu ini beda Masyaallah."Ucap Alan sambil mengusap wajah kasar.

Ada seseorang dibelakang Alan yang mendengar keluhannya dan berkata, "Gapapa, mari coba lagi. Engga ada salahnyakan."Ujar orang itu.

"Cinta butuh perjuangan dan pengorbanan. Cinta juga butuh kepastian dan kesetiaan serta bukti dasarnya." Lanjutnya

Alan menoleh kebelakang mendapati Hafiz yang sedang mengarahkannya.

"Gua tau lo Bisa. Maka dari itu teruslah berjuang buat dapetin dia! tapi kalo dia masih ngga merespon lo. Coba lo ngilang terus kalo dia nyari-in elu, artinya dia udah buka hati buat lo"

"Semangat ya! Gua dulu juga gitu perjuangin Shifa dan akhirnya bisa dapetin." Ucap Hafiz sambil menepuk pundak Alan dan memberi arahan dari pengalaman yang ia dapatkan.

"Makasih arahan lo, Nanti akan gua coba dan buktiin."Ucap Alan dengan tekat akan memperjuangkan Nadya lagi.

•••

Keadaan sekolah sangatlah riuh karena adanya murid baru atau pindahan dari sekolah lain.

"Eh, itu beneran ya ada murid baru?" Tanya salah satu siswa SMA Jati bangsa.

"Pake nanya lagi. Ya iyalah, Coba lo cek tu akun lambe sekolah!"

Didalam kelas 11 IPA 2 amatlah ribut karena gemparnya kabar murid baru.

"Serius ini ada murid baru. Kira kira kelas berapa ya?" tanya Arga

"Lo oon atau gimana ga?"tanya Kia

"Ya, gua pengen tau doang."Jawab Arga

"Kali aja masuk kelas kita, katanya juga murid barunya itu cewe. Jadi Lumayan dong menambah populasi cecan 11 IPA 2,"lanjutnya

"Secara ga langsung! lo bilang kalo cecan disini kurang." Ucap Kia

"Bukan gitu."Jawab Arga

"Terus apa jingan kalo bukan hah? nih ya kalo lo ga tau, gua kasih tau ya! Gua, Aurel, Shifa, Nadya, itu cantik. Bahkan lebih cantik, mempesona dan membahana." Pekik Kia kesal

"Lo sama temen-temen lo emang cantik, Tapi gitu udah ada pawang semua. Jadi, engga ada kesempatan buat jadi pacar lo pada."Ucap lesu Arga

"Mimpi Lo! mau jadi pacar mereka. Nih ya kalo kata Iqbal ibaratnya Lo itu Air dan mereka itu minyak ga akan pernah bersatu!."Ujar Alvin dengan nada mengejek.

"Jadi, kalo lo mau jadi pacar mereka itu cuma Hayalan semata yang tidak akan jadi kenyataan."lanjut Alvin

"Bisa,Tetap bisa. Karena Kia jomblo belom ada pawang, Jadi gua ama Kia aja. Ya ngga Ki" Ucap Arga sambil menaik turunkan alisnya.

"Idih, emng gua mau ama lo hah!.  Engga ya sampe kapanpun engga akan mau gua sama orang kayak lo."Ucap Kia

"Nah. Lo Pahitkan dengarnya, HAHAHA"  Tawa Alvin meledak.

"Belum apa apa udah di tolak HAHAHA" Teriak teman-teman  Arga.

"Kasihan deh lo" Ucap Widia dan tertawa melihat wajah masam milik Arga.

"Kia panutan ku!!!"Pekik keras Arumi menggelar di ruang kelas 11 IPA 2.

"Bangsat Lo pada."Ujar Arga


Arga yang merasa terpojok mendelik tak suka dan menatap tajam kepada Nadya serta yang lainnya. Lalu ia menuju mejanya dan menelusupkan kepalanya.

"Ngambekan lo Ga, kek cewe PMS tau Gak!"Pekik Claudia

Kia yang melihat itu merasa bersalah karena berucap seperti tadi membuat Arga terpojok dan ia menyusul Arga lalu duduk di dekatnya.

"Ga, Arga" Panggil Kia sambil menusuk nusuk pundak Arga dengan jari telunjuknya.

"Ga, gua minta maaf ya. Gua engga bermaksud gitu kok! gua cuma bercanda,"Ucap Kia bersalah

Arga hanya mendiamkan Kia saja, karena saat ini dia tidak ingin bicara dengan siapa pun karena kejadian tadi.

•••

Nadya, Shifa dan yang lain menatap bingung kearah Kia yang menatap kedepan kosong dengan raut bersalah.

"Kia kenapa gitu komuknya?"Tanya Nadya

"Gak tau, kita liat aja dulu."Ucap Shifa yang menatap Kia.

Nadya bertambah bingung, kenapa temannya yang satu itu berjalan kearah lain yang bukan arah tempat duduknya.

Nadya baru menyadari bahwa Kia berjalan kearah Arga.

"Lah bocah ngapa ke Arga si."Ucap Nadya

"Positif thinking aja, Mungkin dia mau minta maaf gara gara yang tadi."Ujar Aurel yang sedang duduk berdua dengan Aldi yang menyender di pundaknya.

Kia masih berusaha membujuk Arga yang masih ngambek.

"Ga, Maafin ya."Ucap Kia

"Ck, berisik lo. Lo mau gua maaf-in lo kan hm?"Tanya Arga

Kia Hanya mengangguk sambil menatap mata hitam milik Arga.

"Oke, jadi Babu gua selama 1 bulan. Baru gua maaf-in" Final Arga

"lah, k-kok jadi babu sih"Pekik kesal Kia

"Gak mau hm? mudah si, tapi  enggak gua maaf-in."Ancam Arga

"Yaudah iya."Ujar Kia lalu pergi kearah tempat duduknya.

Arga yang melihat itu lalu tersenyum, Lumayan mengambil kesempatan dalam kesempitan-pikirnya.














_____________________________________________
T

ebece!!



Hai hai

Gimana nih ceritanya????

Ada yang nungguin KHANSA AURELIA up ga????

Kalo ada, makasih loh ya

Maaf ya kalo rada nggak nyambung soalnya lagi engga ada ide😌

Spam next?

Spam komen?










Terimakasih ya buat kalian, cerita KHANSA AURELIA Alhamdulillah udah banyak yang baca.

I love you🖤

Bertahan atau pergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang