VL³⁷ - Flashback

23.4K 4K 1.4K
                                    

Charles Byrd Middle School
15 Tahun yang lalu...
                                                 

"Jangan main bersama kami. Kau hanya orang miskin," ucap salah seorang siswa seraya mendorong bahu Arthur keluar dari kelas.

Arthur membuang napas pasrah. Ia sudah biasa diperlakukan seperti ini. Memang pada dasarnya, Arthur hanya mengandalkan prestasinya demi masuk ke sekolah menengah pertama elit ini. Beda halnya dengan murid lain yang lebih mengandalkan kekayaan orangtua mereka.

"Kau tidak apa-apa?" tanya sosok perempuan yang datang bersama teman-temannya.

Mendengar suara dari arah belakang sontak membuat Arthur berbalik badan. Arthur memperhatikan perempuan itu dari bawah hingga atas.

Mulai dari sepatu hitam, stoking hitam dengan mamadu padankan rok tartan hitam bergaris marun se-lutut, rompi hitam yang menutupi kemeja putih, serta jas marun yang menjadi pelengkap seragam itu.

Jujur saja Arthur sempat terkesima melihat perempuan itu. Dia tampak sangat cantik dengan seragam yang pas di kulit putih bersih nya.

"Hey, kenapa kau melamun?" Perempuan itu melambaikan tangannya di depan wajah Arthur.

Secepat mungkin Arthur menggeleng demi membuyar lamunannya. Ia kemudian tersenyum, lalu menjulurkan tangan.

"Hai, aku Arthur."

Perempuan itu pun ikut menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Arthur. "Aku Luna."

"Ngomong-ngomong, kau sangat tampan," lanjut Luna tanpa mengakhiri aksi jabat tangannya.

Arthur tersipu malu. "Kau juga sangat cantik."

"Luna, kau tidak kenal dia?" Salah satu teman Luna menimpal. "Dia anak orang miskin, Luna."

"W-what the hell, benarkah?!!" kaget Luna langsung melepaskan tangannya dari genggaman Arthur. "Ah, menjijikkan sekali."

Luna mengernyit jijik sebelum beranjak pergi dari hadapan Arthur, diikuti teman-temannya yang lain dari belakang.

"Luna," gumam Arthur memperhatikan kepergian Luna.

Sejak saat itulah Arthur memutuskan untuk mengejar perempuan yang bernama Luna. Luna yang notabenenya adalah adik kelas Arthur.

Jujur saja Arthur langsung terpikat pada perempuan itu saat pandangan pertama. Arthur tidak peduli Luna menganggapnya seburuk apa. Bagaimanapun Arthur harus berjuang mendapatkan hati perempuan itu.

Awalnya Arthur mengira sangat mudah untuk mendapatkan hati Luna. Namun sayangnya, dugaan Arthur salah besar.

Sudah lebih dari satu tahun Arthur hanya bisa memendam perasaannya. Nyatanya, semakin Arthur kejar, Luna semakin menghindar. Dan yang membuat Arthur merasa sakit hati, yaitu saat Luna selalu merendahkannya perekonomiannya.

Kurang lebih seperti ini...

"Kau seharusnya sadar diri dengan kemiskinan mu. Kita ini beda kasta! Kalau kau mau mengejarku, kumpulkan dulu uangmu sebanyak-banyaknya. Mengerti?"

Sejak perkataan Luna saat itu, tiba-tiba Arthur berinisiatif untuk mengumpulkan uang.

"MOMMY HELEN!!" seru Arthur begitu ia tiba di rumahnya.

Masih dengan seragam sekolah, Arthur berlari menuju dapur untuk menemui sang ibu. Tepat saat dirinya melihat Helen sedang memasak, Arthur pun sontak memeluk perut Mommy nya dari belakang.

"Hey boy, kau sudah pulang? Bagaimana sekolahmu?" tanya Helen.

"Masih sama seperti dulu, Mom. Tidak ada yang berubah. Arthur kesepian tak mempunyai teman."

VELUNA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang