E I G H T T E E N

3.9K 483 113
                                    






Satu minggu berlalu, Garva sudah kembali bekerja walaupun masih setengah sehat. Hal itu tentu saja terpaksa di lakukan.

Perusahan sebesar albarack pada malam itu juga mengalami penurunan saham yang drastis. Arsen sudah berkerja lembur selama satu minggu ini.

Perusahaan lain yang tadi nya memiliki kerja sama langsung memutuskan kontrak. Memilih bekerja sama dengan Dicca.

Gillbert kembali ke Newyork, mempertahankan perusahan mereka yang di sana. Ryver membantu Arsen disini.

Rey yang memang sudah menyelesaikan study nya lebih dahulu dari pada saudara nya yang lain berkat kepintarannya itu, juga mengurus cabang perusahaan mereka yang lain agar tak ikut merosot.

Gazelle juga sibuk menghapus seluruh berita-berita buruk yang memperkeruh keadaan, selain itu ia juga sibuk mengenai sidang sarjana nya.

Ray tak terlihat, pria itu benar-benar tak membuat masalah setelah Ryver memasukannya ke sekolah asrama.

Walaupun umur mereka semua tak beda jauh, tapi Rey dan Gazelle mengikuti kelas Akselerasi. Rey lulus dengan gelar sarja di tahun lalu, Gazelle di tahun ini. Sedangkan Gavendra dan Ray masih di bangku akhir sekolah menengah atas.

Ganendra? Entahlah. Terkahir kali melihat ia sekolah normal di bangku kelas 8 SMP. Setelah itu, Ganendra pergi keluar negeri bersama Gillbert. Calon pewaris terkuat keluarga Albarack yang satu ini terlalu misterius sejak dulu. Hanya sesekali saja terlihat wajahnya.

Semua orang sibuk, selama ini yang menemani Aqshel sesekali hanyalah Gavendra. Itupun tak bisa setiap saat.

Intinya, minggu ini adalah minggu terkelam selama sejarah albarack. Selain mengurus perusahaan, Arsen juga tak berhenti memantau pergerakan Leviathan, namun iblis satu itu terlalu sulit untuk di tangkap.

Masih menjadi misteri bagi Aqshel penyebab keluarganya tiba-tiba menjadi seperti ini, gadis itu tak tau menahu tentang apapun yang terjadi.

Aqshel juga merasa di kurung dan di beri keamanan yang sangat ketat. Bahkan sekolah nya di ganti menjadi home schooling.

Bermain di internet, Aqshel beberapa kali melihat berita yang membahas mengenai pernasalahan keluarga mereka. Namun baru saja di klik, berita itu tidak dapat di akses lagi.

Arsen tak pernah kembali ke rumah selama seminggu ini, Garva juga tak terlihat batang hidung nya. Aqshel yang terbiasa di manjakan itu tiba-tiba saja merasa terasingkan.

Malam ini, seperti malam-malam biasanya. Setelah selesai makan malam sendiri di meja makan, Aqshel langsung masuk ke kamarnya. Duduk di balkon dan menyendiri.

Selama ini, sesibuk apapun ayahnya, tak pernah lupa untuk mengabari putri kecilnya itu.

Aqshel memeluk lututnya. Menatap handphone yang tergeletak begitu saja di atas meja.

Drttt....

Mata Aqshel membola. Seakan menemukan air di tengah gurun pasir, terlihat binar di matanya.

Daddy is calling...

Langsung saja, tangan nya memanjang dan membawa handphone itu mendekat.

"..."

Hening, Arsen tak berbica, Aqshel hanya diam saja. Mata gadis itu mulai berair. Selama ini, selama ia hidup hanya ayahnya yang akan memeluk dan memberinya semangat saat ia ketakutan, ia tak punya ibu sebagai tempat selain Arsen. Namun sekarang, sosok itu seakan menghilang tanpa kabar apapun.

"Masuk" suara Arsen terdengar.

Detik itu juga, isak tangis Aqshel yang tertahan terdengar jelas.

"Aku bilang masuk. Kau ingin masuk angin? Bahkan dari sini terdengar jelas suara angi--"

"Daddy jahat...." Aqshel memotong. Tangis nya semakin jadi. Tak bisa kah sekali saja, ayahnya itu pulang dan memeluknya.

Terdengar helaan nafas di sebrang sana.

"Aku merindukanmu--"

"KALAU BEGITU PULANG!" tanpa sadar Aqshel berteriak di tengah tangis yang ia tahan.

Terdengar tawa kecil Arsen dari sebrang sana. "Kau sangat merindukan ku ya" ujar nya.

"..." Aqshel enggan menjawab.

"Masuk dan tidur lah sekarang, jangan menjadi anak nakal."

Tut!

Sambungan terputus. Aqshel melempar handphone nya ke sembarang arah. Sialan ini namanya membuat Aqshel tambah rindu, tidak menenangkan sama sekali.

Gadis itu kembali memeluk lututnya. Angin malam berhembus kencang, tak ada bintang ataupun bulan yang terlihat. Bisa di pastikan bahwa beberapa saat lagi akan turun hujan yang lebat.

Ctak

Lampu di kamar Aqshel padam. Gadis itu tak sadar karena memejamkan matanya, menikmati hembusan angin yang seakan menyelimuti tubuhnya.

"Aqshel"

Mendengar namanya di sebut, gadis itu langsung mengangkat kepalanya dan menatap objek di depannya dengan wajah kaget.

"Zzha.."

Bibir nya tiba-tiba kaku dan tak bisa mengekuarkan kata apapun.

Zhaqvee terkekeh kecil. Mendekat ke arah Aqshel kemudian membawa tubuh kecil itu kedalam pelukannya.

Tubuh Aqshel kembali bergetar, kemudian tanpa bisa di tahan isakan kecil kembali keluar dari bibir mungil itu.

Aqshel memeluk erat leher Zhaqvee, tangis nya semakin menjadi saat Zhaqvee mengusap lembut rambutnya.

Demi apapun, Aqshel merindukan pelukan seperti ini. Aqshel merindukan ayahnya, Aqshel merindukan Garva, Aqshel merindukan semua orang di dekatnya.

"Shhh..."

Zhaqvee meringis kecil saat tanpa sengaja Aqshel menekan bahunya. Sadar akan itu, Aqshel langsung melepaskan pelukannya dan menatap Zhaqvee dengan  intes.

Walaupun suasana gelap tapi masih terlihat jika Zhaqvee menggunakan perban di kepala.

Aqshel menangkup pipi Zhaqvee, mereka berdua saling bertatapan. Angin berhembus semakin kencang dan hujan mulai turun sedikit demi sedikit.

Melihat Aqshel yang hanya diam saja, Zhaqvee mendekat dan mencium singkat dahi Aqshel.

Cup

Membawa Aqshel kembali kepelukannya, tanpa di sadari Aqshel, Zhaqvee terkekeh kecil di balik punggung itu.

Kembali, tubuh kecil itu bergetar. Tangis yang sedari tadi di tahan tahan keluar. Aqshel mengutuk dirinya sendiri dalam hati. Kenapa selemah ini, menangis hanya karena di tinggalkan selama satu minggu saja, sangat lemah.

Melepas pelukan mereka, Zhaqvee menangkup pipi Aqshel, mengusap lembut air mata yang keluar, kemudian tersenyum.

"Mau ikut dengan ku?"

Aqshel memeluk tubuh itu dengan erat seakan tak mengizinkan pergi, apa itu tanda ia menyetujuinya?

Sialan Aqshel, jangan mudah tertipu.













Don't forget to vote sweetheart


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 24, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Dark webWhere stories live. Discover now