Even If It's Just For Tonight

5.8K 679 50
                                    

Title:  Even If It's Just For Tonight
Genre: Romance
Rate : T
Words: 1k+

——————————

Tok! Tok!

"Ngh?" Harry yang tertidur pulas di balik selimutnya dengan terpaksa membuka mata karena suara ketukan dari jendelanya. Harry mengambil posisi duduk dengan dongkol. Tentu Harry kesal, orang gila mana yang mengetuk jendela kamarnya tengah malam begini? Terlebih lagi, kamarnya di lantai dua.

Harry segera mengambil kacamatanya. Tepat ketika ia ingin turun dari ranjangnya, kedua bola mata Harry membola. Ia sungguh tidak mempercayai apa yang dilihatnya sekarang.

Harry hampir saja berteriak. Atau lebih tepatnya mengumpat saat mendapati senyum lebar pemuda berambut pirang dari balik jendelanya. Harry langsung melompat dari kasur dan membuka jendela.

"What the hell are you doing here?" teriak Harry pada pemuda yang kini berada di depan kamarnya sambil menaiki sebuah sapu.

"Biarkan aku masuk dulu," bukannya menjawab, pemuda itu malah dengan tidak sopannya langsung masuk ke kamar Harry.

Harry menatapnya tajam. Pemuda di depannya ini benar-benar tidak bisa membaca situasi. "Aku tanya, apa yang kau lakukan di sini, Draco Malfoy?" 

Draco yang baru saja meletakkan sapunya berbalik menatap Harry. Mengabaikan wajah menyeramkan Harry, ia mendekat dan memberikan pelukan pada yang lebih pendek. "Aku kangen," jawab Draco berbisik di telinga Harry.

Harry menghela napas dan membalas pelukan Draco. "Kau bisa mengirim surat, tidak perlu datang ke sini. Bagaimana jika ada yang melihatmu?"

"Aku sudah terlalu kangen," jawab Draco membela diri. Ia melepaskan pelukan mereka dan mencium bibir sang kekasih sekilas. "Aku ingin cepat-cepat belajar Apparation, dan dengan begitu aku bisa datang ke kamarmu kapan pun,"

"Jika kau melakukannya, aku akan langsung mengusirmu!" ancam Harry namun dengan sebuah senyuman.

Draco membalas senyum Harry dan memeluk pinggangnya. Ia kembali memberikan Harry sebuah ciuman, namun kali ini lebih lama dan dalam.

Harry yang ingin membalas ciuman Draco tiba-tiba mendorong Draco kasar membuat pemuda Malfoy itu bingung. "Astaga! Sembunyi!" seru Harry berbisik panik. Ia memaksa Draco untuk bersembunyi di bawah kasurnya.

"Eh? Why?" Draco yang kebingungan hanya bisa mengikuti perintah Harry. Ia lebih bingung lagi saat Harry kembali ke kasurnya dan tertidur.

Baru saja Draco ingin bertanya, jawabannya sudah datang terlebih dahulu. Pintu kamar terbuka, seorang pria gemuk berdiri di depan pintu. Wajahnya mengantuk dan ia menatap lama pada Harry yang ternyata hanya pura-pura tidur.

Cukup lama, akhirnya pintu kembali tertutup. Harry dan Draco bernapas lega. Draco segera berdiri dan Harry juga ikut duduk.

"Itu tadi pamanmu?" tanya Draco yang diberi anggukan oleh Harry. Draco mendengus. "Dia jelek luar dalam,"

Harry hanya bisa terkekeh. Itu sebuah kenyataan. "But, Draco," panggil Harry, Draco memilih untuk duduk di sampingnya, "apa yang sebenarnya kaulakukan di sini? Sekali pun kau kangen, aku tidak pernah menduga kau akan datang ke Privet Drive,"

Draco tidak langsung menjawab, ia hanya tersenyum dan mengelus pipi Harry lembut. "Tidak apa-apa, serius. Aku hanya kangen,"

"Really?" Harry kembali memastikan. Sekali pun Draco menjawab lagi dengan anggukan, tetap saja Harry tidak yakin. Ia tau jika Draco sedang punya masalah. Tapi Harry tidak akan memaksanya untuk bercerita. Ia akan menunggu hingga Draco sendiri yang bicara.

Magic CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang