05. mysterious guy.

82 13 2
                                    

Happy Reading.



Chapter kali ini agak panjang, semoga kalian gak bosen dan semoga kalian suka.

mysterious guy.
_________________

Kini Zean sedang berada di taman sebrang toko kue Ibunya, setiap akhir pekan Zean selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke toko kue Ibunya. Di sebelah toko kue Ibunya ada sebuah cafe yang terkenal baru saja launching, awalnya Zean disuruh Ibunya untuk memberikan kue kepada pemilik cafe, tetapi Zean tidak langsung menurutinya karena ia ingin menyendiri di taman sebrang toko.

Zean dihampiri oleh dua orang anak kecil yang sangat menggemaskan, ia langsung memangku kedua anak kecil itu. Zean sudah kenal dekat dengan mereka berdua dan pastinya mereka berdua ingin mengajak dirinya untuk bermain bersama.

"Abang Talas, ayo main tak pet ma Tara Atan." ucap salah satu dari mereka yang bernama Utara.

Zean tersenyum lalu memindahkan Utara dan saudara kembarnya Selatan ke sebelahnya. "Utara, Selatan, nama Abang itu Atlas bukan talas. Kalau talas itu makanan." jelas Zean dengan suara lembut.

Utara dan Selatan mengangguk lalu menarik Zean ke arah pohon untuk berjaga, sedangkan mereka berdua langsung sibuk mencari tempat persembunyian saat Zean sudah mulai menghitung.

"Dua.... puluh, Abang cari kalian ya." setelah selesai menghitung dan memberi kode pada si kembar, Zean langsung mencari keberadaan si kembar.

Zean mengendap-endap saat mengetahui Selatan bersembunyi dibalik pohon cemara yang daunnya tidak terlalu lebat. "Atan Abang lihat kepala kamu." ucap Zean lalu menggendong Selatan ke udara.

Selatan yang terkejut langsung berteriak bersamaan dengan Utara yang keluar dari tempat persembunyiannya lalu menghampiri Zean dan saudara kembarnya.

"Tara mau uga ish." rengek Utara yang iri dengan saudara kembarnya, Zean menurunkan Selatan lalu menggendong Utara ke udara sama seperti yang tadi di lakukan pada Selatan.

Setelah Utara di turunkan, Selatan mengerucutkan bibirnya tidak lupa anak itu juga menyilangkan tangannya di dada. "Huh Tara iri'an ma Atan, harusna Tara ngalah ma Atan. Tara 'kan Abang." komentarnya, Utara yang dikomentari hanya cengo. Pemandangan itu membuat Zean tersenyum.

Ya, Zean adalah lelaki yang cuek terhadap anak seumurannya, tetapi ia sangat perhatian kepada anak kecil. Mungkin tampang Zean menyeramkan saat pertama kali bertemu, tetapi anak-anak justru tidak ketakutan melihat penampilannya melainkan mereka langsung akrab dan sangat menempel bak perangko kepada lelaki berambut gondrong itu.

Ponsel Zean berdering, ternyata ada panggilan dari Ibunya. Tanpa pikir panjang Zean menerima panggilan dari Ibunya.

"Nak, Ibu udah bungkus. Kamu cepet anterin ya, ini Ibu banyak pesenan mau bantu Laras sama Chika. Kasian mereka berdua gak ada yang bantu."

"Atlas ke toko Bu."

Panggilan dimatikan oleh Zean, lelaki itu langsung menggendong si kembar dan mengajak mereka ke toko kue Ibunya.

Saat memasuki toko banyak gadis-gadis yang melihat ke arahnya dengan tatapan yang sulit diartikan oleh Zean.

"Onty." ucap Utara dan Selatan saat melihat keberadaan Ibu, mereka berdua berontak minta di lepaskan oleh Zean lalu setelah terbebas dari gendongan Zean mereka langsung berlari menghampiri Ibu.

Mysterious GuyWhere stories live. Discover now