20

1.9K 294 35
                                    

.

"Taehyungie sudah boleh pulang."

Taehyung menatap dokter hampir parubaya yang ada didepannya. Senyum kotak sontak terbit indah di wajahnya, ia merasa jika hari ini tidak sia-sia dia mengikuti semua keinginan ibu dan kakak-kakaknya. Hari ini semua kesabarannya berbuah manis, hanya saja ia harus mengerti jika dirinya kini tidak bisa lagi menggunakan kedua kaki untuk beberapa waktu kedepan.

"Terima kasih dokter, tapi apakah dokter tidak bisa membuatku berjalan lebih cepat?"

Dokter tersebut menatap Taehyung, mengerti sekali pemikiran Taehyung saat itu. Ia seorang publik figure dan seorang pemuda yang memiliki mimpi, saat berita kelumpuhannya keluar saja media sudah sangat heboh, tentu saja ia pasti terpukul sekali.

"Maaf Taehyungie, saya bukan Tuhan." Ujar dokter tersebut. Taehyung mau tak mau tersenyum kecil.

"Tolong jaga kesehatanmu, gula darahmu harus normal terus untuk penyembuhan. Jika merasa sakit dimana pun dan kapan pun, segera kabari orang terdekatmu, paham?" Taehyung mengangguk, menundukkan kepalanya dua kali sebagai tanda terima kasih.

Dokter tersebut keluar dari sana setelah melepaskan infus Taehyung dengan telaten, sedangkan Jimin kini sedang memasukkan barang-barang kedalam tas bersama Yoona.

Kurang lebih tiga puluh menit berbenah, Namjoon membuka pintu rawat inap adiknya setelah mendapat telepon dari ibunya. Ia maju ke arah Taehyung sambil mendorong kursi roda adiknya kehadapan siempu.

"Ayo pulang!" Taehyung terkekeh melihat Namjoon yang menggodanya dengan alis terangkat, Taehyung mengangguk lalu mengulurkan kedua tangannya. Namjoon membantu anak itu turun, menarik pinggulnya agar anak itu bisa turun ke kursi roda. Sedikit ringisan Tertahan membuat Namjoon ikut ngilu, ia membenarkan letak Taehyung lalu menyelimuti adiknya dari depan.

"Semua sudah siap?" Tanya Namjoon. Jimin dan Yoona mengangguk.

"Bawa adikmu duluan kemobil bersama Jimin, Eomma harus membayar tagihan rumah sakit." Ujar Yoona. Perkataan itu sontak membuat Taehyung megernyit, ia menatap Yoona.

"Loh? Hyuno hyung mana? Kenapa tidak mengurus administrasi?" Tanya Taehyung.

Ia ingat hampir selama dirinya dirawat di Rumah sakit, kedatangan Hyuno bisa dihitung dengan jari. Sebenarnya ada apa dengannya?

"Tak apa, biar Eomma urus kali ini. Joon-ah, bawa adikmu." Namjoon dan Jimin mengangguk saja, ia segera mendorong adiknya keluar dari kamar rawat Taehyung menuju mobil.

.

Mata Taehyung sakit, puluhan flash kamera menyambutnya begitu keluar dari lobby rumah sakit. Berita pasti sudah tersebar mengenai kelumpuhannya saat ini. Kini dirinya, Yoona dan Namjoon berada diatas mobil dengan wajah tertekuk, apalagi Jimin dan Namjoon.

"Para reporter sialan itu, mulut sudah seperti pantat ayam. Aku bemci sekali astaga." Ujar Jimin menggerutu. Ia menutup kembali iPad yang ada di tangannya lalu menatap jendela.

"Ada apa sih, Jim." Jimin menatap Namjoon lalu berdecak.

"Mereka menuliskan Taehyung itu lumpuh permanen, enak saja! Adikku bisa berjalan!" Taehyung menatap Jimin, ia memajukan tubuhnya sejenak lalu memegang pundak Jimin.

"Hyung, santai saja. Tae baik kok, jangan dengarkan mereka."

Jimin menghela mafas, ia memegang tangam adiknya lalu mengangguk.

"Aku hanya tidak suka berita mereka, mereka seakan mendoakan kau lumpuh permanen." Tukas Jimin.

Jimin dari awal memang kurang menyukai media massa yang cenderung memberikan berita kurang valid dari satu berita yang mereka angkat. Seperti kejadian adiknya saat ini, ingin sekali Jimin memberontak pada stasiun Tv kurang ajar yang sudah menyebarkan berita bohong mengenai adiknya.

Less Sugar [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang