PART 33

10.9K 709 32
                                    

Happy  reading guys ❤
Selamat mengkesel sama Kania 😊

***

Pagi yang canggung untuk Shila dan Firhan. Hari ini week end jadi Firhan tidak pergi ke sekolahnya, begitu juga dengan Shila. Setelah sholat subuh berjama'ah mereka berdua sibuk dengan kegiatannya masing-masing seolah saling menghindar satu sama lain. Shila yang menghidar dengan membereskan seisi rumah sedangkan Firhan menghindar dengan jogging ke taman komlpek. Bagaimana bisa masalah mereka akan selesai jika saling menghidar, bukannya diselesaikan.  

Shila sudah selesai dengan acara beres-beresnya, ia membuat nasi goreng untuk sarapan. Tentu Shila membuat dua porsi walaupun ia sedang kesal dengan Firhan. Shila hanya membuat nasi goreng biasa yang bahkan menggunakan bumbu racik nasi goreng instan tanpa perlu mengulek bumbu dan menambahkan garam. Sebelum menghidangkannya di piring, Shila mencicipi rasanya terlebih dulu karena ia teringat pesan Firhan waktu itu. Dan ternyata rasanya cukup enak menurut Shila.

Shila membawa nasi gorengnya ke ruang makan bersamaan dengan Firhan yang datang. Firhan mendekati Shila tanpa suara sehingga membuat perempuan itu sedikit terkejut saat melihat Firhan yang tiba-tiba ada di belakangnya. 

"Kamu masak apa Shil?" Firhan mencoba basa-basi padahal ia sudah melihat yang tersaji di meja makan adalah nasi goreng.

Bukannya menjawab Shila malah pergi begitu saja tanpa menghiraukan Firhan. Shila berjalan menuju taman belakang dengan satu tangannya yang memegang piring nasi gorengnya. "Dia gak bisa liat apa gue bikin nasi goreng," Shila terus menggerutu di sepanjang jalannya tentu saja dengan suara kecil.

Firhan menghela napas berat melihat Shila yang menjuhinya. "Saya harap kamu bisa sabar sebentar lagi Shil," Firhan mulai memakan nasi gorengnya.

Ketika Firhan sudah selesai dengan makannya dan akan membawa piring kotornya ke tempat cuci piring , bell rumah berbunyi nyaring disertai ketukan pintu yang terdengar tidak sabaran. Firhan dengan segera menyimpan piring kotornya lalu berseru, "Iya sebentar."

Firhan sudah ada di depan pintu, lalu membukanya segera.

"Kamu? Kamu ngapain disini?" raut wajah Firhan berubah panik.

"Mau ketemu kamu lah," Firhan menengok ke dalam untuk memastikan Shila tidak melihat tamu tak diundang yang sembarangan datang ini. Tapi sayang Shila melihatnya.

"Kania plis kamu pulang dulu ya," Firhan berusaha menyeret lengan Kania tapi si empunya tangan malah memegang pinggiran pintu.

"Kenapa sih Han?" Firhan mengacak rambutnya frustasi, kali ini ia hanya berharap semoga Shila tidak menghampiri mereka dan membuat semuanya lebih rumit. Tapi lagi-lagi harapan Firhan tak terkabul. Shila sudah ada di pinggir pintu dengan raut terkejut ketika melihat Kania begitu pun dengan Kania. Sedangkan Firhan hanya memasang wajah pasrah.

"Bentar deh, bukannya kamu yang kemaren di cafe ya?" ucap Kania seraya menunjuk Shila.

"Iya mbak, ayok mbak silahkan masuk," Shila mempersilahkan Kania masuk dengan ramah padahal di dalam hati 'Ck, ngapain sih nih ulet bulu dateng ke rumah gue. Mau nemuin suami gue? Oh tentu tidak semudah itu.' Tapi demi melancarkan aksinya Shila harus berpura-pura baik dahulu.

Kania tetap masuk meskipun ia bingung apa hubungan wanita bercelana pendek dengan baju oversize dan rambut dicepol berantakan itu dengan Firhannya. For you information Shila belum mandi, sehingga ia masih menggunakan baju yang semalam. Biarlah Shila disebut jorok yang penting badannya masih wangi dan matanya tidak belekan. Dan Firhan pun tidak mempermasalahkan itu.

Assalamualaikum Calon Pilot [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang