Chapter 32

3.3K 448 18
                                    

"LOH?! NIKAHNYA, KOK, MENDADAK?!"

- Lima Sekawan feat. Namjoon -

~•~

Namjoon tidak paham mengapa Taehyung memintanya untuk mengundang salah seorang pendeta. Namjoon tidak mengerti dan Namjoon sulit menemukan pendeta di sekitar Jepang. Taehyung terus merengek supaya didatangkan seorang pendeta. Kalaupun tidak menemukannya di sini, Taehyung meminta Namjoon untuk mengundang pendeta langsung dari Korea untuk diterbangkan ke Jepang. Seluruh tanggungan biaya dari pesawat sampai makan, Taehyung akan membayarnya.

Kepala Namjoon sudah pusing bukan kepalang. Dia bercerita kepada Seokjin dan Seokjin berdecak; Taehyung yang sakit seratus persen lebih rewel dari Taehyung yang sedang normal.

Akhirnya Seokjin menelepon satu pendeta yang dia kenal untuk langsung berangkat ke Jepang.

"Memangnya untuk apa Taehyung memanggil pendeta?" tanya Seokjin bingung.

"Ingin mengakui dosa katanya." Namjoon menjawab bingung, menghindari tatapan tajam Seokjin yang menelisik dalam. "Sumpah! Aku tidak paham apa tujuannya."

Seokjin mendesah. "Pendetanya akan sampai sebentar lagi. Hoseok yang akan menjemputnya di bandara." ujar Seokjin. "Lalu bagaimana kondisi Taehyung?"

"Dia sebenarnya sudah agak baikan. Tapi tadi dia meminta Yoongi dan Jungkook untuk pergi berbelanja buah. Entahlah, dia seperti pria yang mengidam ingin ini dan itu." jawab Namjoon. "Jimin diminta untuk menemaninya."

"Apa?! Jimin yang mentalnya seperti kerupuk itu? Bagaimana bisa?!" Seokjin terkejut. "Dengar, ya, Sayang." Seokjin memegang kedua bahu Namjoon. "Bukannya menemani, Jimin justru akan pingsan hanya dengan melihat mata Taehyung."

Namjoon melongo. "Memangnya sekejam itu adikku pada bawahannya?"

Seokjin menjauhkan tangannya, berdecak pelan sembari melipat kedua tangannya di depan dadanya. "Kau tidak tahu, 'kan, bagaimana dia memperlakukan kami di sana?"

Namjoon menggeleng, membuat Seokjin tersenyum lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Namjoon. "Seperti neraka."

"HOI! Sudah ciumannya! Pendetanya sudah datang!" suara menggelegar dari Hoseok mengejutkan Namjoon dan Seokjin secara bersamaan.

Dua wajah itu menoleh menatap Hoseok, lalu mata mereka berpaling ke seorang pendeta yang paruh baya berdiri sembari melambaikan tangannya ke arah mereka.

"Halo, Tuan Kim."

"Oh, Pendeta Hwan! Silakan masuk!" Seokjin menuntun pendeta itu masuk ke dalam ruang rawat Taehyung, meninggalkan Namjoon dan Hoseok yang kini berjalan membuntutinya. "Dia yang ingin bertemu Anda."

Terlihat jelas di sana Jimin yang duduk tegap dengan kedua tangan mengepal di pahanya, sementara Taehyung mengacuhkannya sembari bermain ponsel.

Hoseok menyipitkan matanya. "Jim! Sedang apa di sana?! Sini!" Hoseok melambaikan tangannya supaya Jimin bergerak menyusulnya. Benar saja, Jimin langsung bangkit dan berdiri di belakang tubuh Hoseok.

"Sebuah kehormatan bagi saya karena Tuan Taehyung memanggil saya ke sini. Apakah ada sesuatu yang Tuan butuhkan?"

Taehyung menegakkan tubuhnya. Kakinya masih terasa sakit sekali, tetapi tidak seburuk kemarin. Dia melirik Namjoon yang berdiri di pintu bersama dengan yang lain. "Hyung, kekasihku mana?"

Hymne of Paradise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang