07 - she, appear

449 154 21
                                    

Kalo ada typo tandain aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo ada typo tandain aja.
Selamat membaca part 7!

***

Jinha keluar dari kantin setelah membeli minuman dingin. Ia ke kantin sendiri karena ia yang lebih dulu berganti pakaian. Hyewon dan yang lainnya mungkin baru selesai berganti pakaian.

Kaki Jinha melangkah di koridor. Sembari berjalan, ia mengambil sekaleng minuman dingin dari dalam kresek. Tangannya berusaha membuka kaleng itu.

"Susah sekali dibukanya." Jinha berhenti melangkah. Ia berusaha keras untuk membuka kaleng yang tenga dipegang.

"Mau ku bantu?"

Tawaran baik hati itu membuat Jinha mendongak. Dihadapannya saat ini ada Yeonjin. Lelaki itu telah berganti pakaian, dan sepertinya hendak menuju kantin seorang diri.

"E—eo." Jinha menyerahkan kaleng minuman yang ia pegang. Dengan mudahnya, Yeonjin berhasil membuka minuman itu.

Jinha senang. Ia refleks bertepuk tangan pelan.

"Ini." Yeonjin menyerahkannya lagi pada Jinha.

"Terima kasih."

Yeonjin tersenyum dan mengangguk. "Aku ke kantin dulu," ucapnya.

Jinha mengangguk sebagai balasan. Kemudian, lelaki itu pergi berlalu melewatinya. Lantas, Jinha berbalik badan untuk memperhatikan kepergian Yeonjin.

"Ya!" Jinha terkejut. Kaleng minuman yang dipegangnya hampir jatuh. Kepala Jinha segera menoleh. Hyewon mengagetkannya dengan cara merangkulnya tiba-tiba. "Untung saja minumanku tidak jatuh. Lain kali jangan membuatku kaget. Bagaimana jika aku terkena serangan jantung?" Jinha bertanya dengan kesal.

Hyewon tertawa kecil. "Iya-iya, maaf. Kau sedang melihat apa memangnya?" tanyanya kemudian. Atensinya melihat lurus ke depan untuk mencari tahu objek yang tengah di lihat oleh temannya itu.

"Melihat Yeonjin?" Hyewon menebak.

Jinha menggeleng langsung. "Tidak. Aku ... aku sedang melihat udara. Kau mau kemana?"

Hyewon menyipitkan matanya sembari menatap Jinha. "Aku mau ke kantin, membeli minuman. Haus sekali. Temani aku, ya?"

"Baiklah, akan aku temani."

🍂🍂

ZRASSSS

Jinha menoleh ke jendela di tengah-tengah pelajaran. Sore ini, hujan mendadak turun dengan deras. Jinha menggerutu dalam hati karena ia tak membawa payung. Jika begini, ia harus menunggu hujan reda untuk pulang, atau tidak, terpaksa menerobos hujan jika tak kunjung reda.

"Masih tersisa dua puluh menit lagi. Kalian diam di kelas, jangan kemana-mana. Setelah bel pulang berbunyi, baru kalian boleh pulang. Mengerti?"

[✓] 2. GAEULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang