Winter

2.3K 107 6
                                    

Bulan Desember tahun 2028

Banyak tumbuhan diselimuti oleh keping - keping salju yang jatuh dari langit. Membawa hawa dingin khususnya di Korea Selatan, Kota Seoul saat ini. Walaupun begitu, orang - orang masih berlalulalang di jalan dengan menggunakan pakaian tebal ala musim dingin untuk menghangatkan badan mereka.

Di sisi lain, dua orang yang sudah menjalin kasih selama 13 tahun ini sedang bersantai sambil menonton home alone di sofa apartemen milik mereka berdua. Tontonan klise saat musim dingin atau tahun baru datang. Kaki mereka saling bertautan dengan yang paling tua memeluk si muda dari belakang, menghangatkan satu sama lain.

Kalau member yang lain? Mereka menghabiskan liburan musim dinginnya di kampung halaman bersama keluarga. Jimin di Busan, Yoongi dan Tae di Daegu, Namjoon di Ilsan, dan Hobi di Gwangju. Jin dan Jungkook memang memutuskan untuk menghabiskan waktu berdua. Tadinya ingin pergi ke Taman Vivaldi di Kota Gangwon-do untuk menginap di resort dan bermain ski bersama tapi karena terlalu malas mempersiapkannya hari ini dan tidak mau melewatkan film home alone itu, mereka jadi berangkat 2 hari lagi.

"Hyungieku yang tampan dan pemberani, aku kedinginan. Boleh tolong buatkan Jungkookiemu yang manis ini susu coklat hangat?" Kata Jungkook dengan nada aegyo nya. Mengelus - ngelus tangan Jin yang melingkar di pinggang kecilnya.

"Pelukan hyung kurang hangat ya? Apa perlu kita ke kamar biar Jungkookie berkeringat?" Jungkook memang tidak bisa melihat Jin tapi ia yakin pasti wajah hyungienya ini dipenuhi dengan senyuman nakal.

"Ish, hyungie! Tidak mau.." Jungkook membalikan badannya, dia menghadap si hyungie sekarang. "Maunya susu coklat. Buatkan ya? Please.. 'itu' nya saat kita ke Vivaldi saja. Aku terlalu malas bergerak hyungie.." tangan bertatonya menangkup pipi Jin sampai mulutnya terlihat seperti ikan kembung.

"Kan bisa hyung saja yang bergerak sayang, biasanya juga begitu-" Jungkook mencium bibir bak ikan kembung itu, tidak membiarkan Jin untuk melanjutkan kalimatnya. Hyungienya memang nakal!

"Please.. buatkan ya?" No no no. Tidak dengan mata bulat indah itu! Kalau begini sih, Jin pasti luluh kalau ditatap seperti itu.

"Ya ya ya.. Dasar manja! Untuk hyung sayang." Dikecupnya lagi bibir Jin, "Love you too, hyungie." Sambil terkekeh. Mau tak mau Jin bangkit dari posisi nyamannya untuk mengabulkan perintah si bunny.

"Tambahkan sedikit gula ya, hyungie.." baru mau beranjak tangannya sudah ditarik lagi. Astaga... banyak sekali maunya. Untung Jin benar - benar sayang. "Hm." Balas Jin.

.

.

Sekarang jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Setelah meminum susu coklat hangat, ngemil, dan menonton film spesial musim dingin, mereka memutuskan untuk bersantai di tempat tidur. Yang satu bersandar di headboard kasur membaca buku rekomendasi dari Namjoon, yang satu lagi tiduran memunggungi hyungienya, asik bermain handphone.

'Sudah 10 tahun lebih berhubungan tapi belum juga dibawa ke pelaminan? Itu patut dipertanyakan! Ini tanda - tandanya kalau kamu cuma jadi tempat singgah :'

Jungkook yang sedang melihat twitter mengenai fanart nya terganggu dengan pop notifikasi iklan dari google yang muncul tiba - tiba. Biasanya jika dia melihat iklan itu, tangannya langsung menghapus notifikasi tersebut tapi kali ini ia penasaran.

'1. Setiap kamu bertanya kapan si dia akan menikahimu, dia selalu saja menghindar dari topik itu.

2. Si dia terlihat gugup jika di lingkunganmu menanyakan kapan kalian akan menikah.

3. Rasa sayangnya ke kamu semakin lama semakin memudar.

4. Bagi dia yang di awal hubungan romantis, tiba - tiba jadi ignorant.

5. Terlalu sibuk sama diri sendiri hingga kamu tidak diperhatikan lagi oleh dia.

6. Selalu beralasan jika kamu yang mengajaknya untuk menikahi dirimu.

Itulah tanda - tanda bahwa dia tidak serius denganmu. Sebaiknya kamu bicarakan lagi dengan dia terkait hubungan kalian. Kalau berujung tidak menikah, untuk apa bersama?

Semoga tulisan kali ini bermanfaat.'

Jungkook menggigit bibir bawahnya, menggenggam handphonenya dengan erat. Seharusnya ia tidak membaca iklan ini, pikirannya jadi melayang kemana - mana.

"Hyungie," suaranya pelan.

"Hm? Kenapa Jungkookie?" Jin masih sibuk membaca bukunya.

"Hyungie sayang padaku?" Kini suaranya semakin kecil, seperti berbisik. Mungkin kalau Jin tidak sedang membaca buku di keadaan hening, dia tidak akan bisa mendengar suara Jungkookienya.

Bukunya ia simpan di meja lampu, sebelah tempat tidur. Jin tahu nada suara yang Jungkook keluarkan tadi, penuh dengan ketakutan dan rasa cemas. "Tentu saja sayang. Jungkookie kenapa?" Jawab Jin lembut. Tangannya bermain di rambut Jungkook yang jauh lebih pendek dari tahun - tahun sebelumnya.

"Benar?" Tanya si bunny lagi.

"Iya, masa hyung bohong.. Kenapa sayang?" Jin memeluk Jungkook dari belakang, mendusel - duselkan hidungnya di cengkuk lehernya.

Jungkook melihat jari manis bertatonya, inisial 'J' yang ia buat 8 tahun lalu masih melekat di tangannya.

"Tidak apa, hanya ingin bertanya saja hyungie." Jin tahu Jungkook berbohong. Tidak mungkin tidak ada sesuatu. Tapi Jin tidak ingin memaksa bunny nya. Kalau memang dia belum siap cerita, ia akan menunggu.

"Hyung sayang sekali dengan Jungkookie," tangan yang ia lingkarkan di pinggang Jungkook bergerak ke arah wajahnya. Mengelusnya pelan dan diarahkan untuk menghadap Jin, "sangat sangat sayaaang sekali." Diciumnya bibir tipis Jungkook, Jungkook tersenyum kecil disela - sela ciuman lembut itu.

.

.

.

Note :
Ayee! Upload juga lanjutan dari 'Hyung, Please...' Yang kemarin 2020 sekarang udah 2028 aja. Semoga sukaaa! See u on the next chapter😉🤙

Still With You | JINKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang