Bandara udara Incheon nampak cukup ramai hari ini. orang-orang terlihat sibuk dengan urusan mereka masing-masing. roda itu berputar dengan licahnya membelah keramaian. Seorang gadis berjalan ringan sembari menggeret kopernya. Ia terlihat sangat baik hari ini, wajahnya terlihat cerah, dan moodnya sedang dalam keadaan bagus.
"Aku balik ke Indonesia pekan depan, kamu duluan aja. Aku udah bilang Mika, penerbanganmu tersisa 45 menit lagi. buru masuk!"
Kalia mengangguk paham, tangannya menerima tas tenteng berukuran kecil itu dari Nathan. Lelaki itu terlihat lega melihat keadaan gadis yang ada di hadapannya—ah, apa dia harus di panggil wanita dewasa sekarang?
"Makasih ya Nathan, kamu udah bantuin aku banyak banget selama aku disini"
Sorot mata itu melihat dengan ketulusan di hatinya. Kalia sangat berterima kasih dengan Nathan yang sudah menemani perjalanannya yang cukup panjang di negara gingseng ini.
"Buruan masuk, nanti kamu telat!" suruh Nathan
Kalia mengangguk paham "ok, salam sama Thaya ya. kayaknya dia keasikan di ruang latihan sama ciwi-ciwi itu ketimbang nganterin sahabatnya pulang."
Kalia sedikit kesal akan hal itu, tapi apa boleh buat. Temannya yang satu itu terlalu mencintai kegiatannya jadi ia tidak bisa banyak-banyak melontarkan protes.
"hati-hati" Nathan melambaikan tangannya, kedua sudut bibirnya tertarik menciptakan sebuah senyum tipis di sana.
Gadis itu berbalik, berjalan lurus meninggalkan Nathan di belakangnya yang masih memperhatikan punggungnya hingga menghilang di keramaian.Kalia menunggu sejenak setelah melakukan boarding. Ia duduk di kursi tunggu sembari menonton beberapa videonya yang ia unggah beberapa hari lalu. Lantunan lagu itu membuatnya sangat tenang, ia bisa merasa healing saat mendengarkan dirinya sendiri bernyanyi dengan lembut.
Seorang pria berpakaian santai tiba-tiba duduk di kursi yang ada di hadapannya. Kalia tidak terlalu peduli karena ia tidak mengenal siala orang yang tengah duduk di hadapannya saat ini. sesekali ia menoleh ke kanan dan ke kiri.
Lalu, saat ia melihat kearah tengah ia tidak sengaja bertemu dengan mata orang itu. seorang pria menggunakan masker berwarna hitam itu menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk Kalia artikan. Ia mencoba tak peduli dan melanjutkan kegiatannya menonton.
Kepala Kalia mendongak seketika mendengar suara pemberitahuan. Ia langsung mengambil barang-barangnya dan pergi meninggalkan tempat itu.
Bruk
"Ahh, I'm sorry" reflek Kalia setelah ia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Ia membantu orang itu memungut beberapa kertas yang berserakan di lantai.
Tangannya membeku sesaat ingin memberikan kertas-kertas itu pada orang yang ia tabrak tadi. Lidahnya seakan kelu, kakinya melemas, jantungnya berdegup sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey J! || J°S 📌
FanfictionSikap berontak itu berubah saat ia bertemu seseorang yang bisa mewarnai harinya ... *** Joshua seorang putra orang nomor 1 di Indonesia, namun identitasnya di sembunyikan. Entah untuk apa. Joshua hidup dengan caranya, namun ia di panggil kembali da...