11

145 24 0
                                    

▪▪▪
Pagi pagi sekali, sebelum matahari muncul. Mereka telah siap melanjutkan perjalanan. Ya walaupun, sebenarnya mereka masih sangat mengantuk, tapi mau bagaimana lagi, sang ketua --- Yunseong yang menyuruhnya. Jika mereka membantah, habislah mereka di hutan ini dengan berbagai makhluk gaib yang keberadaan nya masih di pertanyakan.

"Chae, lu percaya ga sama Werewolf? Vampire? Demigod? Atau semacam itu lah," tanya Mingyu pada Chaeyong.

"Hm? Percaya ga percaya. Kita udah liat itu semua kemaren, dan benar adanya werewolf nyata," ucap Chaeyong.

"Hmm, iya juga sih. Tapi, rasanya kaya masih ga bisa di nalar gitu loh. Bisa berubah dari manusia jadi hewan, aneh," ucap Mingyu.

"Ga aneh, mereka punya gen yang bisa buat mereka jadi serigala. Selama mereka mewarisi gen itu mereka akan jadi werewolf," ucap Guanlin.

"Kalo vampire? Demigod?" Tanya Seyeon.

"WOI CEPETAN, UDAH MAU LANJUT. TINGGAL LOH," teriak Hyunjin yang tampak telah siap melanjutkan perjalanan. Karena teriakan Hyunjin inilah Guanlin yang tadinya berniat menjawab pertanyaan Seyeon, dia urungkan niatnya.

Tak lama setelah Hyunjin berteriak menyuruh mereka semua yang masih mengobrol santai untuk segera bergegas, mereka semua langsung menghampiri Hyunjin dan yang lainnya yang telah siap.

"Ga guna banget emang jadi orang," ucap Renjun sinis.

"Lu kira lu bukan orang?" Balas Shuhua dengan sengit. Sudah terlalu muak dia dengan segala omongan Renjun yang pedas.

"Eh iya dari semalem kita belum kenalan, gue Chaewon, sebelah kanan gue Yunseong, dia alpha kita, terus sebelah kiri gue Han Jisung, sebelah kanan Jisung nama nya Yeji," ucap Chaewon mengenalkan teman se spesies nya itu.

"Mukanya Yeji sama Hyunjin mirip ya," ucap Shuhua.

"Eh iya, mirip," balas Chaeyong menimpali.

"Diem, ga usah banyak ngomong. Monster bisa datang kapan aja. Pasang indra kalian baik baik kalau kalian ga mau mati konyol," ucap Yunseong.

Setelah mendengar perkataan Yunseong, mereka langsung terdiam dan fokus memperhatikan jalan.

▪︎▪︎▪︎
Sudah enam jam mereka berjalan di hutan belantara ini yang lebih cocok di sebut sarang monster. Berbagai monster ada di sini, mulai dari binatang yang berukuran besar hingga makhluk mitologi. Hingga saat ini mereka telah mengalahkan 2 cyclops raksasa dan 1 harimau raksasa yang besar nya 3 kali dari harimau normal. Tebak siapa yang melawan cyclops dan harimau tersebut? Untuk harimau tentu saja 4 werewolf itulah yang melawan, sedangkan untuk cyclops 4 werewolf tersebut kewalahan dalam melawannya hingga akhir nya Jeno yang melawannya.

Mengapa Jeno? Karena Jeno adalah seorang demigod anak Zeus dan dia sudah terbiasa bertarung melawan makhluk mitologi di kamp halfbloodnya. Ahh iya, mereka baru saja bertemu Jeno saat mereka sedang kesusahan melawan cyclops tiba tiba saja Jeno datang membantu mereka.

"Lu siapa sih?" Tanya Renjun.

"Jeno, demigod anak Zeus. Gue lagi ada tugas dari kamp buat memburu makhluk mitologi," ucap Jeno.

"Demigod? Gue Chaewon, ini Yunseong, Yeji, sama Jisung. Kita berempat werewolf," ucap Chaewon.

"Hm, hati hati aja pokoknya kalian. Ahh, teman kalian Baejin sama Nakyung udah aman koh," ucap Jeno.

"Lu kenal mereka berdua?" Tanya Chaeyong.

