11 #Ramalan,Bambang Pamungkas dan Sentilan

5 2 0
                                    

*Picture by pinterest*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Picture by pinterest*




Meri berani bersumpah. Jika suara Lita lebih berisik dibandingkan suara kentutnya Geri. Gadis itu sehak tadi beteriak, meneriaki Bayu yang sedang berlari menggiring bola.

Kalian pasti ingatkan dengan Bayu. Iya benar, dia yang pernah tidak sengaja menendang kepala Meri hingga pinsan!

Kalau saja tidak memikirkan perasaan Lita, saat ini juga pasti Meri sudah membogem Bayu dengan sarung tangannya Thanos!

Ya, siapa berani menendang kepala keturunan ratu Elsa ini? Siapa pun orangnya, dia harus segera dimusnahkan. Tidak baik berkeliaran dimuka bumi ini!

"Astagfirullahaladzim ganteng banget jodoh gue!" Lita memekik girang

Meri dan Raya hanya bisa menatap dengan raut wajah so jijinya. Kalau begini sumpah, rasanya mengakui Lita sebagai teman adalah perilaku tercela.

"Dari mana lo tau kalo Bayu jodoh lo?" Tanya Raya. Dia sok saja bertanya. Padahal sumpah tidak ada yang berfaedah sama sekali, menanyakan pertanyaan macam itu kepada orang yang sedang bucin tingkat kabupaten.

"Kata Jajang, gue sama Bayu emang berjodoh," jawab Lita.

Meri yang mendengar dibuat cengo. Tidak menyangka saja jika Lita juga termasuk orang yang percaya dengan ramalannya Jajang.

"Lah palingan ngeramal dari aliskan?" tebak Raya

Lita mengangguk cepat. Yang langsung dibalas tawa dari Raya "Gitu aja percaya."

Kalian tahu, filosofi alis yang ketika dikerutkan kalau jaraknya berdekatan itu tandanya jodoh kita dengan orang yang dekat. Nah, Lita juga termasuk korban dari filosofi itu, tapi ini jalur Jajang, anak yang terkenal dengan ramalannya.

"Coba lo lihat alisnya Geri. Kalo dikerutin jaraknya deket banget! Pasti jodohnya Meri," tutur Lita

"Dih sotoy!" Meri menyela cepat. Karena kalau mendung juga belum tentu hujan. Maka dekat juga belum tentu berjodoh

"Nih coba lo liat ya," Meri mengkerutkan alisnya. Dan terlihat jika alis meri sedikit berjauhan "Berarti jodoh gue jauhkan? Terus kalo Geri jodohnya gue. Gue jodohnya orang lain gitu. Kudunya nih, alis gue deket juga sama kaya alisnya Geri."

"Bener tuh!" Raya mengangguk sangat menyetujui penjelasan Meri. Memang keturunan ratu Elsa tidak pernah salah! Raya salut.

"Ya gue gak tau! Karena gue bukan Jajang!" sahut Lita. Mencoba menahan dirinya agar tidak terjerumus ke dalam lubang kesalahan.

Kadang manusia begitu, mereka selalu memaksakan diri untuk bertahan agar tidak terjatuh ke dalam lubang kesalahan, padahal jelas terbukti jika dirinya bersalah. Memang apa susahnya mengakui dan mengiklaskan? Bukannya manusia selalu diberi kesempatan untuk merubah dirinya sendiri.

SENJAKALA ︳Jisung NctWhere stories live. Discover now