22| Tumbuh dari Luka

2.5K 323 13
                                    

Hari ini hari Sabtu dan Nadhif tidak memiliki jadwal UAS. Entah dorongan dari mana, sejak selesai sholat subuh tadi, Nadhif langsung pergi ke warung sayuran dan membeli beberapa bahan makanan. Katanya, ia akan memasak. Meskipun Dhira ragu akan masakan Nadhif -karena memasak nasi pun lelaki itu tak bisa- tapi ia tetap merasa antusias dengan semangat yang Nadhif keluarkan.

"Pertama-pertama, buat ganjel perut kamu sama De Utun, kita buat bakwan dulu, ya. Habis itu aku bakal masak lagi." Seru Nadhif semangat.

Dhira tersenyum mendengarnya, "Kalau nggak enak gimana?" Godanya.

"Nggak apa-apa, nanti aku bakal pesan makan aja kalau gitu."

"Yaudah pesan makanan aja dari sekarang daripada kamu repot masak."

Nadhif menggelengkan kepalanya, "Nggak ah. Aku itu lagi pingin nyoba buat sesuatu yang spesial buat kamu sama De Utun."


***


Hai semua!

Terima Kasih sudah membaca Resiliensi. Untuk membaca cerita ini lebih lanjut boleh tengok KaryaKarsa yaa!

Ohya, di KaryaKarsa pun udah ada extra partnya loh, yang masih penasaran sama kisah mereka yuk ditengok!

Sekali lagi, thank u semuaa. Happy reading!

Semoga lapak ini bisa menjadi teman untuk kamu terus tumbuh, ya!

klik link:

https://karyakarsa.com/Yaraakhir

Resiliensi | Seri Self Acceptance✅Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin