Big Baby

1.5K 98 22
                                    

Jungkook hanya menangis, tidak berbicara sama sekali sampai dia tertidur lelap. Jin pun juga tidak memaksa Jungkook untuk bercerita, hanya memeluknya dari belakang sambil mengusap kepalanya. Membiarkan big baby nya itu tidur sebentar.

Jam menunjukan pukul setengah tujuh malam dan dari siang tadi mereka belum makan. Jin bangun dari tempat tidur, berencana untuk membeli makanan berat karena jika memasak takut nanti jadinya terlalu malam. Dia pun memutuskan untuk membeli makanan kesukaan Jungkook.

Saat Jin sedang menyiapkan piring - piring, Jungkook terbangun. Mengambil baju di lemarin pakaian lalu berjalan menuju meja makan dengan kedua mata yang sembab akibat menangis sampai tertidur tadi sore. Bersamaan dengan bunyi telapak kakinya, terdengar suara perut Jungkook menagih untuk dimasukan makanan. Jin tersenyum padanya, "makan dulu? Hyung belikan ini. " Jungkook mengangguk pelan.

Setelah selesai makan, Jin berdiri untuk membereskan sisa - sisa makanan. Mencuci piring yang tadi digunakan sambil bersenandung kecil. Tak lama dia merasakan kedua tangan melingkar di pinggangnya. Aksi kecil dari kekasihnya itu membuat Jin tersenyum.

"Maaf.." kata si bunny. Wajahnya dia tenggelamkan di ceruk leher Jin.

"Tunggu aku di kamar? Sebentar lagi cuci piringnya selesai." Kata Jin lembut, ingin mengusap tangan Jungkook yang ada di pinggangnya tapi tangannya basah.

"Ingin menunggu hyung di sini saja." Suaranya teredam karena mulutnya bersapu dengan baju Jin. Tangannya semakin merekat tatkala Jin agak mencondongkan posturnya karena ingin membuang plastik bekas makanan tadi.

Sekarang mereka sedang berada di kamar ditemani suara tv yang menyala. Jungkook tidak mau melepas eratan tangannya di pinggang Jin, ke mana - mana ia peluk.

"Maaf soal tadi, aku sudah merusak liburan kita kali ini.." suaranya makin mengecil, masih merasa tak enak karena bersifat kekanak - anakan.

"Tidak Koo, tidak apa - apa."

"Tidak hyungie, aku sudah bersikap seenaknya. Maaf.." matanya kembali berair tapi tak ada air mata yang jatuh dari sana.

"Keberatan cerita pada hyung?" Tanya Jin.

"A- aku tahu ini bodoh-" Jungkook diam sebentar untuk menarik napas, "tapi apa hyung benar - benar sayang denganku?" Matanya terpejam tatkala Jin belum juga merespon pertanyaan Jungkook.

"Lihat hyung," tangan Jin mengapit dagu Jungkook, membawa wajahnya untuk melihat Jin, dengan itu mata Jungkook terbuka. "Tentu hyung sayang dengan Koo, sangat sangat sayang. Kita berhubungan sudah 13 tahun, yeobo. Kalau bukan karena hyung jatuh cinta dengan big baby hyung ini, tak mungkin hyung mau berlama - lama mempertahankan hubungan yang sudah sejak lama terjalin."

"Hyungie.." Jungkook tersenyum kecil tapi tangannya kembali meremas ujung baju Jin. "A- aku membaca suatu iklan saat sebelum kita ingin berangkat ke sini..."

Jin berdehum, menandai bahwa ia mendengarkan.

"Entah kenapa iklan itu selalu terbayang di kepalaku. Setelah aku sangkut pautkan dengan kejadian - kejadian lama, aku merasa-" Jungkook menggigit bibir bawahnya, meremas ujung baju Jin lebih kuat, "aku merasa kurang percaya dengan hubungan ini hyungie.."

Jin membuka mulutnya hanya untuk menutupnya kembali seakan bingung harus merespon apa. Setelah beberapa waktu, Jin bertanya, "memang Koo membaca iklan apa?"

Jungkook melepas pelukannya dengan Jin, berjalan ke luar kamar. Jin tersontak kaget, kenapa tiba - tiba Jungkook keluar kamar? Saat ingin menyusulnya, Jungkook kembali. Membawa handphone digenggamannya dan kembali memeluk Jin.

Ia menunjukkan layar hp nya, membiarkan hyungienya membaca iklan yang membuat moodnya beberapa hari ini kurang baik.

"Menikah...? Sayang?" Jungkook mengumpatkan wajahnya di dada bidang Jin, merasa malu, bodoh, dan takut dengan apa yang akan Jin katakan padanya.

.

.

.

TBC

.

.

Note :
Author baru bisa update sekarang huhuu. Maaf yang sudah menunggu lama, semoga suka~

Udah pada liat UNGA? Bangga banget ga sih sama mereka😭💜

Btw, terima kasih banyak buat voment nya!

Still With You | JINKOOKWhere stories live. Discover now