3

365 46 18
                                    

Seusai berolahraga, mereka semua pergi menuju tempat teduh selagi menunggu Haru yang tengah mengambil kotak makanan untuk mereka makan siang.

"Bagaimana keadaanmu, Iori?" Tanya Mitsuki yang terdengar khawatir.

"Aku tidak apa-apa, Nii-san. Meski kadang dadaku sedikit berat, tapi Dokter masih bisa mengatasinya" jawab Iori.

"Makanya makan yang banyak, sepertiku!" Gaku membanggakan dirinya.

"Iya.... saking banyaknya sampai Nanase-san terkadang mengeluh padaku saat check-up rutin"

"Hey!"

"Kau ternyata menyusahkan, sobaman" komentar Tenn.

"Benar-benar tidak tahu malu" komentar Yamato.

"Gaku...." Komentar Ryuu.

"Ryuu, kamu juga??!!"

Canda tawa menghiasi mereka bersembilan, meski mereka merasa tidak lengkap tanpa adanya Riku diantara mereka.

"Ngomong-ngomong, Nanase-san itu......siapa sih?" Tanya Tamaki.

Terima kasih kepada Tamaki, tawa mereka mulai berhenti dan mulai berteori.

(Thanks Tama~)
(No problem:D)

"Nanase-san adalah salah satu dokter yang bertugas untuk merawat pasien di lantai 2, dan dari apa yang kudengar dari dokter lain, Nanase-san juga seorang ahli pandemi yang bekerja di organisasi kesehatan dunia" jelas Gaku.

"Nanase-san tak hanya bekerja di lantai 2, dia juga bekerja di Zona Merah" lanjut Iori.

Mitsuki menggeleng kecil.

"Bukan itu maksud Tamaki"

Laki-laki berambut oranye ini menatap Iori dan Gaku bersamaan.

"Apa kalian berdua pernah lihat rupa dari Nanase-san ini? Habisnya, dia mirip dengan orang yang sangat kita kenal..." Ucap Mitsuki.

Iori menggelengkan kepalanya, "Para tenaga kesehatan tidak bisa melepas APD mereka begitu saja, dan wajahnya tertutupi oleh masker dan face shield"

"Itu benar, saking tertutupnya pakaian yang mereka pakai, suara mereka teredam(?) Oleh masker yang berlapis-lapis. Aku hanya bisa melihat mata mereka dari balik face shield" ucap Gaku.

"Bagaimana ciri-ciri mata dokter itu?"

Gaku dan Iori saling bertatapan dan beralih menatap pada Tenn.

"Uniknya, Nanase-san memiliki warna yang sama seperti Nanase Riku"

. . .

Meanwhile in the laboratory...

Di sebuah laboratorium yang dingin, Riku tengah sibuk meneliti sebuah cairan dengan cairan berwarna merah kental yang dicampur aduk dengan alat khusus. Dengan telaten, ia menuangkan cairan sedikit-demi sedikit menggunakan pipet tipis nan panjang.

"Ini belum sempurna.....tapi layak untuk di uji coba"

Saat sedang berbahagia atas sampel yang baru selesai ia buat, tiba-tiba pandangannya mulai berkunang-kunang.

"Sial! Sekarang bukan saatnya....aku harus memberitahu Iwaitoka-san tentang ini...."

Ia mengambil kertas hasil penelitian dan pergi keluar.

. . .

"Makan siang datang!" Seru Haru.

"Akhirnyaaaaa!!"

"Apa menu siang ini, Iwaitoka-san?" Tanya Gaku.

Haru tersenyum dan membuka kotak makanan yang dibawa olehnya.

"3T, Air putih, dan puding coklat" jawab Haru.

Yang lain senang saat melihat menu itu, tapi tidak dengan Gaku.

"Daging?"

"Itu menu besok, malam ini kalian akan makan Salad manis dan susu"

Mau tidak mau Gaku pun menerimanya daripada tidak makan sama sekali, dan tak lama kemudian Riku datang sambil berlari.

"Iwaitoka-san!" Seru Riku.

Mereka semua menatap ke sumber suara.

