"Ya! Oppa, apakah kau akan terus mengabaikan ku?" Tanyaku pada pria berkulit putih pucat, dan rambut blonde yang ada di hadapan ku ini.
Diam. Dia tidak menjawab bahkan berekspresi. Hal itu membuat ku semakin kesal. Iya, aku tau dia orang yang dingin, tapi bagaimana bisa dia mengabaikan ku selama beberapa jam ini.
"Apakah aku hanya akan melihat mu dengan laptop yang selalu kau pegang itu? Ah, baiklah aku akan pergi saja." Ucap ku kesal dan beranjak pergi.
Aku keluar dari rumah besar itu, sangat membuat ku jengkel. Dia bahkan tidak mengatakan mengapa dia mengabaikan ku sampai seperti itu, ini baru pertama kalinya.
"Nera-ssi!"
Nera berbalik, "Wae?" Aku menatap pria itu malas.
"Kau akan pulang?" Tanya pria itu dengan bodohnya.
"Tidak, aku akan menghilang saja." Jawab Nera asal.
"Kemana kau akan menghilang."
"Apa tidak ada hal lain yang ingin kau ucapkan?" Tanya Nera malas.
"Saranghae." Ucap pria itu singkat.
Sial! Jantung ku berdebar kencang. Padahal kami bukan lah baru pacaran. Tapi mengapa, hal seperti itu masih saja membuat ku salah tingkah. Dan kalian tau? Kini pipi ku memanas.
"Aku tidak mendengarnya, bisa kau ulang?" Tanya ku asal karena jantung ku yang belum stabil, tapi dengan bodohnya, aku mau mendengar itu lagi.
Pria itu terkekeh, lalu melangkah ke arah ku. Aku melihatnya dengan senyum simpul. Ah, pria ini, segala tentangnya adalah favorit bagi ku.
"Apa kau kesal?" Tanya pria itu setelah berada tepat di dekat ku.
"Sedikit. Kau mengabaikan ku, apa aku mengganggu mu?"
"Ah, entahlah, aku senang mendengar mu marah. Itu sangat menggemaskan."
"Mwo? Dasar aneh." Aku kesal mendengar alasan itu.
"Mari ku antar pulang."
"Yoongi oppa, apa aku bisa bertanya?" Bukannya menanggapi tawaran itu, aku memilih untuk menanyakan sesuatu.
"Apa?"
"Aku masih heran, bagaimana bisa aku menjalin hubungan dengan pria yang umurnya cukup jauh. Aku lebih pantas menjadi keponakan mu." Aku hanya mengucapkan apa pertanyaan yang beberapa kali menghampiri pikiran ku.
"Ya! Apa aku setua itu? Aku bahkan awet muda. Sampai-sampai kau jatuh cinta." Ucap Yoongi tidak terima di Katai tua.
"Apa kau tidak mau mengakui bahwa kau sudah tua?"
"Aku Baru berusia 29 dan kau 22, kita hanya beda tujuh tahun." Ucap Yoongi.
"Ya! Kau bilang hanya? Bahkan kau lebih tua dari kakak lelaki ku." Ucap Nera.
"Ya! Kenapa kau malah membahas umur."
"Hehe, tiba-tiba terlintas saja."
Yoongi berjalan menuju mobilnya yang terparkir.
"Ayo, aku akan mengantar mu pulang, ini sudah larut." Ucap Yoongi dari dalam mobil.
Nera hanya menurut, dan masuk kedalam mobil putih itu.
Saat Yoongi akan menginjak gas, ia melihat seat belt yang belum terpasang pada kekasihnya ini.
"Sampai kapan kau akan ingat untuk memakaikan ini." Ucapnya mendekat, untuk memasang. Jarak mereka terkikis, Yoongi yang fokus dengan apa yang dia pegang, sedangkan Nera fokus pada wajah kekasihnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
They Are Dream Man
FanfictionNO PLAGIAT!!🔥 Hidup ku... hidup ku berubah setelah mengenal tujuh pria. Mengenal, bertemu, bahkan dekat dengan mereka dulu hanya impian, namun sekarang, mimpi itu benar-benar terjadi. Tanpa sengaja, kebetulan, atau memang sudah menjadi takdir. Aku...