6 mata (Re-upload)

44.1K 5K 150
                                    

♡Arsya or Arasya♡

°°°°

Ara mengurungkan niatnya untuk meninggalkan tempat itu, matanya menangkap anggota Brigiv yang memang menantaunya berkelahi dengan Roster disana. Seringai muncul disudut bibirnya, dengan langkah anggun namun aura pekat mengelilinginya membuat tanpa sadar mereka takut.

"Ti finiro ora ( akan saya habisi kamu sekarang)." Lirihnya sebelum menghajar Gavin dan Revan bergantian. Kemarahan dalam dadanya menggebu seiring dengan jiwanya yang membludak ingin menyalurkan rasa sakit yang terpendam.

Bughhh
Kraaakkk
Sreekk bughh kreaaakkk

Gavin yang tak siap dan tidak menyangka akan dihajar oleh Ara wajahnya menoleh ke kiri dengan sudut bibir yang berdarah, begitu juga dengan Revan yang terluka di sudut bibirnya.

Jika dipastikan kekuatan Ara setara dengan mereka ketika menghajar seseorang, karna tidak mungkin kekuatan Ara yang dikira biasa menimbulkan bercak darah pada sudut bibirnya.

Ara menghajar mereka berdua dengan amarah membludak, ketika membayangkan dirinya dihina lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa membuat sisi iblisnya keluar begitu saja.

Bahkan Hayden, Mido pun turut andil membantu mereka berdua yang dihajar, namun bukannya menang mereka berdua juga terkena imbasnya, Dieril yang awalnya acuh pun juga ikut andil dalam membantu, Ia cukup cerdik dalam menangkis namun tak disangka Ara lebih cerdik hingga benar-benar melukainya.

"Kalian semua sama, kalian menghina dan mengacuhkan gadis yang kalian kira lemah sepertiku tidak bisa menghajar kalian, huh?! Apa kalian kira gue gak bisa membalas rasa sakit itu!" Hardik Ara dengan wajah beringasnya.

"Bangun kalian ! Mana wajah angkuh kalian ketika menghakimi gue hah?! Mana wajah kalian pada saat menghina gue dengan wajah tanpa merasa bersalah itu!" Sentaknya dengan terus menghajar mereka yang mulai lemah.

Luka yang mereka dapat adalah perbuatan mereka semasa menyakiti Ara, dan sudah pasti luka yang paling sedikit dirasakan adalah Dieril, namun Ara tetap memberinya pelajaran karna semasa dulu Dieril hanya mampu terdiam, itu jelas salah.

"Sekalipun gue lemah dalam kekuatan, gue bisa menghabisi kalian dengan cara yang lebih sadis, kekuatanku boleh kalian remehkan, namun jangan kira otak gue gabisa berjalan." Desisnya menyeringai.

"Karna kalian meragukan gue, maka gue kasih kalian sedikit bumbu keganasan supaya kalian sadar untuk gak merendahkan harga diri gue sebagai perempuan yang kalian semua anggap lemah, yang hanya bisa kalian caci maki karna fisik gue tanpa tau kelebihan gue." Seringainya membuat mereka merinding.

Ara bahkan tak merasa bersalah ketika menghajar mereka, anggap saja ini karma kecil atas kelakuan mereka terhadap jiwa asli Ara dulu, sudah lama sekali dirinya ingin menghajar semuanya tanpa terkecuali. 

Hayden orang yang dulu Ara asli cintai kini dengan wajah babak belur dan sakit di sekujur tubuh menatap wajah Ara yang masih diliputi rasa amarah. Dalam hati Ia merasa terluka dan kecewa akan dirinya sendiri, tidak menyangka jika Ara begitu membencinya sedalam-dalamnya.

Mido pun merasakan hal sama, seakan merasa tertampar oleh perkataan yang Ara lontarkan padanya, hatinya tersentil ketika mengingat perlakuannya dulu, namun sekarang Mido hanya bisa menerimanya tanpa menyela.

Gavin dan Revan yang paling merasa tertampar, hatinya seperti diremas paksa, sakit dan nyeri, mungkin itu perasaan amarah yang selama Ara pendam sehingga lontaran kata itu begitu menyakitkan untuk mereka.

Setelah mengatakan itu Ara langsung pergi tanpa menoleh kebelakang, tidak perduli bagaimana mereka akan kembali dengan badan remuk dan wajah yang penuh luka.

ARSYA OR ARASYA (Re-upload) S1Where stories live. Discover now