)13(

949 150 46
                                    

Happy Reading 💙










Perlahan So Hyun membuka kedua matanya saat merasakan sinar matahari dari arah jendela. Ia menyenderkan tubuhnya pada punggung ranjang, menatap ke arah sekitarnya.

Sambil menghela nafas, wanita itu menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya. So Hyun bersyukur, semalam seseorang menelpon Taehyung membuat laki-laki itu pergi dari rumah. Tapi, seperti kata So Hyun, Taehyung adalah laki-laki pintar dan cerdik, ia mengambil telepon yang ada di atas meja dan membawanya pergi. Taehyung juga mengunci seluruh pintu dan jendela, untuk memastikan agar So Hyun tidak kabur.

So Hyun bangkit dan pergi ke kamar mandi, ia menatap pantulan dirinya di cermin. Lima detik, sepuluh detik, hingga lima belas detik, tangisan wanita itu tumpah. Sambil berjongkok di lantai kamar mandi yang dingin, So Hyun mengerang menyesali apa yang ia lakukan.

Seharusnya ia tidak pergi sendirian dan memilih jalanan sepi itu. Seharusnya ia bisa melarikan diri, seharusnya ia melawan. Namun semuanya sudah terjadi, dirinya sudah terjebak di dalam dunia laki-laki bernama Taehyung.

Tangisan So Hyun berhenti, ia terdiam dengan tatapan kosong. Menangis tidak akan membuat dirinya lepas dari Taehyung, berdiam diri dan pasrah tidak akan bisa mengeluarkan dirinya dari sini.

So Hyun bergegas mandi, membersihkan sekaligus menyegarkan tubuhnya. Satu jam berlalu, ia pun keluar dengan balutan bathrobe yang memang sudah ada di dalam kamar mandi.

"Apa semua wanita membutuhkan waktu hampir dua jam di kamar mandi hanya untuk membersihkan diri?"

So Hyun terbelak saat melihat sosok Taehyung tengah berbaring di atas ranjang sambil memainkan ponselnya. Wanita itu seketika gugup mengingat penampilannya yang hanya mengenakan baju handuk. Ia pun memutuskan untuk kembali ke dalam kamar mandi, tapi Taehyung tiba-tiba menahan tangannya.

"Apa satu jam dua puluh lima menit masih kurang? Apa yang kau lakukan di kamar mandi selama itu?"

So Hyun menelan ludahnya kasar. "Aku lupa belum mematikan air, aku harus-"

"Tidak perlu, biarkan saja," potong Taehyung lalu menarik tangan So Hyun agar mengikutinya. "maaf telah meninggalkan mu semalam, ada urusan yang sangat penting yang harus aku urus." So Hyun hanya mendengarkan sambil melihat Taehyung yang tengah mengeluarkan sebuah Tote bag dari dalam lemari. "pakailah," suruh nya sambil menyerahkan Tote bag tersebut pada So Hyun.

So Hyun hanya mengangguk dan berjalan menuju ke kamar mandi, tapi lagi-lagi Taehyung menahannya. "Pakailah di sini, aku akan menunggu di luar," kata Taehyung. "pakai dengan cepat, aku sudah menyiapkan sarapan di meja makan. Jika dalam lima menit kau belum kunjung datang, maka aku yang akan masuk." Setelahnya, Taehyung mengecup singkat pipi So Hyun lalu pergi keluar dari kamar.

So Hyun hanya mematung, tidak tahu apa yang ia rasakan sekarang. Hatinya berkata kalau ia masih mencintai Taehyung, namun kenyataan selalu menyadarkannya, kalau semua ini tidaklah benar.














.
.
.























So Hyun keluar menggunakan pakaian yang Taehyung berikan padanya tadi. Satu setel pakaian bermerk terkenal dengan harga bisa sampai puluhan juta. Taehyung juga membelikan sandal serta sepatu baru padanya.

Bisa So Hyun lihat, Taehyung tengah duduk di meja makan sambil mengerjakan sesuatu di laptopnya. Menyadari kedatangan So Hyun, laki-laki itu langsung menyudahi kegiatannya.

Taehyung tersenyum dan mengisyaratkan pada So Hyun untuk duduk di kursi di depannya. Lagi, So Hyun menurut. Di meja makan sudah ada beberapa makanan yang terlihat menggiurkan, namun So Hyun tidak merasa lapar. Makanan di hadapannya terlihat hambar dan tidak menarik, menurutnya.

Scramble [END]Where stories live. Discover now