"Ya," jawab Jeno singkat, kemudian dia pergi begitu saja.

"Hhh, werewolf, demigod, nanti apa lagi coba? Makin aneh aja hidup gue," ucap Mingyu menggerutu.

Tanpa mempedulikan perkataan Mingyu, mereka tetap berjalan dan terus berjalan berharap untuk segera sampai ke Flying Island.

▪︎▪︎▪︎
Tak terasa hari mulai gelap, dan mereka harus segera menemukan tempat yang aman untuk berlindung ditengah gelapnya malam. Hingga akhir nya mereka memutuskan untuk bermalam di tepi sungai dangan alat seadanya. Hanya 2 tenda kecil dan 2 tenda berukuran sedang. Para perempuan sedang memasak mie instan dangan kompor portabel yang Shuhua bawa. Sedangkan para lelaki sedang mengumpulkan air di sungai untuk minum.

Saat sedang asik memasak tiba tiba saja Hyunjin menghampiri Ryujin.

"Ryu, menurut lu mendingan kita kasih tau mereka tentang surat itu ga?" Tanya Hyunjin.

"Ehmm, gue kurang percaya sih sama mereka, terutama Guanlin, dia kaya tau banget seluk beluk hutan ini," ucap Ryujin. Ya memang Ryujin benar, karena mereka bisa bermalam di tepi sungai adalah saran Guanlin dan Guanlin juga tau dimana letak sungai nya. Bahkan saat cyclops dan harimau raksasa menyerang mereka tidak mengincar Guanlin sama sekali. Padahal yang lainnya ikut terkena lemparan batu atau semacamnnya.

"Kita bisa kasih tau Chaewon, gue percaya sama dia. Dia temen gue dari kecil dan gue yakin dia baik, dan bisa bantu ini semua," ucap Hyunjin.

"Ok, setidaknya kita punya satu orang yang bisa bantuin kita," ucap Ryujin.

Setelah itu mereka memberitahu Chaewon dan Chaewon sebenarnya sudah tau itu semua tapi dia terkaget bagaimana bisa manusia biasa tau itu semua. Dan Ryujin menjelaskan bahwa dia diberitahu oleh teman nya yang bernama Lucas. Dan siapa sangka Chaewon ternyata tau tentang Lucas.

"Lucas? Lucas temen nya Yuqi? Anak buahnya Master Johnny? Kok kalian bisa kenal?" Tanya Chaewon binggung.

"Lucas anak kos di kos nya mama gue. Jadi kita kenal," jelas Ryujin.

"Chae, lu kenal Lucas sama Yuqi dari mana?" Tanya Hyunjin heran.

"Dia pemburu iblis anak buah nya master Johnny. Kita pernah beberapa kali ketemu waktu Lucas sama Yuqi buru iblis. Tapi, setau gue mereka udah lama ga kerja. Oh iya, kok mereka ga sama kalian sih? " ucap Chaewon.

"Kabur duluan, terus cuma ninggalin surat ini," ucap Ryujin.

"Oohh, tenang aja, gue bakalan bantuin kalian koh. Ehh tapi gue kasih tau Yunseong boleh kan? Yunseong baik kok, terus Yunseong juga tau letak Flying Island, dia pernah kesana 1 kali," ucap Chaewon.

"Ok," ucap Ryujin dan Hyunjin hampir bersamaan. Setelah itu mereka memberi tahu Yunseong dan ternyata Yunseong dan kawanannya para werewolf memang sedang dalam misi menuju Flying Island. Yunseong mengajak Hyunjin dan Ryujin untuk melanjutkan perjalan dengan para werewolf dan meninggalkan para manusia yang lain. Tapi Hyunjin dan Ryujin menolak.

"Kita udah sama mereka sejak ada kejadian aneh ini dan kita ga mungkin ninggalin mereka gitu aja. Kita harus bawa mereka ke sana juga walaupun slama perjalanan ini mereka ga tau mereka mau di bawa kemana, lebih baik begiyu daripada ninggalin mereka. Terlepas dari salah satu dari mereka mungkin ada yang punya niat buruk, kita bisa mikirin setelah sampai di sana," ucap Hyunjin yang juga disetujui oleh Ryujin.







END OF THE WORLD || END ✅Where stories live. Discover now