Tujuh

4.1K 779 158
                                    

"OHH INI ANAKNYA YANG BUAT KITA PUTER BALIK YA, TEN!" seru Haechan saat melihat Arisha di depan pintu.

"IYAA, CANN!" balas Ten.

Arisha masih diam, lagi-lagi otaknya tidak bekerja. Ia bingung memutuskan untuk masuk atau tidak.

Hingga sebuah sentuhan hangat di bahu Arisha membuat pikiran gadis itu kembali ke tempatnya.

"Masuk, Kak." Jaemin tersenyum.

Arisha menoleh, lalu tersenyum kecil.

Jaehyun menepuk sisi sebelahnya, menyarankan agar Arisha duduk disana.

Dengan langkah gugup, ia duduk di sebelah Jaehyun, diikuti dengan Jaemin yang duduk di sebelahnya.

"Ngapain sih mendep di rumah, dipingit Jaehyun, Ca?" cibir Haechan.

Jaehyun yang mendengarnya hanya tertawa kecil.

Arisha mendongak, berniat membalas ucapan Haechan, namun ia batalkan saat matanya tanpa sengaja bertatapan dengan mata Doyoung.

Mampus. Rusak move on sebelanga.

Doyoung sejak tadi memerhatikannya.

Sekelebat ingatan saat malam itu muncul kembali di kepala Arisha. Hatinya sakit, ia juga merasa malu.

Arisha malu sudah salah paham. Ia malu dengan perasaannya sendiri. Ia malu dengan kepercayaan dirinya. Ia malu melihat Doyoung.

"INI KENAPA PADA DIEM?"

Johnny melempar bantal sofa di pangkuannya ke sumber suara. "Lo gausah jerit-jerit nggak bisa ya Ten?"

Ten berdecak. "Itu bukan jerit, Bang. Tapi membesarkan volume suara."

"Sama aja anjir."

Ten tergelak. Sebenarnya ia merasa aneh dengan atmosfir yang terbentuk antara Arisha dan Doyoung. Ten hanya berniat mencairkan suasana.

"Reuni SMA nih keknya," ujar Jaehyun berusaha mengembalikan suasana.

"Eh iya bener, tapi beda kelas kan ya?" balas Haechan yang berusaha membantu Jaehyun.

"Ohh iya? Lo sama Hecan nggak sekelas dulu Jae?" sahut Johnny.

"Kaga, Hecan sekelas Caca. Gue sekelas Ten sama Doyoung."

Johnny manggut-manggut. Dulu ia cuma tau mereka sering main bersama. Nggak kepikiran kalau mereka beda kelas.

"Terus kok bisa main bareng?" tanya Johnny lagi penasaran.

"Hecan kan dulu sering main ke rumah Caca, Bang," jawab Jaehyun.

"Ke rumah Caca ngapain lu, Can?"

"Ngapel lah, ya nggak, Ca," kata Haechan seraya menaik-turunkan kedua alisnya.

Arisha hanya mencebikkan bibirnya.

"Beneran ngapel?" Johnny masih penasaran.

"Iya sekalian ngepel," cibir Haechan. "Gue sama Caca kan dulu pernah pacaran sembilan bulan."

"SUMPAH LO?" teriak Ten.

Bukan cuma Ten yang kaget, Doyoung dan Johnny juga. Terlihat jelas dari raut wajah mereka.

"ITU PACARAN ATAU MAU LAHIRAN?"

Johnny yang kehabisan barang untuk dilempar, mengambil bantal Doyoung dan melemparnya lagi ke Ten.

"Buset, ampun Bang. Udah tiga sama gue," kata Ten.

"Kalian bener pernah pacaran?" Doyoung membuka suara.

More Than Special | Jaehyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang