kesalahan fatal

250 47 17
                                    

"Lo emang sesibuk ini atau sengaja ngehindar dari gue sha?" Ucapan jeffry membuat shania menoleh kepada lelaki itu. Atensi nya menajam, lalu berubah datar "sibuk" balas nya singkat. Tak lama ia menyusun barang orderan yang akan di ambil hari ini.

Jeffry meraih tangan seputih susu itu diajak nya duduk dengan beralaskan lantai dingin halaman kos. Ia menatap sejenak di gadis yang diam memandang lurus kedepan.

"Ga usah sungkan sama gue sha. Cerita aja kalo ada masalah, gue ga yakin lo diem ga banyak tingkah seminggu ini. Pasti ada masalah kan?" Ujar jeffry. Shania melirik sekilas, lalu ia tersenyum tipis remeh.

'Apa gue harus cerita kalo orang yang bikin gue kayak gini itu lo?'

Ucap shania miris, sayang sekali ia masih tidak berani mengatakan itu kepada jeffry.

"Sotoyy lo ah. Lagian tumben kepoin gue? Biasa nya mah bodoamat elo" balas shania sinis.

Jeffry mengikuti shania yang masih memandang lurus ke depan, tidak ada apa-apa. Hanya jalanan yang  tidak terlalu kecil dan di lewati oleh beberapa pengendara.

"Gue bukan kepo. Tapi gue peduli"

Shania merotasikan bola matanya malas "cih, peduli kata lo?" Decak shania.

"Gue yakin meskipun lo peduli sama gue, rasa peduli lo itu banyak lo kasih ke sharon" celutuk nya. Jeffry mengernyit kenapa gadis ini membawa Tiba-tiba membawa sharon yang jelas tidak ada kaitannya dengan semua.

"Kok tiba-tiba dia?" Tanya jeffry menanti jawaban yang keluar, tetapi yang di lakukan shania hanya menggeleng pelan.

Keheningan menyelimuti mereka. Di kos ini hanya ada jeffry, shania, sharon, addy dan oliv saja. Selebih nya mereka masuk kuliah pagi dan entah kemana pergi nya.

Tak lama suara motor berhenti di depan pagar kosan. Shania berdiri dan membawa salah satu barang dari orderan nya. Ia tersenyum manis dan tak lupa mengucapkan terima kasih saat pelanggan olshop nya pergi. Jeffry terus menatap shania sedari tadi sampai gadis itu kembali duduk di samping nya dengan tenang.

"Hubungan lo sama sharon gimana?" Tanya shania random yang berhasil membuat jeffry lagi dan lagi bingung.

Tapi, meskipun begitu ia masih menjawab ucapan shania "biasa aja"

"Yakin? Gue kira kalian dah taken" shania memberikan senyum lembut nya pad jeffry, hanya sebentar lalu kembali memainkan tanaman hijau yang entah kapan ia petik sedari tadi.

"Nggak. Gue ga suka sharon ngapain taken sama dia? Mending sama lo" kelewat santai jeffry mengatakan nya. Tanpa tahu jika shania tengah menahan nafas nya terkejut.

"Jangan kayak gini jeff" lirih shania menunduk kan kepala nya dalam- dalam.

"Gue tau lo suka sama sharon"

"Jangan bicara di depan gue seolah-olah lo itu suka sama gue. Itu malah ngebuat diri lo kayak orang bajingan" ucap sana tajam. Jeffry lantas langsung mengarahkan seluruh atensi nya ke arah shania.

"Gue udah jujur kalo gue gak suka sharon, tapi lo kenapa kekeuh nyimpulin kalo gue suka dia? Padahal lo tau sendiri kalo gue suka sama lo" balas jeffry penuh tekanan di setiap kata nya.

"Perlakuan lo jeff. Perlakuan lo ke sharon yang ngebuat gue gak percaya kalo lo suka sama gue" gadis itu menatap lelah ke jeffry.

"Perlakuan lo ke sharon beda sama yang lo lakuin ke gue. Gue lo perlakuin sebagai temen tongkrongan selayak nya aja. Sedangkan sharon? Bahkan tenny tau kalo lo spesial buat dia"

"Gue disini sebagai hama aja" shania mendongak menahan buliran airmata yang akan turun. Sudah cukup menahan semua nya, sekarang waktu nya untuk mereka saling berbicara.

Kisah Cinta Anak KosWhere stories live. Discover now