Bab 14

124 69 1
                                    

" Hyujin!" Theo mencari Hyujin.

" Theo? Jiung?" soal Wooyoung.

Theo memandang Wooyoung dan mereka yang lain sebelum matanya jatuh ke Sumi.

" Sumi?" Theo berkutu sebelum mendapatkan Sumi.

" Mana Hyujin? Kenapa kami rasa kuasa di dekat sini?" soal Jiung.

" Sebab tenaga dia ada dalam Wooyoung, " balas San.

" Hyung mari kita cari Hyujin," kata Jiung.

" Nampaknya Sumi cedera ringan je. Jom kita cari Hyujin," Theo memandang Sumi.

Theo menggunakan kuasanya untuk membuat pelindung bagi melindungi Mori dan Sumi sebelum menghilang dari situ diikuti mereka yang lain.

Di gua gunung, Hyujin semakin lemah sebelum mereka bertiga mengambil kuasa Hyujin.

" Nampaknya kuasa kau lagi kuat berbanding dulu," kata Yeosang dengan senyuman.

" Aku bukan demon!" Hyujin sekali lagi cuba untuk melawan sebelum  ditengdang kuat oleh Yunho.

Tiba-tiba sebilah pedang datang membuatkan Yunho tercedera di bahu.

" Yeosang, Mingi, Yunho! Aku tak sangka yang kau bunuh adik aku. Aku anggap kau macam kawan! " Theo memandang mereka bertiga tajam.

" Kawan? Kami tak. Disebabkan kau kami dihina sebab tak mampu kalahkan korang!" marah Mingi.

" Aku takkan maafkan korang," Jiung mengeluarkan pedangnya.

Hyujin hanya memandang mereka dengan pandangan yang lemah.
Mereka bertarung dengan bersungguh-sungguh.

" Berhenti,,, "Hyujin berbisik perlahan.

Jiung berlari ke arah Hyujin untuk membawa Hyujin pergi namun Mingi menghalangnya dengan melukakan tangan Jiung.

" Jangan harap kau dapat ambik dia, " kata Mingi.

Yunho yang sedang berkawan dengan Wooyoung, Hongjoong dan San berlari ke arah Hyunji.

" Aku akan bunuh dia," Yunho menghalakan pedang ke arah Hyujin yang terbaring lemah namun Wooyoung tiba-tiba muncul di hadapannya untuk menghalang Yunho.

Pedang itu tertusuk perut Wooyoung sehingga tembus ke belakangnya. Darah menitik di atas tangan Hyujin.

" Wooyoung,,, " Hyujin memegang kaki Wooyoung yang berada di hadapannya.

Wooyoung terjatuh hingga menarik perhatian semua.

" Wooyoung!" Jiung mendapatkan Wooyoung.

" San," panggil Wooyoung.

San yang mengerti akan apa yang mahu dipinta oleh Wooyoung menggunakan kuasanya untuk membawa Theo, Jiung dan Hyujin ke tempat lain.

" Ke mana kau bawak mereka pergi?" soal Yunho.

Wooyoung mengukir senyuman sebelum menarik keluar pedang itu.

" Aku rasa mungkin kau dah lupa kita dah buat sumpah darah untuk terus bersama. Nampaknya kau tak tahu apa yang boleh aku buat," Wooyoung mengukir senyuman.

" Apa maksud kau?" soal Yunho.

" Nampaknya kau memang dah lupa," Seonghwa berkata.

Flashback...

" Aku tak sangka yang Theo dan Jiung dah takde, " Seonghwa memandang gambar Jiung dan Theo.

" Kalau aku ada dekat situ mesti aku dah bantu. Aku minta maaf, " Jongho mengelap air matanya.

Hongjoong menepuk perlahan belakang Jongho.

" Takpe. Kakak kau sakit kan? " soal Hongjoong.

Jongho menganggukkan kepala sebelum memeluk Hongjoong.

" Tapi, kakak Jongho dah sembuh sebab Theo bagi kuasa dia untuk sembuhkan kakak Jongho," kata Yunho.

" Bila?" Wooyoung menyoal.

" Masa kitaorang jumpa, " kata Yunho.

" Kalau macam tu, kita buat sumpah berdarah," kata Seonghwa.

Semua memandang Seonghwa yang sedari tadi termenung.

" Untuk apa? " soal Mingi.

" Untuk persahabatan, " San membalas.

Wooyoung menggunakan kuasanya untuk menyiapkan barang untuk sumpah darah. 8 mangkuk berisi air berserta batu darah.

Seonghwa menggunakan pedangnya untuk menitik kan darahnya di atas batu darah itu diikuti dengan yang lain. Setelah itu, air yang berada di dalam 8 cawan itu bertukar merah.

" Minumlah," kata Seonghwa sebelum meminumnya.

Flashback end...

" Seonghwa nak suruh semua buat sumpah darah sebab dia tahu siapa yang bunuh Theo dan Jiung," kata Hongjoong.

" Kau dah tahu?" soal Mingi.

" Aku pelik bila kau cakap Theo bagi kuasa untuk rawat kakak Jongho sedangkan Jongho belum pernah cakap tentang kakak dia, " Seonghwa berkata.

" Sampai hati korang buat semua ni hanya untuk jadi hebat. Sanggup kau bunuh ramai orang, " marah Hongjoong .

" Wooyoung kita tamatkan di sini saja, " kata Seonghwa.

" Kami sudi korbankan nyawa untuk bunuh orang jahat, " kata Jongho.

Wooyoung mengangguk sebelum pedang yang dipegangnya ditusuk tepat ke jantungnya. Wooyoung memandang rakan-rakannya yang lain dengan senyuman.

Yunho, Mingi dan Yeosang rebah ke tanah sambil memegang dadanya.

" Apa yang berlaku? " soal Yeosang.

" Batu darah akan seksa siapa yang mengkhianati satu sama lain," kata Wooyoung.

" Bunuh jelah aku!" laung Yunho sambil memegang dadanya kuat.

" Biarlah kau belajar macam mana nak jadi baik walaupun kitaorang yang perlu korbankan nyawa," kata Seonghwa.

Keempat-empat mereka bertukar menjadi debu dan terbang ke atas.

My Boyfriend Is A Demon [ ATEEZ ] Where stories live. Discover now