renung

27.2K 2.3K 17
                                    


" pak hanan? "

Lamunan hanan buyar,
" iyaa?"

" ini harus dipasang dimana ya pak?" Tanya salah satu mahasiswa BEM yang sedang ikut membantu hanan mengurusi persiapan wisuda yang akan diadakan lusa ...

" disana saja,, usahakan serapi mungkin yaa" jawab hanan sambil menunjuk

" hmm pakk bukannya disana untuk banner utama yaa? Anda sudah bilang 15 menit lalu? Apa perlu saya minta teman teman buat ganti bannernya?" Tanya nya

Hanan menoleh bingung

" saya tadi nunjuk yang mana emang?" Tanya hanan

" disana pak" tunjuk mahasiswa

" itu banner apa?"

" ini banner sambutan pak?"

" astaghfirullah, maaf ,,saya sedang tidak fokuss, kamu pasti kebingungan" ucap hanan tak enak ..

" tidak apa apa pak, malah bapak yang terlihat seperti orang linglungg, bapak sakit?"

Hanan tesenyum kecut..

" saya sehat kok, ini tolong pasang diatas pintu masuk gedung yaa, hati hati naik kursinya,, dan bilangin juga sama temen temen yang lain ,, kalian boleh istirahat dulu setelah memasang banner ini ya"

" iyaa pak.,,terima kasih pak"

Hanan mengangguk tulus," saya yang seharusnya berterima kasih atas bantuan kalian"

"  ,sama sama pak"

Hanan menganguk tersenyumm, lalu berjalan kearah kursi lalu duduk merenung..

" assalamualaikum?"

" waalaikumsalam, wahh pak islan ?" Sambut hanan.

" gimana persiapan gedung pak? "

" alhamdulillah sudah 80% pak,insyaallah kalau teman teman BEM tidak lelah , besok pagi sudah selesai "

" persiapan nya sangat cepat, anda benar benar bekerja keras "

Hanan tekekeh ..

Islan diam menatap dalam..

" ada apa pak hanan? "

Hanan menoleh,,

" anda seperti sedang banyak pikiran , apa sangat berat sampai menganggu anda dikampus?"

Hanan menggeleng sembari tersenyum canggung

" jika pak hanan berkenan dan percaya, saya bisa menampung kalau kalau anda ingin sekedar butuh tempat berbagii, menekan sesuatu yang berat sendirian itu benar benar sesak kalau menurut saya"

Hanan menunduk, rekan nya ini benar,, ini sangat menyesakan..

Islan menunggu,, ia pernah kebingungan seperti hanan,, pada saat itu ia benar benar tidak fokus dan mengacaukan banyak hall, sesekali disaat itu ,islan bahkan pernah lupa menarik nafas..

" menurut pak islan bagaimana kalau seseorang terus membahas kepergian?"

Islan mengerutkan lipatan kening nya..

" kepergian dalam konteks apa?"

Hanan menggeleng lesuu
" saya tidak mengerti, dia terus bertanya bagaimana saya jika dia pergi,,Meminta saya baik baik saja jika dia pergi"  hanan menangkup wajahnya, apa maksud nadhira terus mengatakan bahwa istrinya akan pergi tanpa membawa hanan bersamanya.

" istri pak hanan?" Tanya islan ragu

Hanan mengangguk kecil dalam tangkupan tangan yang masih menutupi wajahnya..

DOSEN HALAL KU ✔Where stories live. Discover now