GBH 42 || Koma.

29.8K 2.5K 58
                                    

Arga terlihat sangat senang , ia melajukan mobil nya di atas kecepatan rata-rata supaya cepat sampai di rumah sakit.

" Hira , aku datang " gumam Arga dengan senyuman yang sumringah.

Beberapa menit kemudian , ia pun sampai tujuan.

Arga kemudian menanyakan di bagian administrasi tentang pasien bernama Syahira .

" sus , pasien yang bernama Syahira di ruangan berapa ? " tanya Arga.

" anda suami nya ? " tanya suster itu.

" iya "

" ini ponsel pasien pak , dan pasien ada di ruangan ICU " suster itu memberikan hp Hira pada Arga  sekalian menunjuk kan ruangan ICU tempat Hira berada.

" kenapa baru mengkabari hari ini ? " tanya Arga.

" jadi gini pak , Syahira di temukan warga terdampar batu sungai Arder 8 hari silam , beruntung Syahira bisa terdampar di batu , banyak orang yang tenggelam di sana dan tidak selamat , kemudian mereka membawa nya kesini , kami pihak rumah sakit tidak bisa langsung menghubungi pihak keluarga di karena kan ponsel Syahira mati sebab terkena air jadi harus di servis terlebih dahulu dan baru bisa menghubungi hari ini " jelas suster itu.

" makasih "

Arga pun berlari menuju ruangan Hira.

Bersamaan dengan itu , seorang dokter wanita keluar dari ruangan Hira.

" gimana dok keadaan istri saya ? " tanya Arga.

" istri anda masih koma sejak ia di temukan warga terdampar di batu sungai Arder , semoga saja Syahira bisa melewati koma nya " jawab dokter itu.

Deg.

Arga menjadi sedih lagi.

" apakah saya boleh masuk ? " tanya Arga pada dokter.

" boleh , anda keluarga nya ? " tanya dokter itu.

" saya suami nya "

" oh yah , silahkan " dokter pun mempersilahkan Arga memasuki ruangan Hira.

" terima kasih "

Ceklek .

Arga memasuki ruangan Hira , ia pun mendekati nya , terlihat gadis itu terbaring lemah di atas ranjang dengan perban di kepala , infus di tangan , dan selang bantu nafas yang diletakkan pada lubang hidung ( nasal kanul ) , wajah cantik Hira yang ceria sekarang pucat .

Perlahan air mata Arga pun menetes melihat kondisi Hira.

Hanya suara tangisan Arga dan suara defribrilator ( alat pacu jantung ) yang terdengar di ruangan itu.

Arga mendudukkan diri nya di kursi sebelah ranjang Hira , tangan nya bergetar saat menyentuh kepala Hira , tangisan nya terus keluar tiada henti.

Kemudian tangan Arga beralih memegang tangan Hira dan menempelkan nya di pipi nya.

" apa kabar Hira ? " tanya Arga dengan air mata yang masih menetes. Gadis itu masih dengan mata yang tertutup.

" kamu gimana ? " tanya nya lagi.

" udah lama loh , kamu nggak bangun , Ra " monolog Arga , dengan isak tangis nya.

" kamu nggak capek tidur terus , hm ? Hira " tanya Arga , gadis itu masih sama , mata nya tertutup.

" kamu nggak kangen sama aku , Hira ? "

" kamu nggak pingin lihat aku ? Hm ? Hiks.. "

" hey , coba dong buka mata kamu , aku rindu dengan mata hazel indah milik kamu , Hira " ucap  Arga , air mata nya terus menetes.

GADIS BERMATA HAZEL✔Where stories live. Discover now