ARSEN DANDYAKSA CAIDEN

475 24 1
                                    

Please siapapun yang baca, vote ya. Coment juga gimana tanggapan kalian tentang cerita ini.

_Jodoh untuk Adel_
_Adelia Annalies Elziroya_

Adel sudah di depan rumah Gris sekarang. Sebenarnya ia berbohong saja tadi sama Cesil bilang kalau ada janji sama Gris. Padahal memang sama sekali Adel belum ada janji sama Gris.

Hanya tadi Adel tiba-tiba saja memang teringat dengan satu sahabatnya itu. Gris pasti benar-benar mencarinya kemarin karena ia tidak ada kabar sampai sekarang.

"Ass, eh ni mulut kebiasaan banget. Adel memukul mulutnya sendiri karena hampir mengucap salam di depan rumah Gris. Sudah tau jika sahabatnya ini bukan orang muslim.

"Permisi. Mami! Adel nih." Adel berteriak memanggil-manggil maminya Gris yang memang juga sudah dekat dengan dirinya.

Tak lama menampilkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Dia adalah Tara, maminya Gris. Wanita hebat yang juga sudah Adel anggap sebagai maminya sendiri. Papi Gris sudah tidak ada, maka dari itu juga Gris hanya berdua dengan maminya.

"Adel?" Tara langsung memeluk Adel dengan erat. "Udah lama Adel gak kesini. Mami kangen tau sama kamu."

"Iya maaf mi, Adel sama Gris emang lagi sibuk akhir-akhir ini di kampus."

"Sini sayang masuk dulu." Tara mengajak Adel untuk masuk. "Mami tadi kebetulan bikin kue, nih coba kamu cobain." Tara mulai mengiris kue yang dibuatnya tadi. Sambil mengiris Tara juga sambil menceritakan kelakuan anaknya akhir-akhir ini.

"Iya Del, Gris juga sering cerita sama mami kalo kalian lagi sibuk. Lagian Gris katanya ketua panitianya ya? Mami udah sering bilang sama dia kalo kurang-kurangin kegiatan. Coba mulai fokus sama skripsi, tapi kalo mami mulai bilang gitu, Gris pasti langsung ngomong gini,

Iya mami nanti juga ada waktunya kok Gris urus skripsi. Lagian Adel juga masih sama aja kayak Gris." Tara menirukan gaya bicara Gris membuat Adel tertawa.

Sekarang Gris nya lagi kemana emang mi?" Adel bertanya sambil mulai menyendokan kue yang sudah di hidangkan di hadapanya.

"Tadi dia bangun siang banget, capek mungkin kan. Terus mami suruh dia tukar gas sama galon. Mungkin juga sebentar lagi dia pulang. Gak jauh kok, tukarnya Cuman di warung depan gang aja."

"Mami!!! Ada Adel kan?" Benar saja. Karena tak lama suara teriakan khas Gris itu sudah memenuhi seluruh penjuru rumah.

Ketika Gris sudah masuk, ia langsung menatap tajam ke arah Adel. "Ini nih mi yang bikin Gris capek sendiri kemarin. Tiba-tiba dia ngilang gitu aja gak ada ngabarin. Baru sekarang nih dia muncul, pasti dia mau minta maaf deh liatin aja tuh gelagatnya udah aneh."

"Tau aja lo ah." Adel memukul pelan lengan Gris.

"Mi liatin tuh gelagatnya. Udah aneh gitu kan? Nyebelin emang nih Adel mi." Gris masih tak mau melihat ke arah Adel berlagak sok marah.

Tara hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakukan Gris dan Adel. Mereka memang selalu saja seperti ini, tapi mereka tidak benar-benar marah dan bertengkar yang serius atau dalam jangka waktu yang lama.

"Mi liatin tuh anak mami, ngaduan ih orangnya. Gak asik banget sih."

"Apaan lo mami gue nih." Gris menggandeng tangan maminya.

Adel yang tak mau kalah ikut menggandeng sebelah lagi tangan Tara. "Enak aja, mami Adel kan mi?" dua anak itu sekarang sudah saling tarik-menarik Tara yang membuat wanita paruh baya itu kewalahan sendiri.

"Kalian berdua ini apaan sih? Kalo ada masalah selesain sendiri mami gak mau ikut-ikutan." Tara melepas pegangan tangan kedua anak itu dan kembali ke dapur untuk membuat kue. Pekerjaan maminya Gris ini memang menerima pesanan kue. Tebakan Adel, hari ini pasti sedang banyak pesanan karena terlihat sudah beberapa kue yang sudah jadi itu.

Jodoh Untuk Adel (END)✅Where stories live. Discover now