Part 20 [ Nostalgia ]

1.4K 288 11
                                    

Pagii!!
Selamat hari minggu!!
Semoga weekend nya menyenangkan yaa!!

HAPPY READING!!
SORRY FOR TYPO!!

HAPPY READING!! SORRY FOR TYPO!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏









"Jelaskan, kenapa bisa darah dan bangkai kucing ada dikelas kalian? "

Lidahku kelu, tak sanggup menjawab pertanyaan guru kesiswaan yang baru saja menggantikan guru wanita yang juga ikut syok melihat pemandangan ini.

"Kita gak tahu pak, tadi Lerin yang lempar kotak itu. " jawab seorang teman sekelasku mewakili, aku tak tahu siapa dia.

"Lerin. "

Mendengar itu, aku menoleh dan menatap kearah pintu tapi aku merasa nyawaku masih belum kembali.

"Kamu baik-baik saja? Wajah kamu pucat. "

"A-ahh.. Eeng.. "

"Dia masih syok Pak, lebih baik Rina dibawa ketempat lain dulu dan saya yang akan menjelaskan apa yang terjadi. "

"Baiklah, untuk semuanya tinggalkan kelas ini dan berkumpul di perpustakaan. "

Setelah itu Melvin membantuku berdiri dan berjalan sembari merangkulku, aku masih merasakan lemas yang luar biasa pada seluruh tubuhku.

Setibanya di perpus, Melvin mendudukkanku ke salah satu bangku yang berisikan beberapa siswi pendiam kelasku.

"Lo tunggu disini, gue panggilin anak-anak buat temenin lo. Gue harus pergi ke ruang guru dulu, jaga diri baik-baik yah. "

Tak mengatakan apapun, aku hanya menganggukkan kepala tanpa menyadari ada yang berbeda dari diri Melvin. Tak lama kemudian empat teman Melvin datang dan duduk disekitarku, membuat tiga teman sekelasku langsung pergi meninggalkan bangku.

"Minum, Rin. "

Raja menyodorkan botol air mineral padaku, tak mengatakan apapun aku langsung mengambil botol itu dan langsung menegak setengah isi botol.

"Gak usah difikirin Rin, itu cuma buat lo makin tenggelam sama rasa takut. "

"Gue tahu tapi gak bisa, Yan. " lirihku akhirnya, aku menopang kepalaku dengan kedua tanganku.

"Siapa yang coba terror Melvin? " tanyaku langsung mendongakkan kepala.

"Apa kalian tahu Melvin punya musuh? " tanyaku lagi dan kini dibalas gelengan oleh keempatnya.

"Apa yang dilakuin Melvin sampe dapet terror dari orang lain? " ucapku lagi namun masih diisi keheningan.

"Daripada lo mikirin hal itu lebih baik lo tunggu dulu penjelasan dari Nanda, gue yakin dia bahkan bokap nya gak akan tinggal diam. " jelas Rayan.

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Where stories live. Discover now