01 :Awal mula

40.8K 1.5K 228
                                    

Malam ini tempat protitusi sekaligus bar di penuhi banyak orang. Mau itu untuk mabuk-mabukan, berfoya-foya, atau melampiaskan nafsu. Lampu kerlap kerlip pada malam hari di ruangan tersebut menjadi hal biasa bagi pemuda bernama Itadori Yuuji. Ia seorang pelayan, bukan pelayan sex. Hanya pria yang mengantarkan pesanan atau membeli sesuatu untuk kebutuhan tempat tersebut, sebut saja tempatnya Sekai Club.

"Yuuji!" Teriak Nobara sahabatnya yang bekerja sebagai pelacur. Ia menepuk pundak pemuda di depannya yang masih sibuk meletakkan bir ke dalam raknya.

"Ya? Ada apa Nobara?" Tanyanya menghadap sang sahabat. Nobara mendekatkan mulutnya ke telinga pemuda tersebut lalu berujar sedikit keras. Karena suasana di sana sangat berisik dengan bunyi musik DJ yang menggelegar.

"Bisakah kau pergi membeli mainan sex?" Tanya gadis tersebut, membuat Yuuji bersemu merah lalu mengernyitkan keningnya.

"Ku anggap diam mu sebagai iya. Kalau begitu bawa kertas ini. Di sana ada list barang yang harus kau beli dan alamat tokonya. Aku harus pergi bekerja." Sebelum Yuuji sempat menanggapi Nobara. Gadis tersebut sudah terlebih dahulu menghilang di dalam lautan manusia.

Yuuji menghela nafas panjang. Kini dirinya tengah berdiri di sebuah toko mainan dewasa yang belum pernah ia masuki seumur hidup sekali pun. Lalu kini dirinya harus masuk kedalam sana mau tak mau.

"Eum...permisi~" Ujarnya memasuki ruangan tersebut. Bau manis daifuku menyapa penciuman Yuuji. Di tempat kasir ada seorang pria albino yang tengah memerhatikan nya dengan senyum ramah. Yuuji sedikit menunduk malu dengan wajah yang memerah. Ia ingin segera membeli barang yang di minta lalu pergi dari sini. Karena jujur saja, ini terlalu memalukan.

Sadar karena list belanjaan kali ini tak ada yang Yuuji tau. Terpaksa ia berjalan menuju kasir. Meminta bantuan pria tampan di sana.

"Ada perlu apa?" Tanya pria tersebut masih tersenyum ramah. Yuuji meneguk salivanya kesusahan. Ia mematung melihat betapa sempurnanya pria di depannya tersebut. Lekuk wajah bak pahatan sempurna, mata biru terang memukau, bibir merah dan rambut putih serasi dengan kulitnya.

Tanpa sadar Yuuji menatapnya lama mengagumi ciptaan Tuhan di depannya dengan rasa iri. Bagiamana ia tidak iri? Lihat lah tubuh Yuuji yang sedikit gelap dan dua luka di bawah matanya. Ia tak setampan pria di depannya.

"Permisi!" Ujar pria albino tersebut beberapa kali. Membuyarkan lamunan Yuuji tentang dirinya.

"Ah eum... Bisa kah kau membantuku mencari barang-barang di list ini?" Tanya pria berambut pink pudar tersebut gugup. Ia menoleh ke tanda pengenal di baju pria albino di depannya. Terpampang dengan jelas 'Gojo Satoru'.

"Gojo-san..." Ujar bibirnya tanpa sadar. Membuat pria bermarga Gojo tersebut menoleh ke arahnya sedikit terkejut. Lalu ikut menoleh ke arah pandangan Yuuji.

"Ahahaha... Karena kau sudah tau namaku. Bagaimana dengan nama mu? Tak adil bukan jika hanya kamu yang tau namaku." Ucap Satoru menatap Yuuji yang gelagapan. Terlihat lucu karena nampak lugu.

"Eh etto... Itadori, Itadori Yuuji." Ujar Yuuji menunduk memainkan jemari lentiknya.

"Baiklah Yuuji-kun, aku akan memanggil mu begitu dan kau harus memanggil ku Satoru." Perintah mutlak Satoru yang mengambil list belanjaan Yuuji dan mulai berjalan mencari barang-barang tersebut.

Yuuji sedikit terdiam sejenak lalu berlari kecil mendekati Satoru yang sibuk membaca list di tangan nya.

"Yuuji-kun bisa kau ambil keranjang belanjaan di sana." Tunjuk Satoru ke tumpukan keranjang berwarna biru dan merah. Yuuji mengangguk paham dan berlari mengambil satu keranjang merah. Lalu kembali berlari ke arah Satoru.

Toy Sex [END] || Goyuuحيث تعيش القصص. اكتشف الآن