Chapter 29 : DON'T TRUST HER

14 5 2
                                    

DON'T TRUST HER

"Diva tunggu!"

Ini sudah lusa setelah kami menyelidiki Shofia. Aku dan Joy kini menghadang jalan Diva.

"Minggir, Joy," Diva berucap dengan malas.

"Diva! Dengarkan aku, Shofia itu cuman memanfaatkan kamu! Dia licik!" tegas Joy.

Diva berdecak dan memutar bola matanya malas, "Gausah iri ya Joy," ucap Diva tak mengerti maksud Joy.

Joy menggeram sambil mengusap kasar wajahnya. "Joy gak iri Diva! Shofia memang berbahaya, kamu harus waspada dan menjauhinya," aku mencoba menengahi dan menasehati Diva.

"Halah, apalagi kamu! Udahlah, kamu ngapain sih deket-deket Joy! Pake sok nyeramahin aku," bentak Diva.

"Diva! Oke, gaperlu bahas Alicia, yang pasti kumohon percaya perkataanku Diva," Joy berucap lirih.

Matanya sendu menatap Diva, hal itu membuat Diva tertegun dan terdiam, tak lama dia memalingkan wajahnya dari Joy.

"Diva, Shofia bukan teman yang baik, dia punya motif tersembunyi pada kamu, dia ga tulus berteman denganmu, aku tau...." Joy menjeda suaranya yang terasa tercekat.

"Aku tau kamu ga suka seseorang yang membentakmu ataupun orang yang merebut sesuatu darimu, mungkin yang kamu lihat dari Shofia adalah ketulusannya. Tapi percaya padaku Diva, itu semua palsu, dia gak pernah ataupun mau berteman denganmu tanpa ketulusan," Joy menjelaskan panjang lebar dengan lemah lembut.

Namun, Diva tak memberi jawaban. Hingga beberapa menit kemudian, dia menatap Joy dengan mata yang berkaca-kaca.

Sontak aku dan Joy tersentak kaget, terutama Joy yang sekarang terlihat khawatir menatap Diva.

"Aku..."

"Aku gak mau percaya lagi sama kamu, Joy," Diva berucap final.

Joy terdiam, pandangannya menatap Diva. Namun, aku tau sekarang tatapannya kosong tanpa arah.

"Jangan nganggu kehidupanku lagi Joy," setelah berucap demikian Diva berjalan meninggalkan kami berdua.

"Baik," Joy berucap membuat pergerakan Diva terhenti. Dengan posisi yang saling membelakangi, Joy kembali berucap, "Aku tak akan menganggumu lagi, tapi ingat Diva, aku harap kau tak akan menyesal, karena saat kau jatuh, aku tak akan mengulurkan tanganku. Karena itulah kemauanmu,"

Terlihat dari belakang Diva sedikit tersentak, dia terdiam dan menatap kebawah lantai koridor yang dingin.

Lalu tanpa menjawab Diva berjalan pergi." Alicia, maaf aku tak bisa membantumu lagi, " celetuk Joy.

Hal itu sontak membuatku menatapnya tak terima, "Joy, apa maksud kamu? Padahal semua rencana ini kamu yang buat," ucapku lirih dengan sedikit tercekat.

Joy terkekeh, "Bukan, maksudku aku tak bisa membantumu lagi untuk membujuk Diva menjadi sekutu kita haha," jelas Joy.

Aku akhirnya menghela nafas lega, tapi setelahnya aku sedikit mendengus kesal, " Kau ternyata menyebalkan, Joy,"

"Tentu saja," jawab Joy sambil bersedekap dada dengan sombongnya.

Inside Me [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang