[Bonus Chapter] So Hyun POV

796 127 26
                                    

Aku menggerakkan tubuh saat merasakan sinar matahari mulai mencoba masuk ke sela-sela jendela. Sekarang hari Minggu, saatnya bersantai, dan aku sudah memutuskan untuk tidak bangun lebih awal seperti hari-hari biasanya. Semalam aku harus bergadang, menemani suamiku yang tidak bisa tidur dan baru sempat tidur pukul tiga pagi.

Mungkin saat ini masih pukul delapan atau sembilan pagi. Aku terbiasa bangun pagi jadi tahu betul sinar matahari di setiap jamnya. Tanganku hendak menarik selimut, tapi tertahan saat ada tangan yang memegang pergelangan tanganku. Aku sedikit membuka mata, nampak sosok lelaki dengan rambut hitam yang sedikit berantakan.

Tubuh atasnya tak terbalut apapun, hanya mengenakan celana bahan selutut berwarna abu-abu. Aku menghela nafas, melepaskan tangannya dari tanganku. Ayolah, aku lelah. Padahal semalam dia yang membuatku tidak bisa tidur, kenapa tidak membiarkan ku tidur lebih lama saat ini?

Aku mendengar kekehan dari mulut lelaki yang tak lain adalah suamiku. Membuatku kembali membuka mata dan menatapnya aneh. Apa karena hari ini hari Minggu dan dia tidak perlu pergi ke kantor? Dia senang dan menjadi sedikit gila, mungkin.

"Hei, bangunlah." Suara beratnya terdengar begitu merdu di telinga kanan ku. Aku bisa merasakan tubuhnya mendekat, membuat kesadaran ku kembali. Sudah bertahun-tahun aku tinggal dengannya, tidur bersama, menatap wajahnya, bahkan aku sudah melihat seluruh tubuhnya. Tapi aku masih sering gugup jika di depannya, apalagi dengan keadaan kami yang berantakan.

Rasa kantuk ku benar-benar hilang. Tanganku menarik selimut hingga batas leher, perlahan aku mulai bangun. Aku menoleh, menatap datar suamiku dan di balas dengan senyuman manis, begitu manis sampai aku merasa ingin menggigitnya.

"Biarkan aku tidur lebih lama, Van Carlson-ssi." Aku mendekat ke tubuh Taehyung, menyenderkan kepalaku di bahu mulusnya. Apa dia sudah mandi? Kenapa harum sekali?

"Maaf, gara-gara aku kau jadi bergadang," ucap Taehyung merasa bersalah. "seharusnya aku tidak tidur siang kemarin," lanjutnya.

Aku menggelengkan kepalaku. "Tidak, tak perlu minta maaf," jawabku seraya melingkarkan tangan di pinggangnya. "kau harum sekali, sudah mandi?" Aku bertanya sambil mendongakkan kepala.

Taehyung mengangguk. "Hm, aku bangun sekitar pukul enam. Aku mandi, lalu membuat kopi sambil menunggumu. Tapi kau tak kunjung bangun."

Aku tak menjawab, kembali memejamkan mata mencoba mengumpulkan rasa kantuk ku yang sempat hilang. Aku tidak bekerja setelah resign tiga tahun yang lalu, Taehyung menyuruhku untuk diam di rumah dan fokus mengurusnya. Pekerjaan ku hanya membersihkan rumah, memasak, mencuci pakaian, dan mengurus lelaki yang ku peluk saat ini.

Lelaki yang sangat ku cintai, rasanya aku tidak mau berpisah dengannya. Aku ingin terus bersamanya sampai maut menjemput ku. Aku selalu berdoa, semoga Taehyung selalu baik-baik saja dan di jauhkan dari marabahaya.

Tanpa sadar aku memeluknya begitu erat, membuat Taehyung kembali terkekeh dan mencoba melepaskan tanganku dari pinggangnya. Aku mengerutkan kening, menatapnya kesal. Apa-apaan? Kenapa di lepas? Padahal aku masih ingin memeluk tubuhnya.

"Ingin ke suatu tempat?" Ajak Taehyung.

Aku menggeleng lemah, mulai beranjak dari tempat tidur. Sepertinya aku tidak bisa tidur lebih lama, aku harus kembali melakukan kegiatan sehari-hari. Memasak, membersihkan rumah, mencuci pakaian. Sebenarnya tidak membosankan, malah aku menyukainya, tapi hari ini aku merasa sangat malas. Entahlah, tubuhku terasa lemas.

Kakiku melangkah pelan menuju kamar mandi. Tanganku bahkan sudah memegang kenop pintu sebelum Taehyung menarik pinggangku. Alhasil tubuhku berputar, berbalik menghadapnya.

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Jul 18, 2021 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Scramble [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin