Kissing Lesson

2.6K 333 26
                                    

Title: Kissing Lesson
Genre: Romance, First kiss
Rate: T
Words: 1k+

.

"What's wrong?"

Harry menoleh ke arah Ron yang berjalan menghampirinya. "Nothing." Harry bergeser untuk memberi Ron tempat duduk di sampingnya.

"Is it about Cho?"

Mata Harry melebar karena tebakan Ron benar. Namun kemudian ia kembali menghela napas. "Begitulah."

"Kenapa? Dia tidak menyukaimu?"

"Bukan begitu." Harry bingung harus menjelaskan seperti apa. "Aku yang tidak yakin apakah aku memang menyukainya atau tidak."

Sekarang giliran Ron yang bingung. Harry mengatakan padanya dan Hermione kalau ia tertarik pada Cho. Bahkan Harry juga yang pertama kali membuat langkah.

"Apa kau merasa bersalah pada Cedric?" tanya Ron berhati-hati. Bagaimana pun juga, kepergian Cedric masih terekam jelas di ingatan mereka.

Harry menggeleng, tapi tidak sepenuhnya menyangkal. "Aku tidak yakin apakah aku memang menyukainya atau hanya sekadar berpikir kalau dia itu menarik."

"Bukankah itu sama saja?"

Harry menghela napas lelah. "Berbeda, Ron. Maksudku dengan hanya menganggapnya menarik seperti mengaguminya, dia cantik dan baik, wajar jika aku menyukainya. Tapi, aku tidak yakin apakah rasa suka itu sampai membuatku ingin berkencan dengannya."

Ron berseru mengerti. Ia pun terlihat berpikir. "Kalau begitu kau coba saja."

"Coba apa?"

"Cium dia."

"Apa?!" Harry meninggikan suaranya. Ia berpikir jika Ron gila telah menyarankan solusi yang tidak kalah gila itu.

"Coba saja kau cium dia. Siapa tau nanti kau bisa menyadarinya," jelas Ron, "kalau kau memang menyukainya, kau akan menginginkan lebih."

Wajah Harry seketika memerah. Ia merasa malu bukan hanya karena saran brutal Ron. Harry merasa malu karena memikirkan ciuman itu. Bagaimana ia bisa memikirkannya kalau ciuman saja belum pernah.

"Harry?" panggil Ron karena Harry masih terdiam dengan wajah memerah. Karena sahabatnya itu tidak menjawab, ia kembali memanggil, dengan suara yang lebih keras. "Harry!"

"Ha?" Harry terkejut karena Ron yang tiba-tiba berteriak.

"Kau melamun."

"Ah... Sorry." Harry mencoba menenangkan dirinya. Ia juga sedang menghilangkan bayangan dirinya yang mencoba mencium Cho. Yah, sebenarnya Harry tidak bisa membayangkannya.

Harry kemudian memilih untuk pergi dari asrama. Ia ingin mencari udara segar dan memikirkan saran yang diberikan Ron. Harry tidak mau melakukannya, tapi ia terus terpikirkan. Alasannya tidak bisa menyingkirkan masalah ciuman itu adalah karena bingung. Harry tidak pernah berciuman sebelumnya, bagaimana mungkin ia bisa mengerti kalau dirinya menyukai seseorang hanya dengan mencium mereka.

Terus berjalan tanpa arah, Harry berhenti saat melihat tiga murid Slytherin di depannya. Yang membuat Harry malas untuk berjalan melewati mereka hanyalah satu orang, yaitu Draco Malfoy.

Harry mendecih. Melihat Draco yang bicara dengan asyik bersama dua orang gadis itu membuat Harry kesal tanpa alasan. Ah, tidak, tentu saja ada alasannya. Harry hanya tidak pernah menyadari alasan dari ketidaksukaannya melihat Draco dengan orang lain dan ia tidak pernah mau susah-susah untuk mencari tahu.

"Melihat bagaimana dia mendekati perempuan, sepertinya dia sudah berciuman dengan lebih dari satu gadis." Harry mendesah malas.

Tidak mau berlama-lama melihat wajah menyebalkan Draco, Harry memilih untuk pergi. Namun, sebelum ia sempat untuk berbalik, tubuh Harry tertahan. Ia tidak bergerak dari tempatnya karena terkejut.

Magic CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang