Misunderstood

1.5K 100 34
                                    

"Hyungie jangan marah.." kata Jungkook, masih mengumpatkan wajahnya di dada bidang Jin.

"Hyung tidak marah Jungkookie, tapi hyung bingung apa hubungannya iklan ini dengan hubungan kita?"

"Hyung tidak mau menikahi ku..." bisik Jungkook, suara nya sangat minim untuk bisa terdengar.

"Koo-"

"Kumohon jangan marah," Jungkook cepat - cepat memotong perkataan Jin.

"Koo, lihat hyung dulu jangan mengumpat begini, please..."

Perlahan Jungkook memunculkan wajahnya, "nah begitu," lanjut Jin. "Kenapa Koo bilang begitu?" Tanyanya lembut. Tak ada tuduhan atau paksaan di sana, Jin hanya penasaran.

"....." Jungkook terdiam. Takut hyungnya akan benar - benar marah. Tak mau kejadian yang lalu terjadi lagi.

"Hyung tidak akan marah, sayang." Seakan bisa membaca pikiran Jungkook, Jin tersenyum. Meyakinkan si bunny bahwa dia tidak akan marah. Tidak sedikitpun.

"Saat aku baca iklan itu aku merasa itu hanya omong kosong saja, ta-tapi setelah aku pikirkan hal - hal yang lalu setiap aku bertanya pada hyungie terkait menikah hyung seakan tidak mau membicarakannya. Badan hyung selalu tiba - tiba tegang bahkan saat pulang dari acara makan malam dengan Seokjung hyung terkait bayi nya, hyung lebih diam dari biasanya. Aku sayang dengan hyungie, sungguh. Tapi aku tidak mau hubungan kita hanya sebatas kekasih saja.. a-aku mau jadi pasangan hidup hyungie... i-itupun kalau hyungie mau. Um, maaf.. a-aku tahu ini bodoh-"

Jin terkekeh. Mendengar kekehan Jin, Jungkook malah ingin menangis. Iya tahu ini hal yang bodoh tapi apa hyungienya pikir Jungkook sedang bercanda?

"H-hyungie-" Air mata Jungkook sudah menumpuk di pelupuknya, "nu uh jangan menangis sayang. Hyung bukan tertawa karena itu." Jin mencium dekat pelupuk mata Jungkook, tidak ingin membiarkan si bunny menangis kembali.

"Berarti selama ini semua hanya karena salah paham ya?" Jin tersenyum sambil menggeleng - gelengkan kepalanya. Menanyakan pertanyaan reoritikal, yang tak perlu dijawab. Mata Jungkook membulat, bingung apa maksud dari hyungnya ini.

"Hyung pikir Koo tidak akan pernah mau menikah." Jawab Jin, melihat wajah bingung Jungkook. "Koo ingat tidak waktu Koo masih 16 tahun? Waktu itu Koo bilang kalau Koo tidak mau menikah sama sekali, Koo juga bilang Koo tidak apa jika selamanya sendiri. Saat itu, jujur hyung memang belum punya perasaan seperti ini dengan Koo. Jadi hyung juga tidak terlalu memikirkan hal ini. Tapi semenjak kita berpacaran, hyung merasa Koo tidak suka dengan topik pernikahan.

Saat pernikahan Seokjung hyung dengan Ahreumi noona, Koo bilang Koo tidak mau ikut karena ada urusan, padahal hyung tahu Koo ingin menghindar dari acara itu kan? Saat kehamilan Ahreum noonapun Koo tidak ingin ikut. Hyung memikirkan masa depan kita sayang. Karena itu hyung lebih pendiam setelah pulang dari sana.

Semenjak itu, setiap mendengar kata menikah, hyung juga ikut gelagapan karena takut Koo merasa tidak nyaman. Hyung juga bingung harus bersikap seperti apa ketika teman hyung satu persatu mengumumkan pernikahannya,"

Dengan air mata yang membekas di pelupuk mata, Jungkook terdiam. Memproses semua kata - kata hyungienya di kepala sampai Jungkook sendiri mulai zone out.

Melihat itu, Jin langsung mengelus  lembut sudut bekas air mata tadi, "Koo..." Mata Jungkook yang terbuka lebar tipikal wajahnya saat sedang zone out, perlahan tertutup. Menikmati belaian halus dari orang yang paling dicintainya sampai tangannya ikut ia letakkan di atas tangan si hyungie.

Beberapa menit berjalan, keduanya masih belum ada yang bicara. Jungkookpun masih menikmati belaian lembut itu hingga, "maafkan Koo yang sudah membuat hyungie berpikiran seperti itu," kelopak mata itu terbuka tapi genggamannya semakin erat.

"Koo tidak ingin ikut karena saat itu Koo merasa tidak pantas. Koo tahu Koo ingin menikah dengan hyungie tapi terkadang Koo juga takut menyakiti hyungie seperti dulu. Maafkan Koo..." matanya memohon, memohon kepada Jin tentang semua hal yang membuat Jin pernah sakit karenanya.

"Koo, ke depannya hyung yakin jalan kita tidak akan lurus - lurus saja, entah masalah apa yang akan menghadang kita. Tapi apapun masalahnya, kita sama - sama kembali ke satu sama lain, Koo. Dan ini," Jin mengarahkan tangannya di mana jantung Jungkook berada, "pejuang kecil ini, yang setiap hari berdetak, akan selalu menjadi rumah hyung."

"Hyungie juga rumah Koo, selamanya akan begitu." Dahi mereka saling bersentuhan, kedua tangan Jin menangkup pinggang kecil Jungkook dan Jungkook yang meletakkan tangannya di tengku leher kekasihnya.

"I love you..."

Bibir mereka berpaut. Bereksplorasi menjelajahi ruang rindu. Semakin lama tubuh mereka semakin tak berjarak. Kedua tangan yang sama - sama mengerat, menarik untuk lebih mendekat hingga Jungkook duduk di pangkuan Jin.

"I love you too, Jin."



TBC
.

.

.

Note :
Siapa yang kangen sama akoo? Hahaha geer. Senangnya bisa kembali update~

Mohon dimaapkeun komen2 di chapter sebelumya yang belum sempet aku bales huhuu. Aku selalu baca ko cuma belum aku bales aja🤧. Buuuut aku ngehargain banget buat vote dan komen2 dari kalian. Makasihh banyak udah ninggalin jejak di buku - buku aku. Maaf juga buat kalian yang nunggu update-an buku ini xixixi. Ga kerasa kayak seabad kan tapi?

Tapi kalian beneran suka gasih sama buku ini? Akutu kadang insecure. Yaela insecure hshs.

Btw kalian sehat2 yaa! Semoga suka dengan chapter ini :D

Still With You | JINKOOKWhere stories live. Discover now