"Nanase-kun! Ada apa?! Apa pasien zona merah kembali kritis?" Panik Haru.

Riku mengatur napasnya dan menunjukkan hasil penelitian yang ia lakukan di laboratorium.

"Ini....apa kau yakin?"

"Belum 100% yakin, tapi persentase keberhasilannya lumayan tinggi. Tidak ada salahnya jika kita mengirim sampel ini ke Pusat Penelitian Jepang" jelas Riku.

IDOLiSH7 dan Trigger hanya mendengarkan percakapan mereka sembari makan siang.

"Apakah mereka membicarakan tentang vaksin?" Tanya Ryuu.

"Mungkin, tapi bukankah lebih bagus jika vaksin ditemukan lebih cepat?" Ucap Mitsuki.

Tenn menatap Riku yang masih berbicara dengan Haru.

"Bukankah beberapa saat yang lalu dia baru saja pergi untuk meneliti? Dan jika benar vaksin telah ditemukan, bukankah Nanase-san harus bekerja 2x lipat dari biasanya?" Ucap Tenn tiba-tiba.

"Nanase-san juga bekerja selama 24 jam penuh di lantai 2 dan juga Zona Merah, jam berapapun aku memanggilnya dia pasti akan datang. Aku berpikir, apakah dia memiliki waktu untuk beristirahat?" Ucap Gaku.

Semuanya terdiam.

"Apa kalian sudah selesai makan siang? Jika sudah, kembali ke kamar kalian. Jika ada keluhan apa-apa, kami ada di ruang jaga lantai 2" ucap Riku.

Mereka bersembilan saling menatap satu sama lain.

"Sebelum itu kami ingin tahu, apa Nanase-san dan Iwaitoka-san sudah beristirahat? Kudengar Nanase-san dan Iwaitoka-san belum beristirahat selama beberapa hari ini..." Ucap Sogo mewakili semuanya.

Haru dan Riku awalnya terdiam, tapi kemudian mereka tersenyum mendengarkannya.

"Kalian para pasien adalah prioritas kami, kami akan mengesampingkan hal lainnya hanya untuk merawat kalian hingga sembuh" ucap Haru.

"Itu benar, lagipula setelah ini kami akan beristirahat di ruang jaga. Yaa....bagiku setelah memantau semua pasien zona merah" ucap Riku.

Entah kenapa ucapan kedua dokter itu membuat mereka sedih, sampai-sampai Gaku berjanji tidak ingin membuat Riku kesusahan lagi karenanya.

"Bagaimana dengan keluarga kalian? Bukankah pasti sedih karena kalian tidak pulang berbulan-bulan karena ini?" Tanya Gaku.

"Maa.... Iwaitoka-san masih jomblo sih, jadi dia aman" jawab Riku tanpa pikir panjang.

"Hoi!"

"Kalau untukku...."

Riku menatap Tenn dengan lembut.

".....keluargaku tahu, aku selalu memberi kabar tiap bulannya" Riku tersenyum kecil.

"Dokter! Aku ingin menanyakan sesuatu" ucap Tenn tiba-tiba.

"?"

"Apa ada pasien isolasi yang bernama Nanase Riku disini? Dia telah diisolasi sekitar beberapa hari yang lalu"

Pertanyaan Tenn membuat Riku keringat dingin dan Haru merasa resah, Haru dan Riku hanya bisa saling menatap.

TBC

Haii~
Bertemu lagi kitaaa( ╹▽╹ )

Maap ya kalo Nanaz telat update...
(Telatnya nyampe 2 taun TvT)

Nanti Nanaz coba sedikit demi sedikit per chapter dari setiap book yang masih ongoing agar masih bisa update( ◜‿◝ )
(Terkecuali untuk Our Corner karena itu hanya book yang berisi kegabutanku:V)

Sekali lagi maaf untuk keterlambatannya ToT
Tunggu terus update dariku yaa, karena di masa depan nanti, Nanaz tidak hanya update fanfic Ainana, ada juga original story dan fanfic lainnya.

Sekian dariku~
See you next update!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IDOLISH7: PandemiWhere stories live. Discover now