GBH 41 || Telpon.

25.9K 2.5K 88
                                    

Arga pulang ke rumah nya , di rumah itu begitu sangat sepi tanpa Hira. Dapur serasa mati tanpa aktivitas masak-memasak yang biasa di lakukan Hira ,  selain dapur , meja ruang tamu yang biasa di pakai Hira belajar pun kini berdebu sebab tidak ada yang membersihkan , mushola rumah juga seperti mati tanpa lantunan al-quran dari bibir Hira ,

"  NGAPAIN LO MASUK KAMAR GUE ?! KEMARIN MALAM KAN GUE UDAH BILANG KALO JANGAN MENGINJAKKAN KAKI DI KAMAR INI !! " bentak Arga ,

" tadi Hira hanya membangunkan kak Arga untuk solat subuh , karena yang pertama kali di hisab ialah solat dan Hira tidak mau kak Arga sampai meninggalkan nya , maaf jika mengganggu , Hira permisi , assalamualaikum " jelas Hira

Air mata nya menetes saat teringat pada Hira yang membangunkan nya sholat waktu itu , tapi Arga malah membentak nya membuat gadis hazel itu menangis .

Arga mendudukkan diri nya di sofa ruang tengah yang dua hari lalu di tempati Hira untuk tidur . Tangan Arga mengelus sofa itu , air mata nya menetes lagi.

" apa ?! Mulai malem ini jangan tidur di kamar gue dan jangan menginjakkan kaki lo di kamar gue ! Terserah lo mau tidur dimana ! " sentak Arga ,

Air mata nya semakin deras saat teringat sentakan nya pada Hira waktu itu.

" hiks..hiks..hiks... Hira maafkan aku.. hiks.. " tangisan Arga pecah , ia menutup muka nya dengan kedua tangan nya.

Beberapa menit kemudian , ia mengusap air mata nya , Arga akan pergi ke sungai untuk menanyakan tentang Hira. Kemudian lelaki itu berganti baju.

Setelah ganti baju , Arga lalu melajukan mobil nya ke sungai Arder.

Sesampainya di sana , terlihat tim SAR masih melakukan pencarian . Arga pun menghampiri komandan mereka.

" pak gimana ? Apakah sudah ada tanda-tanda dari istri saya ? " tanya Arga penuh harap , tanda-tanda Hira bisa di temukan.

" maaf mas , kami belum mendapat tanda-tanda apapun sejak kemarin , mohon anda untuk bersabar " jawab komandan tim.

Mata Arga kembali mengeluarkan cairan bening , ia duduk di bawah pohon pinggir sungai sambil memeluk lutut nya.

" Hira , kamu di mana ? Cepatlah pulang , Ra , aku nggak bisa jauh dari mu , aku menyesal telah meragukan kamu , hiks.. " monolog nya , air mata nya terus mengalir.

Hingga malam pun tiba , Arga tidak pulang ia sholat di masjid terdekat lalu kembali lagi ke pinggiran sungai.

" mas , apa anda sudah makan ? " tanya komandan tim.

Arga hanya menggeleng kan kepala.

Kemudian komandan tim pun menyodorkan sebungkus nasi untuk Arga.

" terima kasih pak , buat anda saja , saya nggak nafsu makan " tolak Arga ,

" loh , nanti anda bisa sakit mas " ujar pak komandan.

" gimana saya bisa makan , istri saya saja tenggelam di sungai , saya tidak punya nafsu makan pak " jawab Arga , yang masih dengan mata yang berkaca-kaca.

" assalamualaikum "

" waalaikumsalam " jawab pak komandan dan Arga secara serempak , dan menoleh ke Atland , Jastin , dan Rega.

" ada apa ini pak ? " tanya Jastin.

" ini mas nya nggak mau makan dari tadi pagi " jawab komandan .

" tolong kalian urus teman kalian , saya permisi dulu  " lanjut nya , sambil menyerahkan bungkusan nasi itu pada Jastin.

" Ga , lo harus makan Ga " ujar Jastin , ia mendudukkan diri nya di samping Arga , diikuti Arnold dan Rega.

" lo aja yang makan , gue nggak nafsu " jawab Arga , ketiga nya saling menatap.

GADIS BERMATA HAZEL✔Where stories live. Discover now